1.0 - perjusa (edited)

322 47 6
                                    

16 September 2015

"Kantin kuy" ajak Hanna, kepada Rayma dan Diva.

"kuy" Jawab Rayma dan Diva bersamaan.

Saat di kantin, "eh lu udh beli peralatan pramuka buat perjusa belom?" tanya Rayma, tiba-tiba.

Ah iya! Hanna melupakannya, minggu ini sekolah mereka mengadakan perjusa, perkemahan Jumat Sabtu, acara ini sangat ditunggui oleh siswa-siswi sekolah ini, karena di acara inilah, mereka menginap di gedung sekolah, bersenda gurau bersama teman dekatnya sampai larut malam. Cukup asyik, bukan?

"Ehiya gua belom, gue kekoperasi dulu yak hehe" pamit Hanna, lalu meninggalkan mereka. Dan, Hanna berjalan menuju koperasi, yang tidak jauh dari kantin.

Ketika Hanna sudah berada di ambang pintu koperasi, "Hei Han! Mau beli peralatan pramuka ya?" Hanna menoleh, dan mendapati Rafli, sedang bertanya dengannya.

"Enngg-- Iyanih, hm lo juga, ya?" tanya Hanna balik, ternyata ia masih merasa gugup, jika ditanya atau berada dekat Rafli.

"Iyalah hehe, secara gua kan ketua kelompok jadi harus lengkap"

"Serah lu dah, sayangnya gua ga kepilih padahal pengen jadi ketua" kata Hanna, sambil mengerucutkan bibirnya.

"Lah lo mau? Gua aja ogah"

"Kayaknya kalo kayak gini tuh, asik kalo jadi ketua tau"

"Ga bilang kemaren"

"Ngapain bilang-bilang?"

"Biar belain lo, biar bisa jadi ketua kelompok juga"

Belain. Belain lo.

***

Jumat, 18 September 2015.

"Jilbab ganti?"

"Udah"

"Baju ganti, buat kalo kamu abis perjusa mau jalan-jalan lagi sama teman?"

"Udah"

"Sikat gigi udah?"

"Udah"

"Baju tidur?"

"Udah"

"Kayu bakar udah kan, semalam?"

"Udah"

"Snack?"

"Udah"

"Power bank? Headset? Buat kalo kamu lagi gabisa tidur nanti malam"

"Sudah dong ma! Itu kan prioritas pertama, HAHA"

"Yasudah, sana kamu jalan gih, sudah jam 3"

Fyi, tadi Hanna bersekolah, tapi hanya sampai jam 11 siang, untuk siswa laki-laki sih, mereka shalat di masjid sekolah terlebih dahulu, baru pulang, sedangkan siswi perempuan sudah disuruh pulang duluan, dan kami disuruh kembali ke sekolah lagi, sekitar jam 3 sore.

"Yaudah ya ma, Hanna jalan, ehiya ke kamar barang dulu mau ambil tikar"

"Iyaa, udah ya mandiri disana, mama tidur dulu ya lemas, hati-hati sayang" Mama Hanna mencium kening Hanna, lembut, "Ya ma, selamat beristirahat, makasih udah bantuin Hanna nyiapin peralatan hehe" Hanna nya memeluk mamanya, cukup lama.

"Iya udah ya! Dadah Hanna" Mamanya pun meninggalkan Hanna sendirian, dan Hanna mengecek kembali tas ranselnya. Takut akan ada yang ketinggalan lagi.

Hanna keluar kamar, dan menuju kamar barang, kamar barang ini seperti gudang, namun karena di kamar ini, hanya tertaruh barang-barang yang masih bisa dipakai, jadi belum pantas dibilang gudang.

"Yang mana ya tikarnya? Ah yang ini aja warna coklat setara dengan baju pramuka" Hanna ngomong sendiri, menimbangkan yang mana yang ia akan bawa, tikarnya.

Setelah itu, ia menuju ke ruang tamu, dan membuka handphonenya, membuk aplikasi ojek online. Dan memesannya, menuju sekolahnya. Ayahnya sedang tidak ada dirumah, karena ada tugas ke luar negeri, hanya Malaysia, tapi selama seminggu. Huh, menyedihkan.

***

"Heh ini apa? Banyak banget dus makanannya dah" Hanna menyadari, bahwa diruang kelas ini, ruang dimana kelompok pramuka Hanna tidur, terdapat banyak makanan ringan.

"Tau tuh, di Vanda kan gaikut perjusa, dia nyumbang makanan j.co, terus yang lainnya, ya begitulah" jelas Nada, ia tahu siapa saja yang memberi ini semua.

"Kita anter ke kelas sebelah sama kelas anak cowok yuk?" ajak Hanna, kepada Nada.

"Yuk"

Kita berdua akhirnya, mengantar makanan tersebut, ke kelas kelompok gadis kelas Delapan Dua, yang sebelah. Lalu menuju kelas siswa laki-laki di seberang gedung sana.

"Raflii!" Teriak Nada, memanggil Rafli.

Rafli tak mendengarnya, karena ia kalau dilihat, sedang mendengarkan lagu dengan Headset. "Raflii" Hanna ikut teriak juga.

Dan, yeey, Rafli mendengarnya. Ia pun langsung menghampiri Hanna dan Nada, dengan lantai malas. Ketika, matanya menangkap tangan Hanna memegang makanan yang sangat banyak, ia langsung melotot.

"Ah gilaaa tau aja dah gua gabut, mau makanannnn gilaa" teriak Rafli, heboh.

"Nih ah" Hanna langsung memberi barang tersebut, kepada Rafli.

"Makasih han" ucapnya berterima kasih.

"Lah makasih sama Hanna doang si, ada apa antara kalian?" tanya Nada, sambil melirik Hanna dengan tersenyum jahil.

"Apasih?" marah kita bersamaan.

"Hmmm udah ah gamau jadi nyamuk, mana dia tidur lagi elah" omel Nada

"Serah lo anjing!" marah kita lagi, bersamaan, lagi.

***

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang