Aku cuma pelampiasan atau hanya pilihan kedua, karna intinya aku meperjuangkan kamu sedangkan kamu mempertahankan yang lain--
.
.
.
Jam pelajaran ke empat kelas Bulan kebagian pelajaran olah raga, saat ini Bulan sedang pemanasan dipinggir lapangan dengan teman teman perempuannya.
Bulan sangat tidak bersemangat mengikuti pelajaran olah raga kali ini, ternyata Awan memang membawa pengaruh besar terhadap suasana hatinya.
Bulan jadi ingat kejadian sabtu malam yang lalu, Bulan tau betul Sandra terlihat sangat menyukai Awan, bahkan siapapun dapat dengan mudah melihatnya dari cara cewek itu menatap ke arah Awan dan Bulan juga sadar bahwa Sandra adalah cewek baik baik dan polos beda dengan mantan - mantan Awan sebelumnya yang buas. Sikapnya juga sangat ramah terhadap Bulan, seketika membuat Bulan merasa kecil.
Dan entah kebetulan atau apa jam prlajaran olah raga kelasnya berbarengan dengan kelas Sandra dan Awan. Mereka itu sekelas dan fakta itu membuat Bulan ingin membenturkan kepalanya ketembok .
"Ayo kumpul dulu semua!" suara teriakan guru olah raganya menghentika kegiatan Bulan dan teman temannya, dengan gontai Bulan mendekat ke arah siswa yang sudah membentuk kerumunan.
"Karena guru olah raga kelas XI MIPA 1 sedang berhalangan mengajar, jadi olahraga kali ini akan disatukan dan kita akan bermain Bola kasti," terang guru olah raganya, Pak Adam.
Ana dan Ara yang menyadari raut wajah suram Bulan langsung menatap Bulan prihatin "Lo nggak kenapa napa kan?" tanya Ara.
"Atau lo mau ke UKS aja?" sekarang giliran Ana yang bertanya kepadanya.
Bulan menggeleng lemah lalu bergabung dengan teman temannya yang lain masuk ke lapangan, kelasnya kebagian untuk menyerang ke arah lawan dan kelas Awan yang memukul Bola .
Bulan berdiri di tengah lapang, beberapa kali bola mendekat ke arahnya dan ia selalu gagal melemparkan bola tersebut untuk mengenai lawan. Cewek itu kehilangan konsentrasinya.
Hingga Sandra kebagian memukul bola dan bolanya kebetulan terlempar ke arahnya dengan sigap Bulan mengambil bola tersebut dan melemparkannya ke arah Sandra yang sedang berlari ke arah pos pemberhentian, Bulan mengarahkan bola tersebut ke arah kaki Sandra tapi cewek itu malah menunduk dan berjongkok sehingga bola tersebut mengenai kepalanya dan cewek itu malah terjatuh sehingga tergeletak dilapangan, dia pingsan.
Semua orang dengan panik langsung berlari ke arah Sandra termasuk Bulan, dengan cepat ia jongkok didepan Sandra "Sandra! Lo yaampun gue gak sengaja," Ucap Bulan panik
"Minggir! Lo kenapa mukul bolanya keras banget sih," bentak Awan cowok itu kelihatan panik dan langsung berjingkok disamping Bulan sambil berusaha mengangkat tubuh Sandra.
Bulan mematung mendengar bentakan dari Awan, hatinya teriris. Apalagi saat melihat wajah panik Awan membuat Bulan semakin sakit, Hatinya retak.
Awan langsung mengendong Sandra ala bridal style dan membawanya ke UKS sementara Bulan masih terdiam di posisinya enggan beranjak.
Awan membentaknya didepan semua orang
Dan itu semua karna Sandra
Dan seharusnya Bulan sadar bahwa hal yang dilakukan Awan adalah benar
Bulan membuat pacarnya pingsan
Tapi sungguh Bulan tidak sengaja dan tidak bermaksud untuk mencelakai Sandra sehingga membuat cewek itu pingsan.
Tepukan dibahunya membuat Bulan tersadar dan cepat cepat berdiri berhadapan dengan Ara dan Ana "Lo nggak kenapa -napa kan?"
Pertanyaan yang sama, terlalu sering
Bulan tersenyum menutupi kesedihannya "I'm okay."
Bulan segera berlari ke UKS untuk melihat keadaan Sandra karna bagaimanapun ini adalah kesalahannya.
Bulan melihat Leon dan Daniel yang sedang menunggu di luar UKS "Gimana Sandra?" Tanya Bulan kepada dua cowok itu.
Leon dan Daniel malah saling tatap. Daniel dengan cepat menjawab perkataan Bulan "Dia udah sadar. Masuk aja," jawabnya membuat Bulan tersenyum lega.
Bulan mengangguk dan membuka pintu UKS dengan ragu, terlihatlah Sandra yang sedang berbaring di ranjang UKS dan Awan cowok itu sedang berdiri disamping Sandra.
Bulan berdekham pelan, membuat keduanya menoleh ke arahnya. Bulan sepenuhnya mengabaikan tatapan dari Awan, cewek itu berjalan agak mendekat ke arah ranjang Sandra sembari tersenyum bersalah ke arah Sandra "Lo nggak kenapa napa kan?"
Sandra tersenyum ramah "Nggak papa ko Lan," ujarnya lembut.
"Maafin gue ya, sumpah gue nggak sengaja, gue ngerasa bersalah banget sama lo. Lo jadi pingsan gara - gara gue," ucap Bulan menyesal sambil menundukan kepalanya dalam dalam.
"Gue tau kok lo nggak sengaja, gue aja yang nggak bisa main bola kasti," Sandra terkekeh "Lo nggak perlu merasa bersalah kayak gitu," ucap Sandra meyakinkan.
Bulan tersenyum "Sekali lagi gue minta maaf dan semoga cepet sembuh ya. Gue pergi dulu deh biar lo bisa istirahat," Pamit Bulan.
Sandra mengangguk "Iya, makasih ya."
Bulan membalikan Badannya dan segera berderap keluar ruangan, namun tiba tiba ada sebuah tangan menarik tangan kanannya membuat langkah Bukan terhenti dan orang itu maju mendahuluinya sehingga sekarang mereka berdiri berhadapan.
Bulan menyentakan tangan Awan dengan kasar "Kenapa?" tanyanya dingin.
Melihat reaksi Bulan membuat rasa bersalah kian menyelimuti hati Awan, Awan menatap Bulan dengan sendu tapi Bulan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Gue minta maaf," lirih Awan.
"Buat?" tanya Bulan cepat masih tanpa menoleh ke arah Awan, karna saat ini Bulan dengan sekuat tenaga sedang berusaha menahan air mata yang menggenang di matanya agar tidak tumpah.
Awan menghela nafas "Gue bener bener minta maaf Bulan, gue nggak bermaksud kayak gitu," ujar Awan suaranya terdengar melembut.
"Maksud lo? lo sebenernya minta maaf buat apa?" tanya Bulan sekali lagi masih dengan nada dingin.
"Bulan."
"Awan."
"Liat gue!" pinta Awan sambil menarik dagu Bulan pelan agar melihat ke arahnya, dengan terpaksa membuat Bulan harus melihat ke arah cowok itu.
"Gue minta maaf tadi udah ngebentak lo, gue nggak maksud. Gue cuma panik dan gue tau gue salah. Salah banget," ucap Awan menyesal.
"Gue gak ngerti," ucap Bulan pelan.
Awan mengeritkan dahinya bingung "Lo nggak ngerti bagian mana?"
Bulan memandang ke arah Awan dengan pandangan tak terbaca "Gue nggak ngerti, lo seharusnya nggak perlu minta maaf, lo nggak salah. Lo ngebela pacar lo yang pingsan karna gue dan itu wajar, karna gue emang cuma orang asing yang lo kira mau nyelakain cewek lo."
YOU ARE READING
Gravity
Teen FictionJudul lama: Bulan & Awan DI PRIVATE [Completed] #Highest ranking #24 on teen fiction 16-02-2016 Awan Rayikan fauzi, Seorang Bad boy sekolah, Playboy penakluk hati terutama wanita cantik, seksi tanpa otak , tapi hanya me...