So bad

4.6K 341 1
                                    

Setelah sampai rumah, aku segera masuk kamar mandi dan segera menenangkan pikiranku dengan cara berendam menggunakan air hangat dan sedikit aromatheraphy. Aku sudah tidak peduli dengan Si Keriting menyebalkan itu. Tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan ada notif yang masuk, aku tidak menggubrisnya, aku masih tetap berendam.

Karena bunyi terus, aku segera membilas tubuhku dan segera memakai pakaian, lalu aku segera mengambil handphoneku dan melihat notif yang masuk.

Ternyata semakin banyak saja orang yang menjadi Haters ku. Namun tidak sedikit juga yang menjadi penggemarku.

Aku segera membuat status.

"Aku tidak peduli apa kata kalian tentang diriku! Aku sangat berterima kasih dengan semua hatersku, karena mereka telah berusaha sekuat tenaga mencari keburukanku, dan itu membuatku dapat belajar apa salahku"

Aku segera mempostingnya dan baru 2 menit yang lalu aku mem postnya, sudah banyak orang yang me-like dan comment. Karena merasa bosan, aku segera menyalakan televisi untuk melihat beberapa acara yang dapat menghiburku.

Aku langsung tertarik pada suatu acara yang mewawancarai Kendall.

"Kendall, bagaimana dirimu saat kau mengetahui bahwa Harry telah menikah dengan perempuan lain?" Tanya presenter itu.

"Aku sangat hancur, karena pada saat dia menikah, aku masih memiliki hubungan dengannya!" Kata Kendall dengan wajah frustasinya.

"Lalu bagaimana reaksimu saat kau mengetahui bahwa Harry mengakui di salah satu TV, bahwa kau dan Harry hanya sebuah teman?" Gotcha, Semua terungkap! Apa yang harus kulakukan sekarang!?.

"Sangat sakit, itu sangat menyedihkan! Aku tidak percaya dia akan mengatakan itu, aku tidak tahu apa yang membuatnya mengatakan seperti itu! Aku bingung, padahal aku dan Harry masih saling memberi kabar dan keluar bersama untuk menghabiskan waktu kami" Katanya membuat aku dan presenter yang ada didalam TV itu kaget.

Aku mematikan TV ini karena aku tidak tahan dengan kenyataan hidupku yang sangat pahit ini.

Cklek

"Pasti itu Harry" Gumamku.

Aku segera menyalakan TV itu lagi dan berpura-pura cuek kepadanya. Dengan bodohnya dia malah melewatiku tanpa menoleh atau menyapaku sedikitpun. Aku mendengus kesal karena dia tidak menyapaku. Dia sepertinya sangat marah, tapi apa salahku.

Setelah sekian lama aku semakin merasa bersalah kepadanya! Aku tidak tahan, aku harus meminta maaf kepadanya sekarang juga. Aku melangkahkan kakiku dengan tertatih-tatih menuju kamar, dan aku melihat Harry dengan sebotol minuman.

"Oh tidak! Dia minum" Kataku sendiri.

Aku segera menghampirinya dan aku mencoba mengambil botol minuman itu dari tangan Harry.

"Harry! Jangan minum lagi! Itu tidak baik" Kataku melarangnya sambil mencoba mengambil botol minumannya.

Aku tahu Harry minum pada saat dia tertekan dan lelah menghadapi sesuatu. Stress.

"Harry cukup!" Bentakku namun dia tidak mau menyerahkan minumannya juga.

"HARRY"

"Apa? Kenapa kau melarangku? Apa hakmu? Kau bukan siapa-siapaku bodoh! Kau ini hanya penghalang hidupku! Aku membencimu!" Katanya yang membuat hatiku menangis.

"Harry jangan minum itu lagi" Kataku.

Karena dia lengah aku dengan cepat mengambil botolnya.

"Hei! Apa yang kau lakukan?" Kata Harry meracau-racau.

"Harry! Aku mencintaimu! Aku mencintaimu! Aku tidak ingin kau terluka" Kataku! Aku tidak tahu mengapa aku mengatakan itu karena hanya itu yang terlintas dipikiranku. Harry hanya diam karena dia tidak tahu apa-apa, dia sedang mabuk.

"Har! Apa yang membuatmu membenciku? Aku tidak tahu aku salah apa! Katakan salahku" Kataku.

Aku langsung memeluknya dengan erat.

"Harry! Aku memcintaimu" Kataku sambil mencium aroma tubuhnya.

Harry langsung merapatkanku pada tembok, dia langsung melumat bibirku dengan ganas.

"Ha..r..Mmphht" Kataku di sela-sela ciuman kami.

Aku tidak ingin melakukan ini karena aku tahu Harry tidak mencintaiku. Aku seperti pelampiasannya saja.

Dia terus menciumku sampai aku merasa terengah-engah.

Dan akhirnya terjadilah itu! Jangan salahkan aku Harry!.

*SKIP AT MORNING

"Barbara! Bangun!" Teriak Harry.

"Apa?" Tanyaku kesal.

"Lihatlah apa yang kita lakukan! Kita melakukan itu semalam" Katanya.

Aku memiliki ide, bagaimana jika aku pura-pura tidak tahu saja dan berpura-pura kaget.

"Apa yang kita lakukan?" Tanyaku sok bodoh.

"Lihatlah"

Aku segera membuka selimutku dan melihat aku yang tak terbalut busana, begitu juga dengan Harry.

"What the fuck! Apa yang kita lakukan?" Tanyaku sok bodoh lagi.

"Aku tidak tahu! Tiba-tiba saja aku melihatmu sudah tanpa busana seperti ini! Apa vaginamu terasa nyeri?" Tanya Harry.

"Ya! Sedikit nyeri! Apa kita melakukan 'itu' semalam?" Aku ingin tertawa sekencang-kencangnya sekarang.

"Ya!"

"Oh Harry! Aku sudah tidak perawan lagiiii..." Teriakku.

"Sudahlah, tak apa, lagian kan kita sudah menikah" Enteng sekali dia menjawabnya.

*SKIP

"Barbara, buatkan aku cheese cake" Perintah Harry, ciih enak sekali dia menyuruh ku.

"Kau pikir aku chef mu? Apa kau tidak memiliki cukup uang untuk membeli cheese cake?" Tanyaku ketus.

"Enak sekali kau berkata seperti itu, uangku itu banyak! Tidak akan habis sampai 7 turunan sekalipun" Kata Harry sombong.

"Sombong sekali kau!" Kataku.

"Baiklah jika seperti itu kau harus mengantarku membeli cheese cake" Katanya dan membuatku tertawa.

"Hahahahahahaha"

"Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?" Tanya Harry aku menghentikan tawaku.

"Kau seperti anak gadis saja! Dan apa kau bodoh? Kakiku masih sakit" Kataku.

"Oh iya aku lupa! Baiklah kalau begitu aku akan pergi sendiri, kau mau pesan sesuatu?" Tanyanya, tumben dia baik.

"Aku pesan red velvet saja satu! Ice cream Harry! Aku ingin ice cream" Pintaku.

"Baiklah"

Hai guys! Vote and commentnya ya! Jangan jadi silent readers ya!

My Heart Belongs Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang