Rain . 10

24 4 0
                                    

Sorry buat bahasanya ya,tolong di maklumin-.- So saya penulis abal abal. Baru banget saya suka nulis nulis cerita soalnya. Kalo mau kritik n saran boleh banget ya.. Ini part full Rino Pov ya..

Oke deh,cekidot..

¤¤¤¤

Rino Pov

Di tengah angin malam yang menggertak ngertakkan tulang,aku menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai kala itu,karena sudah jam istirahatnya orang orang yang pulang bekerja. Aku semakin menancapkan gas motor agar aku cepat sampai di rumah oma ku. Tidak terlalu lama aku bertubrukan dengan angin malam,karena perumahan oma ku itu sudah dibilang lumayan dekat. 2 belokan lagi aku bertemu perumahan asri dan cukup 4 rumah saja,lalu sampailah aku di depan rumah oma. Dengan segera aku memencet bel,tak lama satpam langganan pun menghampiri.

"Eh den rino,ayuk masuk. Oma sudah nunggu kamu di dalam kamar nya" ucap ramah pak bejo,satpam rumah oma.

"Oke pak,terima kasih. Saya masuk dulu pak" ucap ku ramah lalu aku melongos masuk ke dalam.

Setelah aku rasa aku sudah di bagasi rumah oma,aku dengan cepat memarkirkan sepeda motor dengan santai. Lalu dengan langkah tegap,aku melangkahkan kaki ku menuju pintu utama rumah oma.

''Tok tok,"

"misi oma. Rino datang'' ucapku yang sudah masuk ke dalam rumah oma,tetapi 'nihil' suara oma pun tak terdengar.

"Eh ada den rino,ayo den masuk dulu. Nyonya dewi lagi di kamarnya den,dia sakit panas" ucap mbak yayu pembantu rumah.

"Terima kasih mbak,saya ke kamar oma dulu" mbak yayu hanya mengangguk lalu tersenyum. 'Masya Allah,udah ganteng,baik,sopan,perhatian lagi. Best boy banget ini mah' celetuk hati mbak yayu disertai senyam senyum gak jelasnya.

Rino membuka knop pintu kamar oma,rino melihat oma nya tertidur dengan wajah yang sudah banyak lekukan lekukan di wajahnya,tanda oma nya semakin hari semakin tua. Jadi rino lah yang harus siap siaga mengurus oma jika oma sakit sakitan,bukan keluarga rino ataupun sanak sodaranya tak mau mengurus oma, tetapi omanya lah yang hanya mau di urus rino. Kata ia rino kan anak laki satu satunya,jadi oma maunya sama rino aja. Ya walaupun gak ada sangkut pautnya sih.

Namanya juga orang sudah berumur,pasti kalau ada kemauan harus diturutin. Seperti anak bayi gitu deh.

Rino dengan sigap berjalan menuju oma nya,ia mengelus rambut putih tersebut,pelan,penuh kasih sayang,tenang,tanpa membangunkan sang oma. Tangan oma langsung memegang tangan rino,ia tahu betul jika cucu nya lah yang mengelus rambut itu. Oma membuka mata lalu tersenyum,rino langsung mencium kedua pipi oma,kening,hidung dan kedua mata omanya itu.

"Rino datang oma. Oma pasti kangen ya sama rino? Oma sudah makan belum? Oma pasti lapar kan?" Seribu pertanyaan rino lontarkan. Oma nya pun hanya mengangguk,menggeleng dan mengangguk.

"Oke,rino ambil bubur ya. Terus rino kompres oma,terus oma besok harus sembuh deh. Biar bisa jalan jalan sama rino kayak minggu kemarin,gimana? Mau kan rino ambilin makan?" Dengan reaksi cepat oma mengangguk semangat.

"Oke oma,rino ke dapur dulu" dengan berlari, aku menuju dapur untuk menanyakan ada makanan bubur tidak? Ternyata mbak yayu sudah membuatkan bubur untuk oma dari pagi,tetapi oma dari pagi tidak mau makan sama sekali. Rino mengambil 3 centong nasi untuk mengambil bubur tersebut.
Dan menambahkan sedikit kecap dan kuah sayur kuning di bubur tersebut,harum. Itulah bau wangi bubur yang tercium dari mangkok yang rino bawa. Sebelum rino membawa bubur ke kamar oma,ia berkata.

"Mbak yayu,tolong ambilkan rino air hangat ya mbak. Oma mau rino kompres,masih panas" ucap ku yang dijawab mbak yayu dengan anggukan.

"Ini oma,sudah rino ambilkan buburnya. Oma duduk dulu . Sini rino bantu oma duduk" kata ku yang membantu oma untuk duduk di kasur.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang