2.2 - always him

235 33 1
                                    

Author POV

22 Maret 2016

"Assalamualaikum, Bunda! Hanna nya, lagi apa, ya? aku boleh, pinjem Hanna, sebentar, ya, bun? Hehe" sudah pasti itu Gifar, dilantai bawah.

Hanna tahu, Gifar ingin mengajaknya jalan, karena kata Gifar semalam "Hayolah, daripada kamu galau terus, nangisin tuh cowok, mending jalan sama aku, aku janji, bakal buat kamu tertawa terus kok besok"

Ya, 19 hari telah mereka lewati. Meskipun Hanna tidak sangat yakin, dalam menerima Gifar. Egois.

Dan, Gifar tahu, kok, kalau Hanna memang tidak 100% menerimanya.

Tapi, Gifar akan selalu membuat Hanna tersenyum. Dan akan menerima dirinya.

Tok! Tok!

Pintu kamar Hanna diketok oleh seorang. Itu adalah Gifar.

"Iya, Gifar sabar lagi dandan" teriak Hanna lembut, dari dalam.

"okey, aku, nunggu diruang tamu lagi, yaa" ujar Gifar.

"Yoii" jawab Hanna, singkat.

Hanna pun turun ke bawah dan menemui Gifar. Disana Gifar sedang mengutak-atik handphonenya.

"Hanna sama Gifar, mau kemana? Bunda nitip bakmi GM biasa dong,  han" pinta Bunda, kepada Hanna. Kemudian, menghampiri Hanna dan Gifar diruang tamu.

Hanna pun duduk disamping Gifar dengan malas-malasan.

"oh paling kita mau ke toko buku atau nonton, pokoknya yang bikin Hanna senang kok bun" jawab Gifar, dan sedetik kemudian dia menoleh ke kiri dan menatap Hanna dengan tersenyum.

"oh yaudah, bunda nitip ya ini duitnya" Bunda pun menaruh uangnya di meja ruang tamu.

"gak usah bunda, nanti Gifar aja yang beli bun" tolak Gifar

Dan akhirnya datang lah perdebatan tentang uang tersebut, tapi pada akhirnya Bunda pun mengalah. Dan Gifarlah yang akan membelikannya.

"yaudah ya bun, hanna jalan dulu" pamit Hanna, kemudian salam kepada Bunda, serta dilanjut oleh Gifar.

"hati hati ya Gifar bawa mobilnya, kamu, udah, 17 tahun kan ya?" tanya Bunda karena takut Gifar belom 17 tahun.

"oh sudah kok bun, pas kemaren tanggal '3 maret'" jawabnya sambil menekankan kata '3 maret'.

'hah? 3 maret? berarti pas nembak? yaallah gua gatau sumpah' batin Hanna.

Sesampainya di mobil dan sudah setengah jalan. Hanna pun membuka pembicaraan nya karena sedari tadi di mobil ini hanya radio yang berkoar-koar.

"far, kok, lo, gabilang kalo ultah lo pas tanggal 3 sih?" tanya Hanna.

"yaa kan, aku udah pernah kasih tau kamu, kamunya aja kali yang lupa" jawabnya, sepertinya dengan nada.. Sedih?

"yah maafin Hanna ya far, Hanna gatau" Hanna pun memohon maaf.

"gapapa sayang, sans aja" jawab Gifar kembali.

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang