WARNING TYPO BERTEBARAN !!!
Azahra Pov
Aku menghebuskan nafasku berusaha meredam rasa amarah yang ada di dadaku yang ingin sekali aku luapkan kepada laki-laki yang ada di hadapanku ini, sementara dia sedang duduk dengan tenang membiarkan aku berdiri seperti patung dengan senyum yang harus mengembang dengan sempurna.
"kenapa senyumnya seperti itu, kamu tidak ikhlas ?" mendengar perkataan itu ingin sekali aku memaki dia tapi...
"enggak kok, ikhlas" kataku dengan senyum yang semakin melebar, di paksakan.
"bagus, kalau begitu ambilkan aku minum" aku melebarkan mataku ketika mendengar perintah langsung dari beruang kutup ini.
"loh, om kan bisa manggil OB" kataku dengan sewot.
Mendengar itu Yuda mengangkat wajahnya dan langsung saja melihatku dengan tatapannya yang datar "mau membantah ?" katanya dengan santai.
Ingin sekali aku mengeluarkan kata-kata kasar yang sudah tersusun rapi di kepalaku saat melihat tatapannya yang menurutku sangat amat menyebalkan itu "tidak, tunggu sebentar ya, biar aku buatkan" akhirnya kata itu keluar dengan senyum yang semakin lebar yang ada di wajahku.
Baiklah, dia ingin minum kan. Aku kan berikan padanya minum terenak yang pernah Zahra buat. Kataku delam hati lalu berbalik dengan senyum iblis dan segala macam rencana jahat yang tersusun dengan sempurna yang ada di kepalaku untuk mengejai si dokter gila ini.
"sedikit saja kamu membuat kesalahan, akan aku pastikan kalau aku kan menambah masa hukumanmu menjadi dua minggu" aku menghentikan langkahku ketika mendengar suara bernada datar yang di lontarkan oleh beruang kutup itu.
Membalikan tubuh, aku mentap dia dengan tatapan kesal siap melontarkan semua sumpah serapa yang sudah sedari tadi meneri-nari di kepalaku siap untuk aku keluarkan, "protes aku tambah menjadi 3 minggu" aku semakin melebarkan kedua mataku ketika mandengar perkataan dari doter sinting itu.
Ok bagus semakin banyak saja panggilan yang aku berikan untuk orang gila yang sialnya sangat pintar yang ada di hadapanku. "kau tenang saja aku tidak akan membuat kesalahan, SEDIKITPUN" kataku dengan sedikit menekan di bebarapa kata, dan juga mencoba dengan kerasa untuk meredam semua emosi yang ada di kepalaku ini.
"bagus, sekarang tunggu apa lagi ? cepat ambilakan" mendengar nada perintah itu aku hanya bisa mamaki dalam hati dan langsung saja pergi dari tempat itu sebelum semua kesabaranku habis dan membuatku ingin menghabisi laki-laki menyebalkan satu itu.
.......
"om kapan pulang sih" kataku dengan lelah seraya berjalan ke arah sofa di sudut ruangan dan melemparkan tubuhku ke arah sofa tersebut mencoba mengistirahatkan seluruh tubuhku yang hampir remuk redam di karnakan harus membantu beruang kutub yang sedang duduk.
"kenapa ? kamu lelah, ingin pulang ?" katanya seraya melepas kaca matanya dan menatapku yang sedang duduk dengan ke adaan yang tidak sembronoh ini.
"iya, capek nih om. Besok lagi maen jadi asistentnya" kataku dengan nada sedikit di buat lesu yang sebenarnya agak geli untuk aku ucapakan, tapi ya...., mau bagaimana lagi. Sengaja aku pakai nada itu supaya dia luluh dan mengerti kalau aku benar-benar lelah untuk saat ini.
"baik, bereskan barang-barangmu. Biar aku antar pulang"katanya seraya bangkit dari kursinya.
"loh bukannya om masih ada jam praktek ?" kataku dengan bingung.
"setelah mengantarmu aku akan kembali ke rumah sakit lagi, sudah jangan banyak tanya cepat jangan pakai lama, aku tunggu di parkiran" katanya dengan melenggang pergi meninggalkanku sendiri di ruangannya yang masih terbengong seperti orang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor
RomantizmAzahra Putri Wijaya, seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Indonesia, baru saja mengalami kecelakaan yang mengubah hidupnya secara tiba-tiba. Saat dirawat di rumah sakit, dia dipertemukan dengan Yuda Permana Hardiansyah, seorang dokter ta...