Pengatur

13K 419 3
                                    

Azhra Pov

Aku melihat mereka berdua dengan tatapan tidak percaya sekaligus syok , sedangkan yang di tatap hanya memasan tampang polos dan juga dingin . kalian pasti tau siapa pemilik tatapan itu bukan. Iya yang polos situ bella semetara yang dingin itu adalah di dokter gila ini .

"Zahra lo itu hidung lo kenapa ? " tanyanya yang langsung membuatku reflek memegang hidungku

"darah " lirihku ketik melihat tanganku yang bersimbah darah dari hidungku , seketika membuat kepala ku sakit yang teramat sangat seperti menghatam kepala ku , sungguh ini sangat sakit sekali membutku tidak bisa menahanya dan seketika pandanganku tiba-tiba memburam dan yang terakhir aku lihat adalah wajah tampan dokter itu sebelum semuanya gelap begitu saja .

..................................

"Zahra kamu sudah sadar sayang" Tanya suara berat yang sangat aku kenal itu . aku hanya mengangukan kepalaku karena kepalaku yang sangat sakit terlebih tengorokanku sangat kering . setelah aku bisa melihat dengan jelas aku hanya bisa tersenyum pahit .

Ternyata dugaanku benar aku tebangun di rumah sakit , bau yang selalu membuatku muak ketika aku sudah berada di sini , sekaligus tempat yang menaruh kejadian pahit dan selalu mengingatkanku dengan kejadian naas itu lagi. Mungkin untuk mengunjungi ayahku aku bisa kesini tapi untuk tidur di ranjang ini sangat aku hindari, aku benar-benar tidak mau disini lagi .

Aku mencoba untuk mebuka suara tapi tetap tidak bisa terlebih kepalaku masih sangat sakit membuatku tidak bisa banyak bergerak . ayahku yang mengetahui itu langsung memberiku air mineral yang langsung aku minum .

"ayah kenapa Zahra di sini lagi ?" aku bertanya dengan ayahku, beliau menghembuskan nafasnya dan menatap mataku .

"kamu pingsan Zahra dan juga mimisan yang sangat banyak,tidak seperti bisanya"

"ayah kenapa ? " kataku saat melihat ayahku melihatku dengan tatapan yang sedih

Ayah menjelasakan ternyata kecelakaan yang waktu itu aku alami berimbas trauma berat terhadap kepadaku dan membuat kerja otakku menjadi sedikit terganggu . dan juga ketika kemarin itu aku ingin tertabrak lagi secara tidak langsung aku seperti memutar kejadian yang pernah beberapa minggu lalu aku alami dan membuat otakku sedikit kaget dan terjadi pendarahan yang keluar dari hidungku .

"untung ada dokter yuda yang dia langsung membawa kamu kesini , ayah bersyukur kalau tidak mungkin kondisi kamu semakin parah kalau sampai terlambat " pernyatan itu yang langsung membuat aku kaget. Jadi dia yang membawa ku sesini .

"terus sudah berapa lama Zahra di sini "

"4 hari "

"oh...APA! ? 4 hari, ayah tidak salah " waw ternyata aku pingsang sangat lama juga ya .

"ya sudah kamu istirahat dulu ya , ibumu akan datang nanti sore ayah masih harus memeriksa beberapa pasien ayah dulu nanti ayah akan meminta doter yuda untuk menjagamu jadi kamu tidak perlu sendirian lagi " mendengar nama dokter itu yang akan menjagaku membuat aku melebarkan mataku.

"ayah ,kenapa tidak ayah saja sih yang di sini " kataku jengkel melihat ayah dengan seenak jidatnya ingin menitipkan aku dengan dokter gila itu .

"Zahra dia itu sekarang dokter yang akan merawat kamu , dia juga doktre terbaik di sini jadi kamu tidak usah perotes lagi ok " kata ayah yang seperti biasa tidak ingin di bantah yang langsung membuatku cemberut maksimal . sebelum dia pergi ayah terlebih dulu mengecup keningku sebelum pergi dari ruangan ini .

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskanya , aku melihat sekelilingku semua bernuansa warna putih yang menengkan tapi tetap saja disini aku merasakan kegelisahan yang sangat dalam apa lagi setelah mencium bau obat-obatan yang membuatku langsung mau muntah .

My Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang