B [4]

7.4K 947 49
                                    

I'm gonna love you inside out (The Chainsmokers ft Charlee – Inside Out)

-------

Sambil menunggu Arga yang katanya sedang Ada urusan sebentar, Bulan duduk dikursi panjang yang terletak di koridor kelas XI. Bulan memasang earphone dikedua telinganya, terdengar lagu dari One Direction - Perfect yang mengalun indah, tanganya menggenggam sebuah novel berjudul 'Dilan' Karya Pidi baiq yang besampul biru keabuan. Novel yang menurut Bulan sangat Bagus, dia baru saja membeli novel tersebut kemarin.

Bulan terlihat sangat fokus membaca novelnya sampai sebuah suara dan langkah kaki menggema di koridor yang mulai sepi ini.

"Sayang anter aku ke butik dulu ya," Dengan pandangan masih terpaku pada novelnya Bulan merasa mengenali suara tersebut, tapi kemudian ia mengangkat bahu, mungkin cuma perasaannya.

"Nggak bisa, aku ada janji," Deg! sampai suara lain terdengar di indra pendengarannya membuat Bulan membeku seketika menyadari pemilik suara tersebut. Langkah kaki itu mulai mendekat ke arahnya dan Bulan tau pasti mereka akan lewat kedepannya.

"Emang kamu mau kemana?"

"Aku ada urusan."

Dari ekor matanya Bulan bisa melihat Awan yang sedang berjalan bergandengan dengan Tania, sepertinya mereka berdua akan keparkiran. Bulan mencoba memfokuskan pikirannya kembali pada novelnya dan mencoba menghiraukan kehadiran kedua makhluk tersebut, sampai disaat kedua orang itu tepat di depannya Bulan berpura pura membaca novelnya, hingga kedua orang tersebut menjauh barulah Bulan mengangkat wajahnya dan menatap punggung kedua orang tersebut dengan sendu hingga kedua orang tersebut menghilang dari pandangannya, Bulan masih menatap kosong ke arah yang sama.

"Dor!" sampai sebuah suara membuatnya terperanjat dan refleks mengelus dadanya, Bulan menatap sebal ke arah Arga yang mengejutkannya.

"Apaan sih lo!"

"Ya abis lo ngelamunsih, gimana kalo kesurupan coba," Arga menatap Bulan sedikit khawatir.

"Nggak mungkin lah, ayo ah pulang," kata Bulan sedikit kesal sambil menarik tangan Arga menuju keparkiran sekolah.

Saat diperjalan keheningan melanda keduanya, Bulan memandang keluar jendela. Pikirannya melayang pada kejadian tadi, Awan Rayikan fauzi, orang yang disukai Bulan sejak dua tahun yang lalu. Saat itu Awan menjadi murid baru di Sekolahnya waktu SMP tepatnya saat kelas sembilan dan juga pertemuan pertamanya dengan cowok itu.

Bulan sedang duduk di taman belakang sekolah sambil memakan bekal di salah satu kursi taman dibawah pohon yang rindang.

Meong

Meong

Bulan menghentikan acara makannya saat mendengar suara tersebut seperti berada didekatnnya, Bulan berdiri, kepalanya celingak celinguk mencari asal suara tersebut dan ternyata berasal dari atas pohon. Bulan melihat seekor kucing yang sepertinya tidak bisa turun dari pohon tersebut dan sekarang Bulan bingung, ia sama sekali tidak bisa memanjat pohon, kemudian ia melihat seorang cowok yang sedang berjalan tak jauh darinya, Bulanpun mencoba memanggilnya, cowo itu menoleh dan memberinya tatapan bingung, Bulan menyuruh cowok tersebut mendekatinya.

"Kamu bisa manjat pohon?" Tanya Bulan penuh hara.

Cowok tersebut msngerutkan dahinya, namun tak urung mengangguk.

"Bisa tolong ambilkan kucing itu?" Tanya Bulan sambil menunjuk ke atas pohon.

Cowok itu mengikuti arah pandang bulan " Oke tunggu sebentar."

Cowok tersebut memanjat pohon dengan lihainnya, dan turun sambil membawakan kucing kearahnya, namun cowok tersebut malah bersin bersin dan tidak berhenti.

"Kamu kenapa?" Tanya Bulan khawatir.

"Aku alergi Hachimm bulu Hachim kucing," jawab cowok tersebut susah payah.

Bulan menatapnya bersalah "Maafin aku, gara gara aku kamu jadi bersin bersin."

Cowok itu menggeleng dan tersenyum "Sudahlah tak apa."

"Aku harus keruang kepsek, aku duluan," cowok tersebut langsung pergi tanpa berniat mendengar balsan dari bulan.

Dan bulan baru menyadari Bulan belum pernah melihatnya selama bersekolah disini

dan Bulan menyadari bahwa cowok itu tampan dan manis

Bulan juga menyadri ia belum sempat berterimakasih

Dan lupa menanyakan nama cowok tersebut

Dan bulan Akhirnya mengetahui nama cowok tersebut, karena langsung menjadi perbincangan di sekolahnya, tapi sepertinya Awan tidak berniat berteman dengannya hingga Bulan harus satu SMA lagi dengan cowok itu, pernah Bulan ingin menyapanya tapi ia urungkan karna merasa Awan lupa padanya dan akhirnya Bulan hanya mampu memandanginya dari jauh.

"Bulan!" saking asyiknya melamun Bulan menghiraukan suara Arga.

"Woy Bulan!" Suara Arga yang berteriak membuat Bulan kembali ke alam sadar.

"Arga lo sekarang jadi seneng teriakin gue," kesal Bulan memandang Arga sengit.

"Lah elo jadi seneng ngelamun," balas Arga heran.

Bulan mengehla nafas, dan melihat keluar mobil yang ternyata sudah berhenti di rumah Arga atau rumah Om dan Tantenya itu.

"Loh kok kerumah lo sih?" Tanya Bulan.

"Bonyok lo ke luar negri jadi lo disuruh nginep disini. Tadi pagi Aunty Ris ngasih tau gue lewat telepon," jawab Arga lalu turun dari mobilnya diikuti Bulan yang mengekori Arga dari belakang.

"Tante!" teriak Bulan ketika telah masuk dirumah bergaya eropa milik Arga.

"Di dapur!" terdengar sahutan tante Rina dari dapur, dengan segera Bulan berlari ke dapur dan mendapati tantenya sedang sibuk membuat sesuatu.

"Lagi buat apa tan?"

"Mau buat cake coklat," jawab tante Rina sambil memasukan bubuk coklat kedalam adonan.

Tiba tiba Arga muncul dan langsung mencolek adonan tersebut, membuat Tante Rina memukul lengan Arga.

"Arga tangan kamu kotor!" tante Rina langsung memolototi Arga.

"Bersih kok ma," jawab Arga cengengesan.

"Bohong tan, itu tangan tadi dipake ngupil," kata Bulan seenaknya.

GravityWhere stories live. Discover now