Rain . 14

15 3 0
                                    

Sorry buat update part yang ini lama. Lama banget ya? Maaf,part Rain bakal sampe belasan aja. Belum pasti sampe berapa part. Karena? Ada trouble yang gak bisa di publik.

Enjooy

Banyak email yang masuk nih :

..kenapa awal ceritanya banyak percakapan?
.bukannya banyak ya,tapi saya mau membedakan karya saya dengan karya lain

..min,ehh flaaat. Mau saran,harusnya ada karakter and sifat masing masing tokoh,kalau gak ya yang pu aja deh..
.done,cek aja dipart selanjutnya:)

..Kenapa rain gak di ending flat?
.Gue mau ngasih surprise jadiin novel cerita Rainnya. Kenapa? gak suka? Ya nanti kalo gak suka delete aja;)

..Berapa lama digantungin?
.Kurang lebih 1-2 minggu:')

..Rain gak akan di paused kan?
.Sorry,kayanya bakal di paused. Tenang,kan bakal jadi buku. Amin;)

..Tapi bakal jadi buku kan?
.Doain terus yaw;*

..Nanti judul ganti gak kalau jadi buku?
.rencana iya,bakal di ubah semua. Ada yg dikurangin. Ada yang ditambah,tapi nama tokoh and alur sama ko. Di tunggu aja nanti:) keep pray for me :*

Maaf yah;') bukannya mau nge-phpin kalian. Tapi saya lagi fokus aja. Nanti habis fokus ke cerita yang mau terbit bakal fokus ke cerita SIZAUKE CHAN nya.. Janji,SIZAUKE CHAN bakal kelaaaaaaaar deh sampe End:)

Okeh gak akan lama-lama ko gue ngomongnya,,

cekidotttt"-"

¤¤¤¤

Bel pulang pun berbunyi,seluruh siswa berhambur keluar. Kecuali aku dan evelyn. Aku terus diam di posisi yang sama--tangan kanan yang menopang dagu yang di letakkan di atas meja. Evelyn melirik nita sekilas,ia menghela nafas panjang. Lalu menyenggol bahu nita. Nita menoleh,ia bukannya menatap evelyn tapi..

"Pulang hayok,nunggu ap.." ucap rino terpotong karena si tengil al yang riba tiba datang. Raut wajah rino berubah--Derastis.

"Nitaa,gue anter elo pul..lang ya" teriak al sambil berlari. Awalnya ia ceria,setelah melihat rino di dekat nita suaranya memelan,tampak nya tak suka dengan kehadiran rino--di sini.

"Gue yang anter dia pulang bego. Elo sanah deh,bikin dia jijik aja tau gak" ucap ketus rino dengan mengibaskan tangan seakan ia mengusir al dari hadapannya.

"Kalian tuh yang pergi kalian gak tau kalau gue sek.. hiks hiks" akhirnya nita bersuara,ia menatap lelaki itu bergantian,lalu ia menangis. Al dan rino yang semula berdebat saling pandang. Al yang seakan bertanya dalam diam hanya di jawab gelengan kepala dari rino. Tanda rino tak tahu apa-apa.

"Ehh cup cup.. nita sayang,sekarang elo tenangin diri dulu ya. Pulang sama gue aja deh. Buat kalian berdua,pliss biar nita sendiri dulu sama gue. Kalian pulang dulu ya" bujuk evelyn yang sudah merangkul nita--kesekian kalinya.

Al dan rino mengangguk pasrah,kemudian mereka melangkah menjauhi kelas yang sekarang nita dan evelyn tempati. Di setiap jalannya,al dan rino masih saling berdebat--lagi. Mereka saling mengejek satu sama lain hingga parkiran sekolah.

"Nita udah elo tenangin dulu ya,apa kita mau beli pan.."

"Gausah nggoda gue lyn. Tolong telefonin ka farel" potong nita dengan cepat,evelyn hanya mengangguk dengan cengiran kudanya. Dengan cepat ia mengambil ponselnya,lalu ia menghubungi ka farel--kaka nita.

"Halo ka.. ini temennya nita" ucap evelyn pertama.

"Iya ada apa?" Jawab ka farel dari seberang.

"Anu.." ucap evelyn menggantung lalu ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. 'duh gimana ya ngomong nya?' Batin evelyn tak karuan.

"Ka,nita jemput di sekolah ya. Rino tadi lupa,dia langsung pulang" teriak nita yang duduk di sebelah evelyn.

"Loh? Kenapa? Ko bisa s.."

"Buruan ka,ceritanya nanti aja. Nita capek banget nih" nita memotong ucapan ka farel dan ia mengambil alih hp yang evelyn pegang tadi.

"Ehh,kaka hubungi pak juki aja deh ya.." ia sedikit menghela nafas,lalu melanjutkan.

"Soalnya kaka ada meeting osis.pulang agak sore. 10 menit lagi pak juki otw. Udah kaka smsin..nit..oaamp" ucap ka farel terpotong karena ia mulai menguap.

"Okela,nita tunggu" jawab nita yang langsung mematikan sambungan itu.

"Nihh,handphonenya. Kita keluar sekarang aja yuk lyn" ajak nita yang sudah bangkit dan menggendong tas ranselnya. Evelyn hanya mengangguk dan mengikuti kemauan nita sekarang,ia tahu bahwa hati nita sedang hancur. Hancur sehancur-hancurnya. Bagaimana tidak? Jika kalian dipaksa memilih, kalian harus memilih siapa? Yang perhatian,tapi protektif? Atau yang bawel,tapi jaim? Kalian pasti bingung kan? sama hal nya seperti nita yang dilema hatinya--saat ini.

¤¤¤¤

'Tin..tin' klakson mobil pak juki yang berwarna silver metalic ini berhasil membuat aku terlonjak-kaget.

"Ehh,pak juki udah dateng. Gue duluan ya lyn,kalo ada kabar tentang riri&rara bilang yaks. Bye,see you again" nita dengan cepat melambai-lambaikan tamgan kanannya. Tangan evelyn pun ikut melambai,lalu evelyn menuju parkiran mobilnya.

"Mukanya kenapa lagi non? Ko sembab gitu" Tanya pak juki di sela keheningan. Nita yang terasa dipanggil hanya menggeleng lemah kepalanya. Lalu ia bersandar pada kaca mobil,tatapan nya kosong lurus kedepan melihat jalanan yang macet. Nita berhembus,lalu ia terpejam.

"Pak,kalo udah sampe bangunin nita ya. Nita capek banget hari ini" pak juki hanya berdehem dan melirik nita dengan tatapan sendu,pak juki tidak berani bertanya apa apa lagi. Ia tahu betul jika 'non nita' sedang ada masalah. Pak juki melanjutkan menyetir,melewati jalanan di depan.

Tak sampai berjam-jam di dalam mobil. Kini mereka sampai di rumah nita. Dengan segera pak juki membangunkan nita yang sedang mengigo tak karuan. "Apa kalian gak tau? Gue sekarang lagi dilema! Kalian ngerti gak? Jangan sok-sokan kalian jadi cowo gak tau hati cewe,gue gue hiks.." ngigo nita keras dengan menitikkan air mata. Pak juki yang melihat keadaan itu tak tega untuk membangunkannya. Tapi mau tak mau pak juki menggoyang-goyang bahu nita sampai ia tersadar.

"Ehh? Hmmm,udah sampe ya pak? Ko nita nangis pak? Tadi nita ngigo ya pak?" Ucap nita sembari mengusap air matanya yang menetes saat mengigo tadi. Pak juki yang melihat nita bangun hanya menggeleng berbohong.

"Ohh syukurlah,soalnya tadi nita mimpinya gak karuan. Ya sudah nita masuk dulu ya pak,nanti kalo nita mau pergi pak juki siap nganterin ya pak? Hehe" celetuk nita diakhiri tawa kecil. Nita keluar meninggalkan mobilnya itu. Pak juki hanya menggeleng kepala. 'Kasihan non nita,dia ada masalah kayaknya,tapi suka banget di tutupi dengan senyuman palsunya itu' batin pak juki yang sudah membawa mobil itu dalam garasi.

¤¤¤¤

Sorry pendek banget, terus gaje lagi..- Gak janji part 15-20 bakal 2000 kata per part :v Gak suka ya sama ini cerita? Dari awal aneh? Saran yaw;) Btw masalah riri aja belom kelaaar,ditambah dilemanya nita-.- gue pusing serius,kapan ini bisa selesai? Bakal aku gantung pokoknya ini cerita. Mau aku terbitin soalnya,bismillah aja terus ya;) doain aku teruss guys... karena support kalian mempengaruhi semangat saya *eaak:v

Apalagi ini tangan lagi males banget buat ngetik. Apa lagi ngetiknya di laptop-.- bawaanya tangan itu gak mau deket laptop and keyboard nya,ada yang tau itu efek apaan?;/ gue juga bingung,ini aja guenya masih gak sreg buat nge-publish bagian part14 nya;3 *maaf ya><

Oke sekian deh,kalo mau kritik,pertanyaan langsung cus ke email saya. Gomawo:*

#bigenjoy #Ketjupheboh #darisangauthor:V *kabooor*

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang