Aku masih ngga percaya dengan apa yang dilakukan Rion beberapa malam lalu. Mana mungkin dia memintaku benar-benar jadi kekasihnya dan bilang akan mencoba hubungan yang sebenarnya pelan-pelan. Ini sama saja dengan dia menyuruh kami untuk terjun ke dalam jurang yang sudah kugali sebelumnya. Kalaupun ada yang harus terjun, itu adalah diriku sendiri tanpa siapapun bersamaku. Aku masih ngga akan menolak kalau dia minta aku jadi pengganti Rindy didepan publik, tapi untuk menjadi kekasih yang sebenarnya, jelas aku ngga akan bersedia. Dia ngga tau bahwa bukan sesuatu yang mungkin bisa dilakukan untuk mencintai seorang Mirynda. Dengan menyetujui permintaannya soal pengganti Rindy saja aku sudah cukup menggadaikan keberadaanku disini. Keluargaku jelas ngga akan membiarkan salah satu penyandang nama belakang Subhekti membuat malu dengan skandal bersama seorang artis. Aku cuma menunggu sampai telepon berbunyi dan ada panggilan untuk aku segera pulang dan menerima konsekuensi yang sengaja kulupakan dari keputusanku. Lihat, hubungan sandiwara saja untukku bukannya tanpa pengorbanan, apalagi kalau aku harus benar-benar menjalani sebuah hubungan. Aku cuma akan kembali berakhir dikamar itu lagi.
Ponselku berbunyi. Seketika jantungku berdebar dengan sangat cepat. Aku takut untuk melihat nama yang tertera disana. Aku cuma mendengarkan ringtonenya yang berbunyi dengan ribut sampai suara itu berhenti. Namun, benda itu kembali memperdengarkan bunyinya. Aku ngga akan bisa menghindar lagi walaupun sekarang aku berusaha mengabaikan panggilan itu. Kuambil benda tipis yang kusimpan dibalik bantal itu dan mencari tahu nama yang tertulis. Jantungku seperti meluncur keperut melihat nama yang ada disana, lega.
"Kamu ngga main-main kan?" suara diseberang terdengar nyaring. Aku menjauhkan sedikit ponsel dari telingaku.
"Seperti yang kamu liat." seingatku Alan ataupun Rindy sama sekali ngga mengundang awak media dipesta pernikahan mereka. Dan kabar yang cuma mungkin beredar dari mulut ke mulut itu berjalan dengan cukup cepat.
"Kamu bilang ngga punya hubungan sama artis kamu. Sekarang, kenapa juga malah beredar foto kamu yang lagi gandengannya si Rion dipesta mantannya itu? Kalian mau bikin sensasi apa? Kamu ngga bener-bener jadi selingkuhannya dia kan?" aku menunggu sampai pertanyaan beruntun Raskha selesai dia ucapkan, baru aku berusaha menjawabnya dengan jawaban sesingkat mungkin.
"Kami cuman ngejalanin yang bisa kami jalani. Perasaan seseorang bisa aja berubah secepat yang dia ngga pernah kita duga." aku mendengar Raskha menarik nafas diseberang sana. Aku bersiap kembali menjauhkan ponsel dari telingaku.
"Jawaban kamu benar-benar ngga memuaskan. Kita ketemu ya. Aku ketempat kamu sekarang." aku masih bisa tertawa mendengar perkataan Raskha barusan. Dia pasti langsung kemari begitu memutuskan sambungan telponnya denganku sekarang. Walaupun dia langsung kemari untuk mencoba mendapatkan penjelasan langsung dariku, rasanya usahanya itu bakal berakhir dengan sia-sia. Dia ngga akan mendengar apapun yang mau dia dengar dari mulutku.
Namun setidaknya, dengan adanya Raskha disini, aku akan merasa sedikit melupakan rasa takutku pada keluargaku. Dia selalu bisa membuatku tertawa bahkan dengan kemarahannya seperti barusan. Dia selalu bisa membuatku tersenyum.
Ngga lama berselang dari saat aku meletakkan ponselku, bel berbunyi. Tanpa berusaha memeriksa siapa yang menekannya melalui monitor, aku segera membuka pintu.
"Cepet amat dat..."bibirku seketika berhenti saat melihat siapa yang berdiri didepan pintu. Bukannya Raskha yang datang dengan muka cemberutnya yang lucu, aku malah harus melihat Om Gustaf yang menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan.
"Tuan mau kamu ikut saya sekarang." tanpa menunggu persetujuan dariku, dia langsung meraih pergelangan tanganku dan membawaku bersamanya. Ini benar-benar bukan sesuatu yang baik. Aku harus menerima hukumanku sekarang juga yang aku rasa terlalu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Emas
RomanceTentang Mirynda yang memutuskan untuk jadi 'SIMPANAN' seorang artis terkenal tanpa mengharapkan perasaan apapun. Cukup bisa berada di sisi pria itu, dia sudah bahagia. Membiarkan perasaannya tumbuh. Dirinya sendiri punya rahasia di balik kisahnya, s...