Paginya gue gak sadar kalo gue tidur sambil megang hape. Terakhir masih chat dari Farnan.
Dia cemburu? Yakin itu Farnan? Kalo dia cemburu berarti......gak mungkin, pikirku lalu berjalan ke kamar mandi untuk bersiap
Setelah selesai siap-siap aku meraih hapeku yang sedang dicharger dan mengintip notification.
1 new message BBM
"Siapa?" tanyaku pada diriku sendiri
Rere OneD : Gimana, lo gak tahan kan? Lo pasti udah chat sama dia. Feeling gue kuat Al
Lo tahu Re, gue mulai takut sama lo, batinku
Tanpa gue bales, gue segera berangkat ke sekolah. Gue telat
-sesampainya di sekolah-
"Al, lo dateng lama amat. Masa' kalah sama Onni. Hahaha" sambut Rere menyebalkan
"Hosh hosh, demi apapun, gue capek Re. Perempatan ke sekolah itu lumayan menguras energi apalagi kalau lari" jelasku sembari merebahkan diri di kursi dan mengatur nafas
"Gimana? Ada hal baru gak? Gue bener kan?" jebak Rere tersenyum bangga
"Ya, lo bener. Tadi malem gue chat. Feeling lo gila tau gak/" omelku
"Hahaha, Rere gitu. Ada kejadian apa?" bisik Rere
"Dia bilang dia cemburu" jawabku ringan
"Sumpah!" teriak Rere, kaget. "Umm, sorry guys" ucapnya malu dilihat anak sekelas
"Lo beneran Al?" bisik Rere.
"Ngapain gue boong sih?/"
Rere hanya berdecak dan menatap depan lalu menatapku lagi.
"Apaan sih Re? Itu wajar kan"
"Iya wajar. Kalo dia suka lo"
DEG DEG
"Iya ya, kenapa gue baru nyadar sih?" omelku pada diriku sendiri
"Lo peka Al, tapi banyak gak yakinnya. Jadi kayak orang gak peka sama sekali" komen Rere. Skak mat.
"Lebih baik gue gak peka sama sekali daripada setengah-setengah, Re" ungkapku
"And then, what will you do?" tanya Rere semangat.
"Still same, aku bakal kacang dia" jawabku ringan
"Ah, gak asik Al" ucap Rere kecewa
"Al" panggil Farnan dari bangkunya
Gue? Sibuk main hape lah. Padahal gue denger banget dia manggil
"Al, Alysha!" panggilnya lebih keras
Sekarang aku masih sibuk sambil menghadap Rere.
"Re, tolong panggilin Alysha dong" ujar Farnan lelah gue kacangin
"Panggil sendiri napa sih?!" balas Rere sadis
"Gak bisa. Gue mau pinjem headsetnya Alysha" ungkap Farnan
Oh shit, headset. Alasan yang bagus, batinku
"Al, lo denger sendiri kan? Kasihin gih" ujar Rere berbisik
"Iya iya" ucapku sebal
Tanpa banyak bicara lagi gue ambil headset gue. Gue kasih ke Farnan. Dan saat gue ngasih ke Farnan....
"Lo kenapa sih Al?" tanya Farnan lagi-lagi ku acuhkan dengan melemparkan headsetku ke dia.
Mending gue lempar. Kalo gue kasih baik-baik entar kayak kertas kunci jawaban pas itu, batinku
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Page
Teen FictionTiap kali aku menengadah, menatap langit penuh bintang disana. Yang terbayang hanyalah dirimu. A new person who fill my new life.