Hal yang menyedihkan dalam cinta adalah ketika kita tak cukup berani untuk mengatakan apa yang kita rasakan------
.
.
.
Sekali lagi Bulan menatap bayangannya dicermin memastikan penampilannya tidak aneh dan memalukan, kali ini Bulan memakai Dress Simple namun Elegan berwarna Biru dongker tanpa lengan yang sedikit di atas lutut, juga sepatu Statement Heelsnya yang berwarna senada dengan baju yang dikenakannya. Sedangkan untuk rambut Bulan mengepang samping rambut panjangnya dan wajahnya hanya diberi make up tipis, sangat tipis seperti tidak memakai apapun, kaca mata yang biasanya dipakai kini sudah tidak lagi membingkai mata indahnya. (Cek mulmed)
"Bulan, Arga udah dateng nih!" Teriakan ibunya yang cukup keras membuat Bulan segera mengambil clutch bag yang sudah disiapkannya, dengan terburu - buru Bulan menuruni tangga di rumahnya.
Arga, cowok itu tengah berbica dengan kedua orang tuanya diruang keluarga, Bulan segera menghampiri mereka takut ayahnya menanyai Arga macam-macam "Ga ayo," Ajaknya.
Lalu Bulan menghampiri kedua orang tuanya dan menyalami mereka bergantian "Pah, mah aku pergi dulu" pamitnya.
"Jangan Pulang lebih dari jam sepuluh malam," ucap ayahnya tak terbantahkan .
Bulan mengangguk ia hanya punya waktu dua jam, lagi pula Bulan tidak ingin berlama lama disana .
"Arga jagain sepupu kamu ya," pinta Ibunya.
Arga mengangguk mantap "Pasti tan, kami pergi dulu."
Bulan langsung menarik tangan Arga menuju mobil Arga yang telah terparkir di pelataran rumahnya "Thanks Ga, udah mau jemput," ujar Bulan setelah Arga melajukan mobilnya menjauhi rumah Bulan.
Arga tersenyum manis ke arahnya, cowok itu sekarang tampak lebih tampan dengan tuxedo warna hitam "Anytime Princess."
"Well, lo tau sendiri kan gue nggak bakalan di kasih ijin, kalo nggak pergi bareng lo."
Arga terkekeh "Yeaa i know."
Setelah sekitar dua puluh menit mereka sampai ditempat acara, sebuah restoran mewah yang telah disulap menjadi tempat pesta. Arga menggandeng tangan Bulan masuk kedalam restoran tersebut.
Di dalam sudah banyak orang yang hadir, restoran ini di dekorasi sedemikian rupa dengan warna dominan biru sepertinya Sandra memang pencinta warna biru. Serempak saat Bulan dan Arga datang mereka semua langsung melihat ke arah keduanya, sepasang sepupu itu memang selalu menjadi sorotan, apalagi Arga seorang lelaki tampan yang berkharisma yang biasanya disekolah tampil brutal sekarang cowok itu tampak lebih formal dan kalem serta Bulan yang selalu tampak cantik memakai pakaian apapaun, apalagi sekarang para lelaki yang hadir terus menerus berusaha mencuri pandang ke arahnya.
"Arga kita cari Sandra dulu deh," ajak Bulan ia sepenuhnya mengabaikan keadaan sekitar.
Setelah berkeliling, akhirnya Bulan menemukan Sandra cewek itu sedang mengobrol dengan teman sekelasnya, dengan langkah pelan Bulan menggandeng Arga mendekat ke arah cewek itu yang menurut Bulan kali ini penampilan Sandra kelihatan sangat Anggun dan manis.
"Hai," sapa Bulan.
Sandra menoleh ke arahnya dan langsung memeluk singkat Bulan "Kamu dateng juga."
Bulan tersenyum "Happy sweet seventeen, Wish you all the best San," ucapnya dengan tulus.
Sandra tersenyum "Thanks ya."
Bulan mengangguk, kini giliran Arga yang berkata "Happy Birthday San, langgeng sama Awan," ujar Arga sambil tertawa kecil diakhir perkataannya.
Kenapa dari semua pilihan ucapan ulang tahun, Arga memimilih kata itu? Menyebalkan!
Sandra tersenyum malu malu "Amin."
"Mana Awan?" Tanya Arga
"Sial, Arga ngapain pake nanya cowok itu segala sih!" Rutuk Bulan dalam hati.
"Dia pergi ke toilet dulu sebentar-, um nah itu dia!" jawab Sandra sambil menunjuk ke arah belakang Bulan dan otomatis Bulan berbalik kebelakang sehingga melihat cowok itu berjalan ke arah mereka. Untuk sesaat mata cowok itu membulat kaget ketika tatapan mereka bertemu, Bulan menelan ludahnya.
Awan sangat sangat tampan malam ini dan itu membuat niat move on nya turun beberapa persen, Astaga, Cowok itu memakai tuxedo yang semakin membuatnya terlihat gagah. Rambutnya juga tertata dengan rapi, hanya satu yang kurang, wajah murung cowok itu.
Bulan segera membalikan badannya lagi dan jantungnya kini bekerja berlebihan ketika dari sudut matanya ia melihat Awan yang sudah berdiri disampingnya, tiba tiba suasana canggung terbangun.
"San ayo acara tiup lilin dulu," kata seseorang tiba tiba berbicara pada Sandra.
Sandra mengangguk "Ayo kita kesana," ajak sandra.
Bulan menggandeng tangan Arga dan berjalan mengikuti Sandra dari belakang, berjalan duluan meninggalkan Awan.
"Selamat malam semuanya, terimakasih kepada teman teman semua yang sudah mau datang ke acaraku kali ini dan semoga kalian menikmati pestannya," ucap Sandra memberi sambutan setelah semua tamu berada didepannya.
Lalu terdengarlah tepuk tangan dari para tamu dan nyanyian Happy Birthday.
"Potong kuenya potong kuenya!"
Sandra memotong kue tersebut dan memberikan potongan pertamanya kepada Orang tuanya, riuh tepuk tangan kembali terdengar. Lalu potongan kedua cewek itu memberikannya pada cowok disebelahnya, Awan.
"Ciee Cieee Ciee"
"Oh sweet"
Terdengar sahutan menggoda dari para tamu yang hadir, Awan mnerima potongan kue tersebut dengan sedikit kaku, matanya terus melirik ke arah Bulan yang memandangnnya dengan sendu.
"Ciumm ciumm!"
Tapi bukan mencium, Awan malah memeluk cewek itu singkat, terdengar seruan kecewa dari para tamu yang hadir. Beda dengan Bulan yang sedikit benafas lega, seengganya Awan tidak mencium Sandra di depan matanya.
Bagaimana perasaan Bulan sekarang? Jangan tanya, cewek itu menggigit bibirnya kuat-kuat bahkan sekarang mata cewek itu sudah berkaca kaca.
Sungguh ia tak sanggup melihat ini, ini adalah hal yang paling ia hindari untuk datang kepesta ini, ia langsung berpamitan pada Arga untuk pergi ketoilet tapi bukannya kesana Bulan malah pergi ke salah satu taman yang berada di luar restoran tersebut.
Bulan duduk disalah satu kursi yang ada ditaman, ia malah menangis lagi..
"Bulan bodoh, Lupain dia. Dia udah punya urang lain, please stop kayak gini!" Racaunya tak jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/56603353-288-k231048.jpg)
YOU ARE READING
Gravity
Teen FictionJudul lama: Bulan & Awan DI PRIVATE [Completed] #Highest ranking #24 on teen fiction 16-02-2016 Awan Rayikan fauzi, Seorang Bad boy sekolah, Playboy penakluk hati terutama wanita cantik, seksi tanpa otak , tapi hanya me...