Nathan Sykes - Over And Over Again (ft Ariana Grande)
LOVE is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest
.
.
Awan duduk disalah satu kursi cafe langganannya yang berhadapan langsung keluar jalanan sehingga ia dapat melihat lalu lintas di kota Jakarta saat siang hari pada hari minggu dan juga bisa memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di trotoar pinggir jalan.
Coffe yang ia pesan sejak sepuluh menit yang lalu mungkin sudah dingin, Awan sama sekali belum menyentuhnya. Cowok sudah memikirkan semuanya dan ia berharap ini adalah keputusan yang terbaik, persetan dengan taruhannya dengan Arga!
Maka Awan berniat untuk mengakhirinya dengan baik-baik.
Suara decitan kursi yang didorong kebelakang membuat ia mengalihkan pandangannya dan kini kursi kosong dihadapannya sudah terisi oleh seseorang yang sejak tadi ditunggunya, seorang perempuan yang memakai sweater abu serta jeans berwarna biru dengan rambut yang dikuncir satu, cewek itu memberi sebuah senyuman yang lebar ke arahnya, Awan membalasnya dengan senyum tipis.
"Ini pertama kalinya kamu ngajakin aku makan," ujarnya antusias dengan mata berbinar yang membuat Awan semakin tidak tega.
Pasahal biasanya ia dengan gampangnya memutuskan pacar pacarnnya terdahulu tanpa mempedulikan perasaan cewek tersebut, mau nangis-nangis, pingsan ataupun pipinya yang jadi korban kena tamparanpun, Awan akan mengabaikannya.
Setelah Awan menyatakan putus maka semuanya telah berakhir dan Awan tidak ingin berurusan lagi dengan mantannya, ia hanya cukup memasangnya tampang dingin dengan so coolnya dan berkata "Aku pengen kita putus nih."
Tapi sekarang? Awan benar benar Nggak tega, bukan karna Awan mempunyai perasaan pada Sandra, Awan hanya merasa ia terlalu brengsek untuk wanita sejenis Sandra.
"Kamu mau ngomong apa?" Pertanyaan yang dilontarkan Sandra membuat Awan mengerjapkan matanya dan menyadari bahwa ia dari tadi sedang melamun, bahkan Awan baru menyadari kalau cewek itu sudah memesan minuman.
Awan menghela nafas lalu terdiam, Awan sedang memikirkan kata kata yang pas dan tidak terlalu menyakitkan "Kamu mau ngomong apa?" tanya Sandra nggak sabaran ketika melihat Awan hanya diam seperti ragu dan seperti sedang berpikir sesuatu.
Awan menarik nafas dalam lalu berkata "Sebelumnya aku minta maaf San, aku tau aku brengsek banget udah ngelakuin ini sama kamu, kamu boleh nampar aku atau pukul aku sekalian, sebenernya aku nembak kamu karena-" Awan diam sebentar untuk melihat reaksi Sandra yang hanya diam dengan tatapan tak terbaca, "Karna taruhan, aku tau aku salah dan maaf karena aku nggak bisa bales perasaan kamu, kamu tau kamu itu cewek yang baik, pinter, cantik dan kamu punya hati yang tulus, aku yakin kamu bisa dapet yang lebih baik dari aku jadi aku mau--"
Tiba tiba sandra memotong perkataan Awan dengan cepat "Sebelum kamu ngomong kata 'itu' aku juga mau ngomong sesuatu, please?" kata Sandra memohon, Awan menatap Sandra bingung tapi tak urung ia mengangguk pelan.
Sandra tersenyum miris "Pertama, kamu tau? Aku udah suka sama kamu sejak kelas tujuh SMP, waktu itu kamu nggak sengaja nabrak aku pas waktu Mos dan dari saat itu aku diam diam mulai sering ngeliatin kamu dari jauh. Mungkin kamu nggak pernah sadar dan bahkan tau aku siapa tapi meskipun begitu perasaan aku ke kamu yang aku yakini bukan hanya sekedar kagum dan suka, setahun berlalu dan aku berhasil tetap menyimpan perasaan ini sendiri."
"Waktu kelas delapan aku pindah ke amrik jadi aku pikir aku bisa ngelupain kamu karena aku sadar disini aku hanya mencintai sendiri dan aku nggak pernah berani mengungkapkannya, tapi ternyata aku nggak bisa ngelupain kamu sampai aku balik lagi kesini jadi waktu kamu nembak aku kaya itu berasa mimpi, cuma khayalanku dan nggak nyata," Sandra bercerita seperti sedang menceritakan sebuah cerpen, pandangan cewek itu lurus tak terbaca, ia terlihat mencoba setenang mungkin.
Padahal hatinya retak, Sandra tau akan seperti ini jadinya tapi Sandra tidak tau akan sesakit ini rasanya, dadanya sesak dan ia sulit bernafas, ia berusaha mengeluarkan semua iai pikirannya " Kedua saat kamu menatap tepat ke arah mataku, aku tau disitu nggak ada cinta sama sekali, meskipun kamu berusaha memperlakukan aku dengan baik tapi bodohnya, aku masih berharap suatu saat kamu bisa mencintai aku seperti aku mencintai kamu dan aku memlih untuk bertahan dan memperjuangkan kamu namun ketika kamu menyuruhku untuk pergi dan berhenti, aku bisa apa?"
Awan tercengang karena perkataan sandra barusan, segitunyakah Sandra mencintai dirinya? "Maafin gue," Awan menunduk merasa bersalah.
Sandra tersenyum entah kenapa mengungkapkan semuanya membuat Sandra menjadi lega walaupun akhirnya harus seperti ini karna memang ia tau betul ia bukan tokoh utama dalam cerita ini "Ini bukan salah kamu dan bukan salah siapapun karna hati nggak pernah bisa ditebak ingin menetap dimana, aku sekarang sadar cinta nggak bisa dipaksa. Percuma sekarang aku maksa kamu buat tetep di sisi aku tapi hati kamu buat orang lain itu lebih menyakitkan, lagian nggak semua cinta bisa terbalas," ujar Sandra pahit.
"Tapi aku berharap suatu saat seseorang bisa mencintai aku, cape tau mencintai sendiri terus," Sandra terkekeh miris di kalimatnnya yang terakhir.
"Pasti, sekali lagi gue minta maaf."
Sandra mengangguk pelan sambil meminum Vanila latte pesanannya tadi "Jangan minta maaf terus, aku udah maafin kamu ko, aku ngerasa lega sekarang dan oh ya kamu boleh bilang putus sekarang."
Awan menggeleng "Lo aja yang mutusin gue."
Sandra tertawa pelan "oke, we are officially break up."
"Tapi aku minta aku cewek terakhir yang berada dalam posisi kaya gini, aku pengen kamu berhenti mainin cewek lagi, karna seperti apapun kelakuan dan penampilannya mau dia badgirl, cabe - cabean ataupun cewek baik baik mereka tetep punya hati dan bisa ngerasain sakit hati."
Awan tersenyum "Oke, gue juga udah mau tobat ko."
Meskipun Sandra masih mencintai Awan namun pelan den pasti dia akan mencoba melupakan Awan meskipun hatinya patah, semoga saja
Sandra tidak mau merasakan sakit lebih dalam dan lama lagi
Ia menyerah
Sandra lebih memilih melepaskan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untuk dirinya, memangnya bisa apa Sandra? dia bukan cewek egois yang penuh obsesi ataupun seorang psikopat gila yang menghalalkan segala agar orang yang dicintainya bersamanya.
"Makasih karana lo udah mau maafin gue San," Awab berkata dengan tulus, demi apapun Sandra memang seorang perempuan yang pantas dicintai dan diperjuangkan mati-matian, tapi hati Awan tak mudah berpaling dan hanya terisi satu nama.
Sandra terkekeh pelan "Setiap orang yang hadir di hidup kita punya porsinya untuk mengajari kita sesuatu, dan dari kamu aku belajar merelakan juga melepaskan."
"Jadi kita masih temen?"
Sandra mengangguk "Temen."
Awan mungkin nggak pernah sadar kalo Sandra mati matian menahan air matanya.
.
.
Sayangnnya, beberapa orang gak bisa ngerti kalu dirinya diperjuangkan mati-matian
_______________________________________
jangan lupa vote sama commentnya ya! Hehe❤AKU UNPUBLISH BEBERAPA CHAPTER KARNA MAU AKU EDIT YA :)

YOU ARE READING
Gravity
Teen FictionJudul lama: Bulan & Awan DI PRIVATE [Completed] #Highest ranking #24 on teen fiction 16-02-2016 Awan Rayikan fauzi, Seorang Bad boy sekolah, Playboy penakluk hati terutama wanita cantik, seksi tanpa otak , tapi hanya me...