Harry come back

3.3K 248 0
                                    

Hari ini Rey pas berumur 3 bulan, aku sangat bahagia karena Rey semakin hari semakin besar, diapun kini sudah bisa melihatku, Rey memiliki mata berwarna hijau emerald seperti Harry, dan setiap aku mengajaknya bercanda dia selalu tertawa.

"Ayo sayang, kita harus pergi ke basecamp Dadmu untuk menjemputnya! Kau exited bukan menjemput Dadmu?" Kataku seraya memakaikan Rey topi.

***

Saat kami sudah sampai, aku segera masuk kedalam basecamp dan sedikit menyapa paparazzi.

"Reeeyy" Panggil seorang wanita, aku seperti mengenal suaranya. Perrie.

"Hai Pezz! Kau menjemput Zayn?" Tanyaku sambil memberikan Rey kepada Perrie.

"Tentu, aku ingin menjemput Zayn! Ayo kita masuk, didalam juga sudah ada Eleanor dan Sophia" Ucap Perrie lalu menciumi pipi Rey, Rey hanya tertawa.

"Hai guys!" Sapa Perrie saat kami berada diambang pintu.

Harry dan kawan-kawan segera berlari ke arah Rey, untuk Zayn, Niall, Liam, dan Louis adalah pertama kalinya mereka melihat Rey.

"Rey! Ini Uncle Zayn sayang, yang sedang menggendongmu itu pacar Uncle" Ucap Zayn sambil memegangi tangan Rey.

"Rey! Ini Uncle Liam!" Kata Liam sambil mencubit pelan pipi Rey.

"Rey, ini unclemu yang paling imut dan manis, Uncle Niall" Ucap Niall percaya diri.

"Rey Rey! Ini unclemu yang paling tampan, Uncle Louis" Kata Louis seraya mengambil Rey dari gendongan Perrie.

Sedangkan Harry berlari kearahku lalu menelukku.

"Miss you Honey" Ucap Harry sambil menciumi puncak kepalaku.

"Miss you too! Bagaimana kabarmu? Kau baik?" Tanyaku sambil memeluk Harry.

"Ya, aku baik, bagaimana denganmu dan Rey? Kalian baik?" Tanya Harry balik.

"Ya! Kami baik dan kami merindukanmu" Kataku lalu Harry mencium bibirku sekilas.

***

"C'mon Harry! Pastanya sudah siap" Kataku sambil menata piring makan di meja makan.

"Tunggu Honey! Aku harus menaruh Rey di boxnya dulu" Ujar Harry dan aku tersenyum.

"Hmm.. aku sudah sangat rindu masakanmu" Kata Harry sambil mengendus bau pasta.

"Kau bisa saja, cepat makan" Kataku.

Setelah makan, kami segera masuk kamar karena Rey mulai terlihat mengantuk, aku segera memberinya ASI.

"Enak sekali jadi Rey! Apa aku boleh mencicipinya?" Aku memukul lengan Harry pelan dan dia terkekeh.

"Kau ini! Aku jadi malu" Ucapku sambil menutupi bagian yang terbuka.

"Maaf maaf! Hun, kau tahu!? Aku sangaaat merindukanmu! Kau merindukanku?" Tanya Harry sambil memainkan rambutku.

"Untuk apa aku merindukanmu? Kan disini sudah ada Rey! Rey lebih tampan darimu, jadi untuk apa aku merindukanmu" Kataku bercanda dan Harry mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa seperti itu? Kau kejam sekali padaku, jika tahu seperti ini aku tak usah pulang saja" Kata Harry lalu berniat untuk pergi.

"Tunggu dulu my husband yang tampan, aku kan hanya bercanda! Pasti aku merindukanmu, bagaimana bisa aku tak merindukanmu!?" Kataku dan Harry tertawa lebar.

***

Oekk.. Oekk..

Tangisan Rey dimalam hari membuatku dan Harry terperanjak bangun. Aku dan Harry sekarang sedang sibuk menenagkan Rey.

"Rey, diamlah sayang, kau kenapa?" Tanyaku panik karena Rey tidak pernah menangis selama ini.

"Tenanglah Barb" Kata Harry sambil menghapus air mata Rey.

"Bagaimana aku bisa tenang? Kenapa dia tak mau kuberi ASI? Dan kenapa dia tak mau diam? Aku khawatir Harry" Kataku cemas.

"Coba kau telepon Mom, siapa tahu dia mengerti penyebabnya! Sini Rey kugendong" Suruh Harry dan dengan segera aku memberikan Rey kepada Harry dan segera menelepon Mom.

"Halo Mom"
"Ada apa Barb? Kenapa kau menelepon malam-malam? Pasti Rey kan?!"
"Ya Mom, dari tadi dia tak mau berhenti menangis, apa yang harus kulakukan?"
"Coba periksa popoknya, siapa tahu dia pipis atau poop"
"Oh baiklah, Mom! I'm sorry! Love you"

Aku segera mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu Mom membalas perkataanku.

"Apa katanya Barb?" Tanya Harry sambil terus menenangkan Rey.

"Coba kau lihat popoknya" Ucapku.

Harry segera menaruh Rey di ranjang dan segera membuka popoknya.

"Uh! Kau poop, Styles" Ujar Harry dengan muka jijik.

"Benar kata Mom" Kataku sambil terkekeh.

"Harry, ambilkan tissue basa, minyak telon, bedak, dan popok lagi ya! Biar aku yang membersihkannya" Suruhku dan Harry segera bangkit dari duduknya.

Aku segera mengambil kain untuk kutaruh di sprei, dan segera mengambil popok Rey.

"Ini hun" Kata Harry seraya menyerahkan tissue basa, bedak, minyak telon, dan popok.

"Buang ini" Kataku sambil memberi Harry popok Rey yang sudah terkena Poop.

***

-Author's POV-

"Eunghh" Desah Rey malas.

"Halo baby Styles! Kau sudah bangun ya" Kata Harry sambil menggendong Rey.

Barbara mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali mendengar suara yang tak asing lagi ditelinganya.

"Hazz! Kau sudah bangun?" Tanya Barbara.

"Iya, ayo Mom bangun, aku saja sudah bangun! Masa Mom belum bangun" Ujar Harry sambil menirukan suara anak kecil.

Skip~

"Hazz ayo kita ke mall untuk membeli beberapa kebutuhan Rey" Kata Barbara seraya memakaikan Rey sepatu.

"Baiklah" Ujar Harry lalu pergi masuk ke kamar mandi.

At mall

Flash paparazzi dari tadi mengepung mereka, mereka pun tak sungkan-sungkan untuk menyapa para paparazzi yang ada di mall ini.

"Apa yang ingin kau beli Hun?" Tanya Harry saat mereka telah masuk di salah satu supermarket.

"Apa saja yang Rey butuhkan" Ujar Barbara singkat.

Setelah mengambil beberapa kebutuhan Rey, Barbara dan Harry segera pergi dan lagi-lagi mereka dikejar-kejar oleh paparazzi.

Vote and Comment guys! Jangan jadi silent readers!

My Heart Belongs Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang