Rion bilang dia sedang berusaha membohongi dirinya sendiri. Berusaha terlihat kuat dan begitu keras pada dirinya saat ini. Dan aku tau bahwa hal ini sangat menyiksa bagi Rion. Apa yang wanita itu pikirkan sebenarnya?
Dia praktis menempel pada Rion selama beberapa hari ini. Membuat aku agak risih dengan keberadaannya. Bukan karena aku ngga suka dia ada dekat dengan Rion, tapi aku ngga suka melihat wajahnya yang dipaksa senyum walau sebenarnya tanpa dia sadari isi hatinya tercetak jelas disana. Dia seperti seorang pasien yang sedang menyimpan obat pahit didalam mulutnya tanpa bisa menelannya langsung. Dia cuma bisa menahan rasa pahitnya disana tanpa berani menerima kenyataan kalo obat itu memang harus dia telan.
"Kamu udah makan?" Rindy mengangguk. Bohong. Aku aja tau kalo dia sedang bohong, apalagi Rion. Dia pasti sangat sadar akan kebohongan kekasihnya sekarang. "Kamu nyoba bohong sama siapa?" Rion menyodorkan sendok yang dia pegang padanya.
"Aku ngga akan maafin kamu kalo terus nyoba nyiksa diri kamu begini." aku mencoba menyibukkan diriku, supaya mereka ngga risih aku mendengar percakapan mereka. Aku mau kemana coba sekarang? semua orang pada sibuk dengan kerjaannya masing-masing dan aku masih harus menjahitkan baju Rion yang ngga sengaja robek dan harus kuselesaikan secepatnya.
"Berhenti Rindy." wajah Rion memerah waktu kulihat dia memegang dagu Rindy, memaksa wanita itu menatapnya. Aku harus benar-benar pergi dari sini sekarang. Suasana sudah mulai berubah menjadi sangat serius. Rion sempat melirikku dan aku paham maksud tatapannya itu. Dia memintaku pergi. Persetan dengan baju robek ini. Aku bisa mencarikan baju yang baru di bagian wardrobe. Aku segera keluar dari mobil dan sempat melihat pria yang kutau bernama Alan berdiri ngga jauh dari mobil Rion. Bukannya pria itu udah....
Apa yang terjadi sebenarnya?
Aku cuma bisa menghela nafas. Menunggu Rion untuk menceritakan padaku. Cepat atau lambat dia pasti akan menceritakannya padaku. Aku hanya harus bersabar dan tetap berada paling depan bila dia membutuhkan seseorang untuk menjadi penopangnya.
Keputusan apa yang akan Rion ambil kali ini mengenai hubungan mereka? Apakah dia akan tetap bersama Rindy dan memenangkannya dari pria itu atau Rion akan menyerah dan membiarkan mereka yang memang sudah seharusnya bersama? Aku ngga berani menerka-nerka sendiri. Apapun itu, aku tetap akan seperti ini pada Rion. Tidak akan membuatnya jatuh cinta padaku kalau dia memang melepasnya. Dan tidak juga akan berhenti kalo dia masih mempertahankannya.
Apa aku cemburu melihat mereka sedang bersama sekarang? Bicara serius mengenai hubungan mereka? Tidak. Aku sendiri bingung dengan perasaanku pada Rion ini. Aku memang mau dia tetap bersamaku. Aku mau dia tetap menjadikan aku tempat pertama yang dia datangi tiap dia membutuhkan seseorang. Namun aku ngga mau dia jatuh cinta padaku. Aku ngga pernah merasa marah ataupun cemburu tiap dia bersama Rindy. Kusebut apa cinta yang seperti ini? Sebuah cinta yang sederhana.
Dari kejauhan kulihat mereka turun dari mobil dan mendatangi Alan yang memang benar-benar masih hidup disana.
"Kalian pikir gue apa? seenaknya dilempar-lempar begini!!!" samar-samar aku mendengar suara Rindy. Mereka bertiga otomatis jadi pusat perhatian orang-orang yang ada disana, cuma sebentar sebelum mereka kembali ke pekerjaan masing-masing. Aku cuma bisa mengurut pelipisku dan berusaha untuk tidak terlibat dengan tetap berada ditempatku.
Kulihat Rindy menunjuk dengan sebelah tangannya pada Alan beberapa kali dengan muka marahnya. Dia benar-benar terlihat marah pada Alan yang cuma bisa diam. Apa yang pria itu lakukan sebenarnya? Sepertinya dia benar-benar bertindak gila.
Kemudian Rindy beralih ke Rion, kali ini tatapannya lebih lembut. Tangan kanan wanita itu masih berada di genggaman tangan Rion yang sekarang sudah mendekat dan berbisik ke telinganya. Aku ngga tau apa yang mereka bicarakan. Jelas lah dengan jarankku yang puluhan meter disini. Dan yang mengejutkanku, Rion ngga malu terlihat sedang mencium bibir Rindy ditengah semua orang begini. Mereka kembali jadi pusat perhatian. Aku cuma takut terjadi perkelahian waktu Alan mendekat dan memegang bahu Rion untuk menjauhkannya dari Rindy. Jelas ciuman barusan bukan karena Rion mau menciumnya, dia pasti punya maksud lain dibalik ciuman barusan. Beruntung, yang kutakutkan ngga terjadi. Aku melihat Rion mengucapkan sesuatu pada Alan dan Rindy dengan tangannya mengacak-acak rambut Rindy sebelum berjalan ke arahku. Dia pasti tau aku ada disini sekarang. Dan seperti yang kuinginkan, Rion menjadikanku orang pertama yang dia datangi saat ini. Aku berdiri dari dudukku dan menunggu hingga dia sampai didepanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Emas
RomanceTentang Mirynda yang memutuskan untuk jadi 'SIMPANAN' seorang artis terkenal tanpa mengharapkan perasaan apapun. Cukup bisa berada di sisi pria itu, dia sudah bahagia. Membiarkan perasaannya tumbuh. Dirinya sendiri punya rahasia di balik kisahnya, s...