14. Something's Missing

199 16 0
                                    

"Serius dia ngebentak lo?" Elsa dan Chelsea sedang berjalan ke ruang inap Dani dan Jacob.

"Iya, gila kan? Ga punya manner banget kan? Suer dah gua baru tau seorang Calum Hood ternyata bisa ngebentak cewe." Chelsea memegang gagang pintu ruangan, "don't tell Jake. Please Els, he'll kill me."
Elsa mengangguk permintaan Chelsea. Elsa sendiri tahu betapa protektifnya Jacob terhadap Chelsea.

"Shit Jake, Dan, kalian ngapain ampe bisa gini?" Chelsea agak kaget melihat teman temannya terbaring pake gips.

"Jangan diomongin. Itu memalukan." Dani langsung nyegah Rick yang mau ngejelasin kejadiannya.

"Uhm, nanti kita harus masuk ke sekolah buat rapat. And 18 hari lagi kita ke Bali. Persiapan dah gila noh." Sambung Rick.

Chelsea membelalakan matanya, "Shit, anak panitia kita gimana Sa?" Chelsea panik.

"Ih lagi di RS malah ngomogin gituan sih, ini temen lo lagi gini." Jacob langsung bete tau dikacangin.

"Brisik Jake. Eh gimana calon laki lo?" Tanya Dani tiba tiba.

"We're fine. Dan gua ga boong kalo dia Calum Hood." Jawab Chelsea sedikit berbohong di statement pertama.

"Mrs Hood. Ha cocok Che. Dia orgnya gimana? Baik ga?" Tanya Jacob.

Awalnya Chelsea terdiam, "baik kok, ga terlalu romantis sih, but it's okay." Chelsea tersenyum.

"You're a lucky girl. Gila. Aaa jangan pelit bagi tiket konser mereka ke gua yaa." Elsa memeluk Chelsea.

"Tenang, gua mintain nanti deh."

***

Calum bangun dari tidurnya dan meraba tempat disebelahnya.
Whe- oh yeah.
Ia lupa kalo Chelsea sudah ada di Indonesia sejak 2 hari lalu.
Calum bahkan belum menelponnya, dan Chelsea tidak memberi kabar.

It's my fault. Pikirnya.

Calum cemas? Oh iya
Frustrated? Yes
Miss her? Very.

Calum ingin sekali menelpon dan menanyakan kabar Chelsea, tapi egonya mengingatkan kalau Chelsea sebentar lagi menjadi istrinya dan seharusnya dia harus nurut sama Calum.

Calum sekarang duduk di pinggir kasurnya. Pikirannya kemana mana, yang ia butuhkan sekarang adalah teman temannya. Curhat.

Ashton adalah pilihan pertama. Tanpa pikir panjang, Calum menelpon Ashton, ga liat jam.

"Halo?"
"Ini calum."
"Shit dude, ini jam berapa? Tau sendiri gua kalo libur ngebo." Ashton yang lagi bobo cantik marah marah Calum ganggu.
"Gua butuh cerita dan saran petuah atau wejangan dari lo. Urgent. Penting."

Hening sejenak, Ashton mulai berpikir yang nggak nggak, maklun insting ke bapak-annya muncul.

"Yaudah ke rumah lah sini."
"On my way."

**

"ARE YOU OUT OF YOUR MIND? NGEBENTAK DIA?" Ashton mengatur napasnya kembali, "Ya dia nyuekin lo, setimpal sama perbuatan lu."

Calum membeberkan semuanya ke Ashton. Kejadian di mobil, di bandara, sampe sekarang. Ia frustasi.

"Lu harus minta maaf sama dia, secepatnya. Gamau tau." Paksa Ash.

"Hell no, liat jam, dia sibuk urusan sekolah Ashtonio." Calum menjitak Ashton.

"Sebagai calon suami dan pacar yang baik, gaada salahnya memulai duluan. Yang salah juga elo. Dari kecil udah diajarin kan kalo salah harus minta maaf?" Ash membalas dengan nada bapak bapak.

Not Just A Fan - C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang