MGA 7: K4R1N

2.3K 101 4
                                    

* 18 Januari 2017**

******


"My apologize to wake you up, Miss."Suara itu mengalun merdu menembus telinga Karin, matanya mengerjab-ngerjab sesaat. Bingung kenapa langit-langit kamarnya menjadi sebegitu rendah, dia menatap sekeliling, di sampingnya seorang gadis bertubuh tinggi semampai, tersenyum sopan.

"We've arrived at London now. Please wear your seat belt.."katanya lagi.

Gadis itu menegakkan tubuh,"Terima kasih."

Pramugari itu mengangguk sopan, sebelum melanjutkan lagi jalannya ke bagian depan pesawat. Mengecek apakah penumpang yang lain. Karin mengeliat, otot-ototnya terasa agak kaku. Dia menarik penutup kaca jendela, mengintip keluar. Lautan awan putih bergerombol, bersinar lembut di timpa matahari pagi London.

Pesawat mengalami sedikit goncangan sebelum akhirnya berhenti. Karin bangkit, membuka bagasi atas. Meraih tas ransel berisi laptop dan beberapa lembar baju. Perlengkapannya yang lain sudah dia kirimkan melalui DHL dan sudah tiba di rumah Jessica.

Temannya, yang tinggal di London. Dia sudah menikah, punya dua orang anak yang keduanya perempuan dan luar biasa cantik, suaminya seorang anggota militer yang hanya beberapa bulan sekali pulang. Dan di sanalah, rencananya Karin akan tinggal. Sementara, sampai dia bisa menyewa rumah sendiri.

Heathrow penuh sesak, sejauh mata memandang manusia dengan berbagai jenis warna kulit berlalu lalang di sini. Matanya mencari-cari pintu arrival. Dan melangkah ke sana.

"Jess gue udah sampai ni... "Karin hanya sampai mengetik, tak perlu mengirim. Wanita pertengahan tiga puluh tahun itu sudah berdiri di depan pintu arrival. Rambutnya yang di keriting kecil-kecil berkibar di tiup angin. Tangannya melambai memanggil,

"Riiinnn...."

Kesanalah Karin membawa langkah kakinya, memeluk hangat tubuh Jessica yang tingginya tak sampai sepundaknya." "Awww... makin putih aja loe ih.."

"Ya dongsss... suntikan James manjur."

"Hahahaha... gue juga mau cari tukang suntik ah, biar jadi putih juga."

Tawa Jessica membahana, sampai beberapa orang melihat mereka. Mungkin merasa asing dengan Bahasa yang mereka gunakan.

"Gue jadi berasa menjadi Alien di antara barisan manusia."kekeh Karin."Loe ga minder jadi satu-satunya perempuan rambut pendek, mata sipit di sini?"

"Gue malah seneng,"Jessica meraih tas laptop Karin dan mendahuluinya,"Kalau gue ngomong jorok, ga ada orang lain yang ngerti."

"Hahaha.... Modus loe ma,"

Jessica hanya nyengir, memamerkan giginya yang berbehel. Mereka beriringan menuju area parkir penjemputan. Mobil Jessica, Ford Focus berwarna hitam. Di samping mobil itu terparkir sebuah mobil Porche warna kuning, Karin berhenti sejenak. Merasa aneh dengan plat nomor mobil itu.

"Eh liat deh,"dia menarik lengan Jessica yang sudah membuka pintu kemudi.

"Apaan?"

"Liat, plat nomornya."Karin menunjuk,"K4R1N, nama gue."

"Iya, ya..."Jessica menunduk, ingin melihat lebih dekat. Tapi Karin menarik lengannya, "Ada orangnya Jess,"

Wanita itu kembali berdiri, saling tatap dengan Karin dan meledak tertawa. Ada seseorang di belakang kemudi. Untungnya dia sedang menunduk, dengan kepala terparkir di atas stir mobil. jadi mereka ga malu-malu amat.

Jessica masuk ke mobilnya sendiri, di ikuti Karin yang duduk di sisi kanan. Saat dia menutup pintu mobil. Matanya mengarah ke Porche kuning tadi.

Pengemudi di belakang stir itu sudah duduk tegak sekarang. Memandangi mereka dari balik kaca film mobil yang gelap. Karin menyipitkan mata, berusaha mengenali orang tersebut. Dia tersenyum pada Karin sebelum mulai menyalakan mobilnya dan meninggalkan area parkir.

My Guardian Angel - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang