*Last Edited 20 Januari 2017*
"Happy Birthday, Karin."suara itu terdengar dari belakang.
Dia mencengkeram dada, suara yang sangat dia kenal. Lihatlah, Karin berhalusinasi sekarang. Hanya dari sebuah aroma kopi. Dia membayangkan kalau Farrell pun turut hadir di sini. Konyol sekali.
Cowok itu ratusan mil jauhnya sekarang, Karin menggigit bibir. Menahan air matanya agar tak tumpah, tapi percuma saja. Rasa kangen menghentak-hentak dadanya laksana gunung berapi yang meletupkan lahar.
Samar, dia bahkan sampai bisa menghirup aroma masculine parfum Farrell. Membayangkan hembusan nafas cowok itu di belakangnya.
"Farrell... aku kangen."bisiknya lirih.
Dia memandang langit-langit ruangan, menelan ludah beberapa kali. Dari sini dia akan pergi ke starbuck membeli caramel macchiato, dua gelas kalau perlu. Agar rasa rindunya bisa terobati.
Karin merapikan tas, dan berbalik langkah ingin meninggalkan ruangan itu.
Gadis itu tertegun saat dia berbalik, menatap siluet di depannya. Terdengar suara klik. Dan lampu menyala terang. Matanya mengerjab-ngerjab sedikit mencoba menyesuaikan dengan cahaya.
Kabur lalu terbentuk sempurna, siluet Farrel dengan kaca mata frame tebal dan lesung pipit serta senyumnya yang khas. Tangannya memegang piring kecil dan satu slice tiramisu dengan lilin di atasnya yang kini di nyalakan.
"K...kamu..."tanya Karin gagap.
"Make a wish, please."
Meski tak mengerti, Karin menurut, menutup mata, komat-kamit membaca doa, lalu meniup lilin dalam sekali tiupan. Farrell mendekat, menarik dagunya sampai sedikit terangkat dan mencium keningnya, rasa basah dan panas terasa di tempat dia menyentuhnya,"Happy Birthday,"
Dadanya berdebar demikian keras... sampai dia khawatir, kalau laki laki itu akan mendengarkan deburan dadanya yang seperti ombak pecah menabrak karang. Dia... laki laki ini... dengan gelisah Karin mencoba mengalihkan pandangan dari sosok laki laki di hadapannya dan tatapan gadis itu terpaku pada deretan foto yang terpampang di latar belakang dinding tempat Farrell berdiri.
Farrell Alfaren Rich
Foto berukuran A3 dengan bingkai kaca berukir indah. Di samping foto bertuliskan Erick Christian Rich. Farrell Rich??? Farrell.. Rich???
"Mr.Rich."desisnya.
"Itu aku,"senyum berlesung pipit Farrell terlihat.
"Imposible!!!"
Karin masih tak percaya dengan kehadiran Farrell di depannya. Setengah hatinya ingin mengatakan KAMU BERHALUSINASI KARIN!!! Setengahnya laki berusaha keras mendorong kakinya berjingkat dan melompat ke pelukan laki-laki yang menyita waktu kosongnya selama ini.
"Kenapa kamu tidak pernah bilang?"
"Aku ingin membuat kejutan, apa kamu sudah terkejut sekarang?"
Karin tersenyum,"Yea... terima kasih, sudah membuatku hampir mati jantungan."
"Hehehe... suka dengan kejutan hari ulang tahun kamu?"
"Sedikit, dari mana kamu tahu hari ulang tahunku?"tanya Karin, lalu tak lama dia menepuk jidatnya sendiri,"Well... Application beasiswa. Aku menulis dataku di sana."
"Bukan,"Farrell melangkah mendekati meja, mengambil satu cangkir kopi. Memberikannya pada Karin, dan mengambil salah satunya untuk dirinya sendiri."Dari My Guardian Evil."
Uhukkk....
Kopi panas itu menyentuh ujung kerongkongannya membuat Karin terbatuk-batuk hebat,"My Guardian Evil?"
"Buku yang kamu tulis untukku,"Farrell mengerling jahil.
"Well..."Cuma itu yang sanggup Karin katakan, meski dia pernah membayangkan apa yang akan terjadi seandainya dia bertemu Farrell lagi setelah hari itu.
Tapi bayangan jenis Farrell yang menggodanya seperti ini tidak pernah masuk dalam perhitungannya. Kening gadis itu berkerut, seolah dia familiar dengan kejadian ini. Otaknya bekerja keras, memeras ingatannya.
"Plat mobil di bandara,"desis Karin, dia mengingat detail itu sekarang.
"Susah banget dapet plat resmi mobil itu. tapi aku dapat kan.. ku pikir kamu akan langsung mengenalinya. Tapi sepertinya kamu lupa tulisan kamu sendiri"Farrell tertawa seakan ada yang lucu,"Tapi jadi lebih menarik, ketika kamu bahkan tidak ingat pernah menuliskan mobil seperti itu."
"Well, aku cepat melupakan apa yang aku tulis."kata Karin, dia menyesap kopinya lagi. Untuk membunuh rasa gemetarnya karena grogi.
"Cowok di ruang administrasi?"si anting yang menghilang begitu saja dalam satu kedipan mata. Cowok itu juga ada dalam bukunya, dengan adegan yang nyaris sama.
"Lucu, liatin kamu marah-marah terima surat kaleng."
"Tapi aku tidak menulis soal surat kaleng, di buku itu!"bantah gadis itu.
"Well.. itu inisiatifku, kamu terlalu cepat tersenyum pada orang yang baru kamu kenal. Itu bahaya!"
Jemari panjang berkulit lembut itu, menyentuh dagu Karin dan mengangkat wajahnya sampai mereka bisa saling pandang. Tatapan tajam Farrell serasa menelanjanginya,menembus relung hati Karin yang paling dalam, membuka pasak rindu yang terkunci rapat. Sejuta makian tercipta di lidah Karin, tapi tak sanggup dia katakan.
"Kenapa kamu menghilang, aku dua hari bolak balik ke café."bisiknya lirih.
"Maaf, ada urusan keluarga di sini. Aku harus kembali ke London secepatnya."
"Kamu bisa nitip pesan, atau apalah."
"Ya, haruskan kulakukan. Maaf."ucapnya.
"Well... seneng kita bisa ketemu lagi."
"Why, have to be so formal?"Farrell mendekat, membuat Karin mundur sampai dia menabrak meja di belakangnya."
Rona wajah Karin memerah, rasa panas menjalar dari tengkuk sampai ke pipinya. Pelan gadis itu menunduk. Tiba-tiba begitu tertarik pada mote-mote di high hells nya.
"Uhmm... aku tidak tahu apa maksud kamu Farrell."
"Ayolah, buku itu cukup untuk kasih tahu semua hal."
"Itu... hanya fiksi."ucap Karin, mencoba menyangkal.
"Benarkah?"tubuh Farrell kini hanya sejengkal lagi darinya. Dia menarik sejumput rambut Karin yang lepas dari ikatan pony tailnya. Memainkan rambut itu." I have falling in love with you, only coz that book. And you said it was just a fiction."bisiknya.
Karin mendongak, tertegun pada senyum Farrell yang secara magis memancang matanya di sana. Gadis itu kembali menunduk, menyembunyikan ekspresi wajahnya. Dan menggengam erat tangannya yang sedikit gemetar.
Farrell tertawa, melihat betapa malu-malunya Karin, jauh dari bayangannya. Padahal dia penasaran pada gadis itu setelah dia menggambarkan dirinya yang begitu agresif. Di buku yang dia tulis.
![](https://img.wattpad.com/cover/6447750-288-k741363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel - Revisi
Romance#IndonesiaMembaca Setiap kisah mempunyai jiwa, setiap goresan merupakan doa. berhati-hatilah dengan kisah yang kamu tulis. bisa jadi kamu sedang menggoreskan kisah hidupmu sendiri di lembaran naskah yang kamu buat. Sincerely Evil