MGA 10: Mysterious Job

2.4K 82 1
                                    

"Kopi apa yang bisa anda buat?"tanya laki-laki berkaca mata berkepala plontos di depan Karin.

"Espresso, black coffee,"

"Kopi susu plus cream bisa?"

Kening gadis itu mengkerut, interview macam apa ini,"Bisa, Sir."

"Program computer Ms.Office bisa?"

Wah, dia ngerendahin IQ gue.

"Bisa."

"Oke, besok silahkan datang ke sini jam 9 pagi, temui Tracy Jonas di lantai 70. Anda akan bekerja membantunya."

Karin agak bingung saat dia di persilahkan keluar, ini memang pertama kalinya dia interview, tapi masa iya pertanyaannya begini. Jauh banget dengan apa yang dia baca di mbah google. Sebenernya mereka niat atau ga rekrut karyawan.

Denting pintu lift terbuka, Karin melangkah keluar. Sambil tak henti memutar lehernya kesana kemari. Memperhatikan para pekerja di rich corporation yang hampir semuanya berpakaian santai.

Tidak ada jas, atau dress bahkan sepatu pun sepatu kets. Ada beberapa yang menggunakan sandal bahkan. Di tilik dari wajah mereka, sepertinya mereka tipikal orang-orang cerdas.

Kantor apa ini sebenarnya, tadi waktu googling dia tidak menemukan banyak informasi tentang rich corporation. Mengherankan bagaimana perusahaan yang tidak punya nama ini menjulang tinggi di tengah kota London.

Yang pastinya mempunyai harga sewa tanah selangit.

***

Besoknya, Karin memutuskan memakai celana jeans ketat dan kaos oblong putih di balut blazer sederhana. Jessica sampai mendelik melihatnya.

"Nek, loe bukan kerja di kantor elit. Loe yakin mo pakai baju kayak gitu?"

"Gue liat semua pakai pakaian begini, harusnya ga apa apa sih Jess, tapi gue bawa baju ganti di tas. Jaga-jaga salah kostum."

Jessica hanya manggut-manggut meski masih memberinya tatapan aneh. Sepanjang parkiran menuju kantor, dan sepanjang lobby menuju lift. Karin menebar senyum kesana kemari.

Kesan pertama itu yang paling utama, dia harus mampu beradaptasi di kantor ini. Sebagai anak baru, jangan sampai dia terlihat sombong dan justru di bully nanti.

Wanita bernama Tracy Jonas yang akan menjadi atasannya, sudah duduk di cubicalnya ketika Karin datang.

"Maaf, saya terlambat Mrs. Jonas."

"Jam kerja belum di mulai Karin, jadi kamu belum terlambat. Aku hanya terbiasa datang lebih pagi. Jadi... jangan merasa sungkan."senyumnya mengembang."Dan panggil saja aku Tracy, oke!"

Pada pandangan pertama, Karin sudah menyukai Tracy. Wanita itu terlihat ramah dan menyenangkan. Hampir – hampir seusia Mama. Ah jadi mellow kan sekarang karena inget mamanya.

"Jadi, apa yang bisa ku bantu?"

"Apa kamu bisa mengemudi, Karin?"

"Uhmm... tidak, aku belum pernah punya mobil."

"oke..."Tracy bangkit, menarik tas tangannya"Ayo ikut aku ke sekolah mengemudi."

Karin tergopoh-gopoh mengikuti langkah-langkah panjang wanita itu. mereka turun ke lobby dan langsung ke depan, di mana sebuah mobil sudah tersedia di sana.

"Nate, handle semua urusanku hari ini. Jadwalnya ada di meja, aku harus menemani Miss. Adelia ke sekolah mengemudi, hari ini."katanya pada gadis front desk. Ketika mereka melewatinya menuju pintu keluar.

"Sekolah mengemudi? Aku?"

"Yup... kita akan membuatmu bisa mengemudi hari ini."

"Tapi Tracy, aku bahkan tidak punya mobil. untuk apa aku harus bisa mengemudi?"tanya Karin tidak habis pikir.

Apa aku kemarin salah membaca kontrak, apa aku sebenarnya di hire untuk menjadi sopir pribadi???

****

Setelah kejutan sekolah mengemudi yang membuat kening Karin mengkerut beberapa lipatan. Esoknya, begitu datang ke kantor, di meja kerjanya sudah ada seorang sales mobil. Karin sudah menolak halus, mengatakan dia tak akan membeli mobil. Tapi salesman itu memaksanya karena kantor yang akan membayar.

"Pilih yang kamu suka,"teriak Tracy dari balik layar komputernya, "Mr.Rich want you to have a car."

"But for what? I don't need a car, at least yet..."

"Untuk mempersingkat perjalanan kamu dari kampus ke kantor, coz dear... time is dollars here,"dia tersenyum."Just pick what you like."

"Thing is, I don't know, mobil seperti apa? I just can drive, I never have a car before. So..."

"Baiklah ayo ku bantu."Tracy Jonas bangkit dari duduknya, melangkah ke meja Karin dan melihat-lihat brosur mobil itu sejenak."Aku selalu suka memilih mobil,"kedipan matanya membuat gadis itu tersenyum kecil.

Mobil yang di tunjuk Tracy, membuat Karin melongo."Apa harus mobil yang mahal?"tanyanya bingung.

"Mumpung di bayar oleh kantor, kenapa tidak ambil yang mahal sekalian? Kalau ini aku.. aku pasti akan ambil range rover. Sayangnya mobil sebesar itu tidak pantas untuk di kendarai gadis mungil sepertimu. Jadi... Bugati Veyron yang paling cocok untukmu? Atau.. kamu lebih pilih Ferrari ini?"

Angka di bawah mobil yang di tunjuk Tracy membuat mata Karin berkunang-kunang. Banyak bange NOL nya, seumur hidup dia kerja banting tulang sekalipun. Dia tak yakin bisa mencicil bahkan harga ban mobil ini.

"Tapi Tracy,"

"Shush!!"Tracy meletakkan jari di depan mulutnya,"Kami ambil ini."

Salesman di depan mereka yang dari tadi diam saja, tersenyum sumringah menatap mereka berdua.

My Guardian Angel - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang