Rain . 4

64 4 0
                                    

"Mengapa kini rasanya tak seperti dulu. Apa benar aku mencintai dia? Dia yang tak pernah mencintaiku?"

[Serpihan masa lalu]

¤¤¤¤

Nita pov

"Bengong aja,kesambet baru tau rasa"

'Tak'

"Ish,kenapa lo malah jitak gue sih lyn?" Desis orang itu tak mau kalah dengan bibir mencucu.

"Berisik bego,pulang sana. Nita pulang bareng gue!" Jawab evelyn tak mau kalah juga.

"Kalo gue gak izinin gimana hmm?" Tanya dia dengan menyeritkan alisnya keatas. Evelyn. Hanya menatap orang itu dengan penuh kemurkaan. Bentar lagi bakal perang dunia ke 5 nihh para pembaca!:v

"Emang lo sapa nya ya mas al yang terhormat?" Tanya evelyn tak mau kalah. Mereka saling bertatap tajam! Penuh dengan aroma mematikan! Sumpah, mereka saat ini benar benar mengerikan>< Seketika,dengan satu pertanyaan itu mampu membuat al kelimpungan, entah di dalam pikiran kepalanya apa. Maybe tidak bisa menjawab kata kata evelyn tadi. Btw yang tadi berdebat itu al ya.

"Gue.. err" Good! Pertanyaan evelyn mampu membuat al pergi melongos dari kelas..

"Untung lo selamat ta" ucap elyn duduk disampingku.. aku hanya mengangguk kan pertanda berterima kasih pada elyn.

"Ta,lyn.." Sapa suara yang tak familiar di PENDENGARANKU.

"Sini,duduk disamping gue. Jelasin semuanya biar nit.." "okey jadi gini.. khem.." Dia hanya mengambil nafas panjang lalu menghelanya cukup lama..

"Waktu gue liburan with fams,gue udah peringatin ke riri,tapi ya gitu. Kalian tau sendiri watak dia bertolak belakang banget sama .. gue" Kita hanya mengangguk! Benar ! Bahkan riri sangat egois! Tidak memikirkan dirinya sendiri! Bahkan sakit sekalipun dia tipical acuh tak acuh pada tubuhnya yang penuh akan musibah. Dia menundukan kepalanya,aku mendengar dia menghela napas lagi dan kembali mendongakan kepalanya. "Dan kalian tau apa yang terjadi? Riri ,dengan penyakit itu makin lemah di rumah sakit.. Dan demi apa? Kalian tau? Riri hikss riri punya penyakit.. Kanker.. Hiks.. maafin gue.. Riri hiks yang udah nyuruh gue buat nyembunyiin ini..maafin gue" Kata rara panjang lebar. Aku dan evelyn hanya melongo! Saling mandang tepatnya! Tapi apa? kanker? Ini masalah serius! Ini penyakit serius! Tuhan! Jangan ambil dia:( Riri sahabat terbaikku tuhan:(

"Usst,udah doa sama tuhan aja biar kanker riri ilang. Jangan nangis. Sumpah,kalo lo nangis bule lo ilang ra? Senyum dong,rara kan cewe stronger" ucap evelyn mengusap punggung Rara yang makin terisak. Tapi aku? Hanya berdiam,tanpa ku sadari air yang dari tadi aku tahan meluncur dengan cepat di kedua pipiku. Oh tidak! Jangan keluar kau air mata sialan! Umpatku dalam hati dengan tangan yang mengusap pipiku,tapi nihil! Air mataku malah tambah tak karuan turun. Ohh Shit! Aku menangis dengan sesenggukan..

"Elo lagi ta,ahh.. Nita pliss kita harus hikss kuatt:( ta:( Masa hiks elo nangis:'( Gue hiks jadi ikut nangis nih.. Kita harus support riri, bukan malah nangis nangis gaje gini" Ucap evelyn lalu terdiam ,dipikir pikir omongan evelyn ada benernya juga. Memang benar malah! Tanpa ku ketahui,kami bertiga diam. Tak ada yang menangis lagi. Aku-Evelyn-Rara diam beribu kata..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hening
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hening
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hening
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Udah ahh jangan galau galau lagi. Gimana kalo kita skype momy lo ra?" Ucap evelyn membuyarkan keheningan ini.

"Ehh..? Okey.. wait" dengan lihai,rara mengambil iphone nya didalam tas. Dan kita mengskype momy nya rara.

"Mom? Ini aku.. dan di samping ku my bestie" ucap rara yang entah sudah sejak kapan dia menatap layar iphonenya.

"Hay tante.. Me nita,and ini sebelahku evelyn. Gimana kata dok..?"

"Yes doc? Wait me honey.. What? Riri siuman?.. Okey doc.. Ra? Hei.. Momy ke ruangan dulu,riri siuman. Bye honey:* and for rara's bestie sorry ya? Tante tinggal dulu,see ya" ucap tante lyli dengan lambaian tangannya. Kami bertiga tidak percaya! Riri siuman! Ohh,lalu kami berpelukan. Stop! Setelah kami sadar,kami hanya saling memandang dan?

"Hahah,alhamdulillah riri siuman. Sumpah gue tadi udah jaga jantung gue" celetuk evelyn yang masih memeluk aku n rara

"Iya lyn,gue juga"

"Maafin gue yaa.. sumpah gue min.."

"Mau sampai kapan mulut lo bilang minta maaf eem?"

"Emm sampe kalian. ." Aku dan elyn hanya mengangguk..

"Serius? Ahh thanks you so much my bestie:* Kalian emang the best:*" ucap rara girang. Apa dia disana hanya murung? Takut? Galau? Sedih? Sampai segitunya saat aku dan evelyn memaafkannya? Tidak lucu!

"Sekarang kita refreshing aja. Gimana? Nongkrong dicafe lagi. Kaya dulu" Usul evelyn yang menatap aku dan rara bergantian. Aku mengangguk dan rara juga. Evelyn hanya menatap kami dengan tatapan yang berarti 'kita have fun,okey? ' kami mengangguk,dan kami melangkah pergi meninggalkan kelas..

"HAVE FUN" Teriak kami bertiga dengan canda tawa yang tak mereda..

¤¤¤¤

Oh sorry readers:* Cuman segitu:( Ini otak bebel terus sumpah.. kaga ada ide lagi maafkan author yang tibatiba jadi nge-betein:( Plis VoMent nya ya:( Gue butuh Voment kalian itu:( Ayolah Voment:') Jangan jadi pembaca gelap:( AKU MAKSA NIH:'(

#SemogaSukaSamaCeritanya:D

SEE YA (:

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang