One day when the sky is falling,
I'll be standing right next to you (Chris Brown, Justin Bieber - Next to you)-----
Seorang perempuan berjalan setengah berlari dikoridor sekolah, seorang gadis bernama Bulan Edelyn Ataly dengan rambut panjang sebahu berwarna sedikit kecoklatan dan wajahnya yang terlihat sangat cantik ketika ia tersenyum muncul lesung dikedua pipi gadis itu semakin terlihat manis. Ditambah kacamata berbingkai tipis yang bertengger di hidungnya ditambah tingginya sekitar 165 cm dan bentuk tubuh yang terbilang ideal.
Ia juga terkenal dengan kepintaran dan sikap supelnya, gadis itu juga merupakan seorang siswi kelas XI di SMA Harapan Bangsa dan merupakan salah satu anggota OSIS. Gadis itu berjalan sambil membawa beberapa tumpukan kertas ditangannya, saat gadis itu lewat semua siswa langsung tersenyum dan menyapanya tapi gadis itu hanya tersenyum membalas sapaan mereka.
Kemudian gadis itu masuk keruang OSIS dan langsung menyimpan tumpukan kertas tersebut di atas sebuah meja, lalu menghempaskan tubuhnya di sebuah kursi untuk sejenak mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
Hari ini ia harus melakukan persiapan untuk sebuah acaranya di sekolah, ia menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya, matanya juga ingin sekali menutup mengingat ia begadang semalam untuk menyelesaikan sebuah laporan kegiatan. Ruang osis terlihat masih kosong hanya dirinya sendiri di dalam ruangan itu namun tiba tiba terdengar suara pintu terbuka, sontak gadis itu mengangkat wajahnya lalu mengendus pelan dan kembali membenamkan wajahnya berusaha mengacuhkan kehadiran orang tersebut.
"Lo begadang lagi? Muka lo lesu amat," terdengar suara perempuan mendekat dan duduk dibangku didepannya tapi gadis itu masih diam tidak bergeming, enggan megangkat wajahnya.
"Udah makan?" tanya orang itu lagi.
Lalu gadis itu mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis "Udah ko," jawabnya, dia tersenyum kembali kepada sahabat perempuannya itu Anna Gielda, seorang perempuan yang manis, supel dan selalu ceria. Ia bersahabat dengannya sejak pertama kali masuk SMP.
"Hari ini lo ada sosialisasi ya ke kelas-kelas?" tanyanya antusias, Bulan sudah tau pasti apa yang ada dimaksud sahabatnya tersebut, yaitu mencari kecengan para cogan di sekolah.
"Hmm," jawab Bulan sambil melihat jam tangan yang melingkar depergelangan tangannya.
"Nih bentar lagi masuk jadi ayo buruan kita sosialisasi, biar sempet masuk kelas Matematika kan ada ulangan," ucapnya bersemangat sambil menarik tangan bulan keluar dari ruangan OSIS, sedangkan Bulan yang ditarik lengannya seperti itu hanya menghela nafas. Suasana di koridor sekolah tidak seramai tadi karna bel sudah berbunyi sejak lima menit lalu, hanya ada sebagian siswa yang masih berkeliaran diluar kelas karena belum ada guru yang masuk.
"Ke kelas berapa dulu? XI MIPA 1 deh biar ngurut," Bulan mengangguk, lalu mereka mengetuk pintu kelas XI MIPA 1, setelah mendapatkan ijin dari guru yang sedang mengajar, mereka masuk dan berdiri didepan kelas. Awalnya suasana kelas sedikit gaduh tapi kemudian terdiam melihat dua primadona sekolah masuk ke kelas mereka.
"Guys minta waktunya sebentar!" ucap Ana berteriak.
"Gue sama Bulan mau nyampein beberapa pengumuman penting tentang acara pensi disekolah, berhubung sekolah kita mau ngadain pensi jadi masing masing kelas harus ngirim perwakilan baik band atau drama dan acara olah raga lainnya. Kita juga bakalan ngundang artis terkenal..." lanjutnya lagi.
Bulan mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas dan seketika matanya bertubrukan dengan sepasang mata coklat, untuk beberapa saat matanya terpaku, mata itu adalah mata yang dimiliki orang yang disukainya beberapa tahun ini. Mata itu melihat ke arahnya dan mengetahui fakta itu rasanya Bulan ingin menjerit kesenangan, tapi beberapa detik kemudian bulan merasa kecewa karna orang itu dengan cepat mengalihkan tatapannya.
Setelah selesai sosialisasi ke beberapa kelas, Ana dan Bulan segera kembali ke kelasnya dan ternyata guru matematika yang mengajar sedang tidak masuk jadilah kelas sangat gaduh dan berisik, banyak murid yang sedang mengobrol, nonton film atau sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Sebagian bangku kosong karna penghuninnya lebih memilih nongkrong di kantin.
"Kalian sosialisasi ga ngajak-ngajak," sahut Ara kembarannya Ana yang menampakan wajah cemberutnya, Ara ini typical cewe tomboy tapi kalo udah nyangkut masalah hati lebaynya ini anak nggak ketulungan.
"Sorry abis lo tadi pagi nggak langsung ke ruang OSIS sih," balas Bulan sambil tersenyum menampakan deretan giginya yang rapi.
"Gue kan jadi nggak bisa caper sama Roby," ujar Ara makin cemberut tapi Bulan malah terkekeh pelan, sedangkan Ana langsung mencibir atas perkataan ara barusan. FYI Roby itu gebetannya Ara dari kelas 10, Roby juga kelihatannya nyimpen perasaan ke Ara tapi anehnya mereka berdua itu belum meresmikan hubungan mereka sampai sekarang.
"Eh ra tadi gue liat Roby di kelasnya lagi ngobrol sama cewe berdua, mereka ketawa-tawa gitu," kata Ana memanas manasi Ara dengan wajah yang serius dan meyakinkan.
Ara langsung membulatkan matanya "Serius siapa namanya? Cantik ga? Cantikan mana sama gue? Ah pasti cewek itu kegatelan sama Roby."
"Nggak tau, beuh cantik gilaa," jawab Ana seolah dengan pandangan mata seperti membayangkan dengan takjub
Ara nampak membuang napas lesu dan membenamkan wajahnya dilipatan tangannya di atas meja, melihat wajah Ara yang Nampak sedih dan kecewa.
Bulan langsung menyenggol lengan Ana hingga cewek itupun langsung mendengus sebal "Aelah gue becanda Ra, lo baper banget si," kata Ana sambil mencibikan bibirnya.
Mendengar ucapan Ana, Ara langsung mengangkat wajahnya dan memandang sebal ke arah Ana, ia langsung melemparkan bolpoinya dan mendarat tepat di kepala Ana hingga cewek itu langsung memegangi kepalanya dan meringgis kesakitan sambil mengumpat beberapa kali.
"Rasain lo, jangan suka ngadalin orang deh, " Ara tertawa puas melihat wajah kesakitan Ana. Mereka berdua saling melemparkan tatapan membunuh.
"Ke kantin yu," Bulan melengos pergi meninggalkan mereka berdua tapi tak lama kemudian Ara dan Ana sudah ada di samping Bulan. Mereka pergi berbarengan menuju kantin sambil tertawa-tawa meledek wajah Ara saat dikerjai oleh Ana tadi.
Saat hendak menuju kantin mereka tidak sengaja melihat lapangan yang ramai, karna penasaran mereka pun berhenti sejenak "Kyaaa ada Roby!" pekik Ara histeris.
Ternyata ada yang sedang bermain basket dilapangan dengan banyak siswi perempuan yang berteriak histeris dipinggri lapangan karna yang sedang bermain itu Awan dkk, mereka emang terkenal sebagai bad boy sekolah sekaligus most wanted guy disekolah ini. Jangan tanya gimana soal tampang mereka yang mirip mirip sama Shawn mendes, Luke Hemmings, Connor franta, Troye sivan, Cammeron dallas lah.
Bulan terlihat sedang memperhatikan seorang cowo yang sedang mencoba memasukan bola kedalam ring, cowok yang tadi ketahuan memandanginya, atau memang Bulan yang terlalu ke ge-eran dan ketika bola berhasil masuk berbagai teriakan langsung menggema dari fansnya. Lalu seorang wanita cantik berpakaian seragam ketat, rambut di cat warna pink, datang menghampiri cowok itu sambil menyerahkan sebotol minuman dan bergelayut manja dilengan awan. Nama cewek itu Tania, Bulan sedikit tau tentangnya.
"Ayo ah ke kantin, laper gue," kata Ana yang langsung menarik tangan Ara.
"Ayolah bulan, sampai kapan kamu akan menyukainya, memperhatikanya diam-diam, dia Nggak akan pernah ngelirik lo, apalagi jadi milik lo. Lo itu bukan tipenya, Awan itu sukanya sama cewek-cewek kayak model Tania," bulan bergumam pelan.
YOU ARE READING
Gravity
Teen FictionJudul lama: Bulan & Awan DI PRIVATE [Completed] #Highest ranking #24 on teen fiction 16-02-2016 Awan Rayikan fauzi, Seorang Bad boy sekolah, Playboy penakluk hati terutama wanita cantik, seksi tanpa otak , tapi hanya me...