Extra Chapter #4

62 4 0
                                    

Sekolah oh sekolah, kenangan yang gak bakal bisa dilupain sampe udah dewasa nanti. Jadi sekarang, mumpung masih sekolah. Banyak-banyakin kenangan.

Kali ini pelajaran bahasa, tugasnya berkelompok 4 orang. Yang jelas aku sama Rere, kan?

"Al, tetep aja ya. Aku, kamu, Rere, Putra" bisiknya.

Aku mengangguk

Samar-samar ku dengar Dean, Derry, dan Teo berbincang

"Yo, lo sama siapa? Sama kita ya?" ajak Derry

"Bentar" balas Teo lalu beralih ke aku. "Al, lo sekelompok sama gue ya?" ajak Teo

"Kita berempat?" tanyaku sambil menunjuk aku, Rere, Teo, dan Enji.

"Iya" jawab Teo

"Tapi gue udah sama Farnan" balasku tersenyum miris

"Udah, sama gue aja ya. Biarin tuh si Farnan" tawar Teo

"Ya udah ngomong sendiri sana sama orangnya" balasku menunjuk Farnan

"Ayolah" rayu Teo

"Ngomong sendiri sana" ujarku tegas

Akhirnya Teo mengalah dan aku meminta Farnan dan Putra dateng ke mejaku dan Rere. Of course, Farnan di sebelahku

Ditengah-tengah diskusi Teo nimbrung, "Ya Alysha milih pasangannya lah"

"Apa sih Yo" omelku terganggu

Kemudia kita diskusi lagi dan Teo nimbrung lagi, "Aku ajak ngomong gitu gimana"

"Duh ngganggu" gertak Rere

"Ya ngomong aja nanti gue respon" balasku setenang mungkin

"Ayolah" rayu Teo

"Ini kan udah ngobrol" gertakku sebal

"Oh gitu elo Al sama gue" ujar Teo

"Kenapa sih Yo? Sewot aja dari tadi" gertakku keras membuat Teo diam

Akhirnya kita biaa diskusi dengan tenang tapi...

"Farnan seneng kan? Lo seneng kan Nan?" timbrung Teo lagi

"Apaan sih Yo" Farnan ganti membalasnya sebal

"Lo seneng kan? Bahagia kan?" ejek Teo lagi.

"Duh Yo, diem. Ganggu orang diskusi tau gak!" bentakku sebel

"Farnan kesenengen" ejeknya lagi gak berhenti

"Gak usah dibales" ucapku pada Farnan

"Paling dia pingin sekelompok sama kamu Al, dan dia pingin ngusir aku" bisik Farnan

"Emang, tadi dia nawar kok" balasku berbisik juga

"Tapi kamu bilang, sekali-kali egois boleh kan?" tanya Farnan memastikan

"Iya. Udah fokus tugas" ujarku membuat kami diskusi lagi

Saat jam pergantian pelajaran aku sempat ngobrol sama Rere

"Re, lo merasa gak kalo Teo..."

"Yang tadi? Iya sedikit, terutama pas ngejek Farnan" potong Rere

"Anjrit" umpatku

The New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang