"Kurasa kita harus buka hubungan kita ini." apa maksud Rion? Tanganku yang sedang menyisir rambut terhenti. Memandang pria yang barusan bicara melalui cermin didepanku.
"Hubungan kita? Memang hubungan apa yang kita jalani?" kami ngga punya komitmen apapun mengenai hubungan kami selain asisten dan artisnya diluar hubungan fisik yang kami jalani.
"Anggaplah yang kita lakukan sekarang adalah berkencan." Aku menggeleng. Hubungan kami ngga masuk dalam kategori kencan.
"Kamu mau nunjukin sama Rindy bahwa kamu bisa move on dari dia." Aku memegang benda yang baru Rion terima tadi pagi. "Dan mau dia lihat bahwa selama ini kamu selingkuh dibelakang dia?"
"Aku ngga mungkin datang kesana sendirian dan terlihat baik-baik saja." Dia mengiyakan ucapanku.
"Terus, sesudah kita dia liat, kamu mau kita ngejalanin yang selanjutnya gimana?"
"Kamu maunya gimana?" Dia mengangkat bahu.
"Tetap seperti sebelumnya." Rion mengangguk dan tersenyum.
"Kamu memang selalu tau cara membuatku senang." ucapnya. Aku mengalihkan pandanganku dan kembali pada sisirku.
"Tetaplah mencintainya. Karena kamu tipe pria yang akan jatuh cinta sama satu wanita dalam waktu yang lama dan yang bisa ngertiin kamu." karena aku masih mau tetap bersamanya dan ngga mau dia berbalik padaku. Aku mau kami seperti ini saja sampai saat dimana aku akan menghilang darinya.
Aku melupakan konsekuensi apapun bila aku harus muncul bersama Rion. Aku cuma berusaha membahagiakannya sebisa yang masih bisa kulakukan sekarang. Saat aku masih bisa bersamanya.
***
Merah cocok untukku. Terlihat berani dan sesuai dengan peran yang kumainkan sekarang. Wanita selingkuhan yang selama ini disimpan oleh Rion. Dia memang ngga mengatakan bahwa selama ini menjalin hubungan denganku, tapi semua orang pasti akan menyangka kalo kami sudah menjalin hubungan lama. Mana mungkin baru putus dengan Rindy beberapa lama dia sudah punya gandengan baru? Aku mengganti model rambutku yang tadinya lurus dan panjang dengan potongan sedikit pendek dan diikalkan biar lebih bervolume. Selain itu aku menambahkan riasan pada wajahku. Lipstick berwarna nude sedikit mengurangi dandananku yang mencolok. Aku tidak mau juga terlihat murahan. Sekali lagi aku mematut diriku dicermin. Gaun panjang tanpa lengan membalut pas dibadanku dan membiarkan separo punggungku terbuka dengan modelnya. Aku terlihat pantas berdiri bersama Rion bila berpenampilan begini.
Dimana dia sekarang? Sepuluh menit yang lalu harusnya dia sudah menjemputku disini.
Ting tong
Dia terlihat sangat tampan dengan setelan hitamnya. Dia makin terlihat dewasa dengan rambut halus didagu dan rahangnya. Rambutnya yang mulai panjang disisir kebelakang dan diberi gel. Membuatku ingin menempelkan tubuhku padanya sekarang. Kusingkirkan pikiran nakalku dan segera mengambil tas untuk segera meraih lengannya yang sudah terulur untukku.
"Siap untuk jadi seorang aktris?" dia mencoba menggodaku, aku balas mengerling padanya.
"Aku sudah belajar banyak dari kamu." aku menjauhkan rambut yang menutupi leherku, sore ini terasa panas. "Ini akan jadi panggung pertamaku."
"Apapun yang terjadi sesudah hari ini, kamu beneran ngga akan menyesal kan?" tanyanya sekali lagi. Aku malah melihat dia yang tidak yakin dengan rencana kami ini.
"Aku malah mendengar penyesalan dari kamu sekarang." aku memberikan senyum sinisku pada Rion. "Kita masih bisa berhenti sekarang."
"Aku sudah janji padanya untuk datang hari ini." tetap wanita itu jadi nomor satu sebagai penyemangat dan pemompa keberanian seorang Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Emas
RomanceTentang Mirynda yang memutuskan untuk jadi 'SIMPANAN' seorang artis terkenal tanpa mengharapkan perasaan apapun. Cukup bisa berada di sisi pria itu, dia sudah bahagia. Membiarkan perasaannya tumbuh. Dirinya sendiri punya rahasia di balik kisahnya, s...