0.4 - suka padanya? (edited)

527 64 5
                                    

Divote dulu aja deh, biar ga bablas.

←→←→←→←→←→←→←→

09.25

Today is Saturday. Biasanya Hanna jalan-jalan sama keluarga. Tapi berhubung adik kesayangan Hanna, lagi lomba menggambar. So, hari ini ia hanya berdiam diri di kamar kesayangannya.

Ya, Hanna kalau kayak gini, cuman bisa ajak Azhira sama Putri main dirumahnya. Dan selanjutnya, Hanna membuat mc (multi chat) di line bersama Azhira dan Putri.

*di chat room line*

Hanna : "Azhira! Putri!"

Azhira : "Apaan?"

Putri : "apa sygg?"

Hanna : "alay lu put"

Hanna : "btw, gue bete di rumah sendiri, sini la kuy"

Azhira : "*brb* otiway"

Hanna : "gaya lu ra"

Putri : "Ntar jam 10 aja"

Hanna : "ra lu otw? serius kan?"

Azhira :"iya ntar sih wkwk"

Hanna : "yeh tayi kau"

Azhira :"15 menit lagi ya, lagi maen juga"

Hanna : "serah"

skip

Akhirnya, Azhira pun kerumah Hanna duluan, karena Putri nanti jam 10an. Hanya butuh waktu 15 menit, Azhira sudah sampai rumah Hanna.

"kita ngapain?" tanya Rara, nama singkat Azhira.

"gimana kalo hmm-- kita nonton maze runner, ayah gue udah ngedownload film tmr yang baru, dan sudah ori" Hanna pun tersenyum lebar, ia baru ingat tentang film itu sudah didownload oleh Ayahnya. Yang pastinya, itu bajakan.

Rara tersenyum lebih lebar lagi, mungkin, 4 jari? hehe. Film ini adalah film favorit 'kita'. Sebenarnya, bukan 'kita' sih, soalnya waktu itu cuman Rara yang suka, terus Hanna ikut-ikutan gara-gara suka sama Dylan O'Brien dan Ki Hong Lee.

O ma god, itu tuh, duh, ciptaan tuhan yang paling ganteng gue temukan, Heh? Kok malah bahas maze runner sih?

Okey, back to the earth. "Kuy laa dikamar gua, eh tapi--" Hanna teringat sesuatu.

"stok snack gue abis kan? Beli dulu kuy, sekalian tunggu Putri?"

"Oh iya? Yaudah yuk!" Rara langsung menarik lengan Hanna, dan menaiki sepeda mereka.

Mereka mengayuh sepeda mereka, menuju minimarket terdekat. Sesampainya disana, mereka langsung menumpahkan semua jajanan nya, ke dalam keranjang kecil yang telah disediakan. Engg- Tidak semua sih, hehe.

"Udah? Yuk nih Putri bilang dia udah diruang tamu" ajak Hanna.

Setelah membayar semua di kasir, mereka langsung mengayuh sepeda kembali, menuju rumah Hanna.

Sesampainya dirumah Hanna, Hanna dan Rara langsung melihat Putri, di ruang tamu. "Heh?! Lo lama banget sumpah, gue pan ga sabaran nonton ih" Putri pun mendumel.

"Ih udah sih sana! Kekamar duluan aja, gua bikin popocorn nya dulu" Hanna menuju dapur. Dan memasak popcorn tersebut.

Selang 10 menit, Hanna sudah selesai membuat popcorn dan minuman sirup dingin. Hanna pun menyusul, menuju ke kamarnya.

Hanna membuka pintu kamarnya, dan langsung ditarik Rara untuk langsung didepan televisi kamar ini.

"Apasi?" tanya Hanna.

"Nonton horror aja kuy!" jawab Putri semangat.

"Eng- yaudah sana cari"

"Eh han! Boleh sambil tiduran di.tempat tidur ga? Males di karpet bawah sini, gaenak posisi" tanya Rara

"Iyeeee leh"

"Sip, mari dimulai filmnya"

***

Film yang mereka tonton itu, adalah film 'Poltergeist'. Sumpah mereka sangat merasa, itu film tidak ada seramnya, tegangnya, kagetnya, ada sih, cuman, sekali, kok.

"Dantis anjir nih film" protes Putri.

"Anjir, lucu, sih iya" protes Rara juga.

"HAHAHAHAHAHAHAHA" tawa Hanna meledak saat itu juga, Gimana tidak? Kalian bayangkan mereka sama-sama mengerucutkan bibir bersamaan, dan sama-sama merasa kesal. Yang lebih lucunya lagi, Hanna sudah bilang tadi kalau filmnya memang tidak nyambung.

Tapi mereka bersikeras, malah meminta Hanna untuk diam. Tidak boleh menspoilerkan film ini, kepada mereka. Dan, sekarang? Mereka malah kesal setengah mati.

"Aduh, huh perut gue melilit, udah deh mending dengerin gua curhat, gue pen curhat emak!" Hanna pun meminta temannya, untuk mendengarkan curhatan Hanna.

"Apa? Apa?" Sudah kebiasaan Putri, nih, begini, sabar dulu, atuh.

"Jadi gini, waktu kita belajar kelas 8 hari pertama, tuh ya hari pertama, gua kan ada mapel mtk, kan? Nah lu pan pada tau, kalo mapel mtk gua selalu ngeluarin buku yang turunan dari abang sepupu gua tuh, si Sen--" omongan Hanna terpotong.

"Iyaiya Sena, terus? Terus?" tanya Rara. Sabar, abang.

"Nah terus gua buka tas gue kan, cari tuh buku, terus kan gue udah ketemu tuh buku, pas gua angkat kepala, --" Hanna pun menggerakkan maksudnya gimana, "Nah mata gue, otomatis ada liat ke barisan belakang kan?"

Mereka mengangguk, "nah itu dia, gue ada liat cowok namanya Rafli, ngeliatin gue, bukan geer ya, tapi.. ya, gitu, lah."

"Nah terus curhatnya apaan?" tanya Putri.

"Nah entah kenapa, gue kepo banget sama dia, suka ngeliatin ava dia, kalo dia ganti ava, gue langsung liat, dan, yang aneh nya? gue kenapa sih?" Ini dia, Hanna sangat bingung kenapa dia 'begitu'. Seperti saja, ada yang mengganjal hati ini.

Padahal, Hanna tidak mungkin suka sama dia. "Itu namanya lo suka lolot!" teriak Putri dan Rara bersamaan.

Putri menoleh ke muka Rara, dan juga, Rara menoleh ke muka Putri. Dan sejurus kemudian, kami memecahkan tawa geli, kembali.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Divote, ya, yank?

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang