Zahra Pov
Akhirnya dari sekian banyak omongannya yang selalu bikin ngeselin ada juga yang buat aku senang dari dokter gila itu. Hari ini aku di perbolehkan untuk pulang walau sebelumnya harus terlibat sedikit cek-cok sama ayahku karena beliau kurang suka dengan tindakan ku ini tapi ketika mendengar penjelasan dari om dokter itu ayah akhirnya menyerah dan memperbolehkanku untuk pulang ke rumah .
Sepanjang hari senyum tidak pernah pudar dari bibirku tapi tidak dengan orang yang berada di sekitarku ini mereka melihatku dengan pandangan kesal karena mereka ingin aku di sini sampai aku benar-banar sembuh .
"senyum - senyum nanti gila lo " kata aldi sambil melihat ke arahku malas .
"anak perawan berisik " kataku tapi dengan senyum yg masih mengembang .
Teman-temanku datang ingin membantu ku mebereskan barang-barang sementara ayahku dia harus melakukan oprasi darurat pada salah satu pasiennya jadi ayah sengaja menelfon temanku agar aku ada yang menemani pulang. siapa lagi kalu bukan anak perawan eh maksudku aldi, vina , dan bella .
Mereka memang membantuku untuk membereskan barang-barang tapi juga masih mengomeliku karena sifat keras kepalaku karena menurut mereka wajahku ini masih pucat tapi aku masih saja memaksakan diri untuk pulang bahkan vina sempat kesal bukan main ketika berdebat denganku ini yang menurut mereka sia-sia .
"udah jangan mulai lo berdua , Zahra kayanya barang lo udah semua nih . ayo pulang " dengan semangat aku langsung turun dari tempat tidur dan langsung berjalan keluar dari neraka itu .
Beberapa hari setelah kepulanganku dari rumah sakit aku di sarankan untuk tidak terlalu banyak melakukan aktifitas dulu dikarnakan kondisiku yang masih belum stabil . ibu juga beberapa kali membahas kalau aku dilarang kuliah samai minggu depan dan memutuskan untuk menuruti ke inginan nyonya besar tersebut dari pada berujung pada suatu masalah yang akan membuat aku pusing sendiri .
Hari ini adalah hari minggu aku menghabisan waktuku di dalam rumah dengan aktivits yang sama , tidur , makan, dan tidur lagi hanya itu aktivitasku selama beberapa hari ini . teman-temanku juga sering datang ke sini tapi ketika aku memaksa mereka untuk membawaku pergi keluar rumah ibuku dengan sigap melarang kami keluar dia berbica kalau aku masih harus istirahan bahkan aldi hanya menggaruk telungkuknya ketika dimarahi oleh ibuku .
Dan soal dokter gila itu tidak pernah keliatan dan entah kenapa dilubuk hariku ini aku sangat merindukan dia , eh tapi jangan salah aku merindulukan berdebat dengan dia . mungkin terdengar lucu tapi aku sanagat ingin bertemu dengan dia lagi . dan satu lagi ada beberapa pertanyaan yang hinggap di kepalaku ketika aku melihat dia aku merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan dan perhatian dia itu sanagat berbeda dari pertama ku melihat dia yang sangat sombong itu .Terlebih ayah seperti selalu memuji nama dia di depanku membuat aku malas setengah mati.
Suara bel terdengar dari ruang tamu ketika aku sedang menuruni tangga rumahku aku melihat ibuku sepertinya masih memasak makanan jadi dia menyuruhku untuk membuka pintu itu.
"sebentar !" teriakku ketika medengar suara bel yang masih berbunyi .
Aku membuka pintu dan langsung membuat aku menghela nafas panjang yah kalian tau sendiri siapa yang ada di depan ternyata temanku bella, tapi tunggu aku melihat ada orang yang masih berjalan menghampiri kami . mataku melebar karena melihat siapa orang yang bersama bella itu , dia si om dokter yang nyebelin. selain itu sedang dia sedang melihat kearahku dengan tatapan yang dingin tidak seperti bisanya yang mengejek atau apa tapi ini dingin ,benar-benar dingin .
Tersadar dari lamunanku aku menyuruh bela dan om eh maksudku dokter yuda untuk masuk kedalam entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan dokter itu dia menjadi sangat dingin , bukan tapi sangat sangat dingin lebih dari biasanya dia juga tidak banyak bicara dan aku sesekali menemukan dia seperti sedang melamun ketika yang lain sedang mengobrol .

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor
RomanceAzahra Putri Wijaya, seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Indonesia, baru saja mengalami kecelakaan yang mengubah hidupnya secara tiba-tiba. Saat dirawat di rumah sakit, dia dipertemukan dengan Yuda Permana Hardiansyah, seorang dokter ta...