Rain . 13

29 3 0
                                    

Flasback on

Motor rino mulai memasuki kawasan sekolah. Tepat di tempat parkir,mereka melihat al yang sudah menaruh kendaraannya di bawah pohon mangga yang besar. Al tersenyum sinis melihat rino mengantar nita,nita yang melihat itu hanya menyipitkan mata. Apa benar ia al? Masa iya al tersenyum seperti itu? Apa maksud dari senyuman itu? Padahal yang aku tau al tak pernah seperti itu. Guman nita yang mulai turun dari motor rino.

"Ta,nanti pulang gue anter lagi ya. Sekalian anterin ke mall. Ada yang mau gue beli,buat nenek gue juga" ucap rino sedikit melirik gadis di sebelahnya itu. Nita hanya mengangguk pasrah. Nita lupa,bahwa ia sekelas dengan arino ini. Sungguh,hal yang tidak bisa nita terima. Dulu ia kemana? Saat Smp? Ia malah pergi meninggalkan aku? Di jakarta! Di sana aku sendiri! Kamu tau arino? Aku dulu mencintai kamu? Tapi mana kamu yang dulu haah? Mana yang dulu? Batin nita berteriak hebat. Ia hanya bisa menggenggam lalu mengusap kedua tangannya di muka nita.

"Aiiiss.." erang nita secara spontan.

"Elo kenapa ta? Sakit?" Tanya rino yang melihat raut wajah nita,pucat.

"Iya,sakit hati! Gara-gara e.. Abaykan" kata nita lumayan keras lalu ia meninggalkan rino sendiri. Rino yang tak tahu apa-apa hanya menggeleng tak karuan. 'Mungkin nita sedang pms' pikir rino tak ambil pusing.

¤¤¤¤

"Ta jajan yuk" ajak evelyn sedikit membereskan buku-bukunya yang ada di meja.

"Ta?" Ulang evelyn yang akhirnya melihat nita sedang melamun.

"Ya ampun nita,elo hari ini kenapa sih? Ceria dong. Jangan bengong terus" evelyn mulai menggoyangkan badan nita supaya ia sadar dari lamunan konyol itu.

"Ehh.. iya no? Ada apa?" Jawab nita sembarang.

"Na..no..na..no.. emang gue permen apa ya?" Ucap evelyn dengan raut wajah masam.

"Ehh elyn tohh.. maaf deh lyn. Gue lagi gak fokus nih. Gue pengin curhat tapi.." kata nita yang sedikit menggantung dan ia menghela nafas.

"Hhh.. ini tentang gue and rino" lanjut nita yang menerawang masa lalu. Evelyn yang mendengar hanya ber-oh tanpa suara,walaupun ia sempat kaget apa yang nita katakan tadi.

¤¤¤¤

Flasback off (3 years ago)

"Yeyh nit,kita satu sekolah lagi. Rino seneng banget bisa sekolah bareng nita lagi. Jangan pernah tinggalin aku ya ta? Rino janji rino gak akan ninggalin nita,sampai kapanpun. Rino sayang banget sama nita" gadis yang diajak bicara itu hanya mengangguk-angguk. Ia juga terlihat senang,bahwa dirinya dan lelaki itu bisa bersekolah di SMP 208 Jakarta bersama. Ia tak mengira ini akan terjadi. Bahwasanya nita mulai menyukai rino lebih dari sahabat. Nita hanya memendam perasaan itu sendiri hingga akhirnya beberapa bulan setelah mereka sekolah nita dikejutkan oleh satu hal. Bahwa rino di pindah luar negeri untuk melanjutkan sekolah di sana. Yang berarti rino lah yang melanggar janji yang ia ucapkan sendiri. Nita yang tahu kabar itu menjadi syok,tidak mau makan selama 4 hari,tidak mau sekolah,tidak bisa tidur malam dan lebih parahnya lagi ia sempat membunuh dirinya sendiri. Kabar kepindahan rino sangat berdampak pada kehidupan nita,ia berubah setelah kabar tersebut terdengar.

Rino yang tau hal itu menyesal,mengapa ia harus berjanji pada nita? Dan mengapa ayahnya sangat memaksa rino? Padahal rino bersikukuh menolak ajakan ayahnya itu. Tetapi ayahnya mengancam berbagai hal. Hal itu salah satunya adalah mencelakai nita di depan mata rino,sendiri. Rino yang tak mau hal itu terjadi akhirnya menuruti kemauan ayahnya,meski berat di hati--rino tetap akan pindah menuju spanyol tempat perusahaan ayahnya berada.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang