Part 8

31.2K 1.6K 14
                                    

Ini yang di mulmed si Marcellino yaa gaes hehehe oke . Happy reading yaps ^^

Savior POV

Hari ini aku benarbenar lelah . Setelah membicarakan soal rouge dengan Renzzy tadi aku langsung pergi ke lantai atas dan menuju ke kamarku .
Saat aku tiba di kamar aku menemukan gadisku yang sangat cantik sedang asyik menonton tv di ruang santai yang ada di kamarku . Dia menonton sangat serius sehingga kedatanganku di abaikan olehnya . Aku sangat tidak suka di abaikan, apa lagi dengan mateku sendiri .
"Sayang sedang menonton apa kau?" Kataku membuat ia sedikit terkejut . "Savior kau mengagetkanku" jawabnya dengan nada yang sedikit kesal . "Hahaha maaf sayang aku tak bermaksud seperti itu" jawabku dan langsung mendekatkan tubuhnya denganku . Aku memandanginya dari ujung rambut turun kematanya hidung dan terakhir bibir softpinknya . Tanpa basabasi aku mendekatkan keningku ke keningnya , menatap kedua mata indahnya dan langsung ku lumat bibirnya yang mungil nan manis itu . Aku menggigit bibir bawahnya dengan sangat lembut , menerobos masuk ke mulut kecilnya dan mengabsen setiap inci bagianbagian yang ada di dalam mulut itu . Ciumanku turun ke dagunya ke leher jenjangnya yang sangat wangi putih dan bersih dan itu membuat gadisku sedikit mengerang nikmat ku lihat ia memejamkan matanya dan merasakan nikmat yang sedang ku berikan padanya . Aku menciumi leher sampai ke pudaknya mencari tempat yang pas untuk menandainya sebagai milikku .
Dan akhirnya aku menancapkan taringku di daerah lehernya . Gigitanku membuatnya sedikit mengerang sakit , setelah mengigitnya ku jilati sedikit darah yang keluar dan mengecup tepat di tanda yang ku buat .
"Kau sekarang milikku sayang aku sudah mengklaimmu , kita tinggal melakukan proses terakhirnya" kataku dengan tersenyum .
"Kenapa rasanya sakit sav?" Tanyanya sambil memegang tanda yang ku buat . "Tapi hanya sebentarkan? Dan sehabis ini kau tidak boleh jauhjauh dariku barang sejengkalpun tidak.boleh mengerti sayang?" Kataku sambil menekan kan kata "tidakboleh"  yang di jawab anggukan oleh gadisku .
·
·
·
·
·
·

Eints POV

Pagi ini aku terbangun tanpa savior di sanpingku . Hhhh pria itu selalu saja pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan secarik kertas .
"Sayang maaf aku ada urusan mendadak hari ini . Tolong jangan pergi kemanapun tetap di kamarmu dan makan sarapanmu .ingat jangan pergi kemanapun , aku mencintaimu"

-Sav

Katakatanya yang terakhir mampu membuatku tersenyumsenyum sendiri . Sekarang bagaimana aku mau keluar kamar kalau pintunya saja sudah di kunci dari luar , astagaa lelakiku yang satu itu memang benar-benar .
Aku langsung pergi mandi dan setelah itu aku akan memakan sarapanku .
.
.
.
.

"Perketat penjagaan di pack , ungsikan semua orang yang ada di sana . jangan biarkan siapapun masuk dan jaga luna! Jangan sampai ia keluar dari istana"

"Baik alpha segera saya laksanakan"

"Terimakasih"

Aku memindlink Vincent gammaku untuk memperketat penjagaan di pack . Aku pergi pagi ini karena aku mendengar dari Yosep betaku , bahwa pasukan rouge menyerang perbatasan wilayahku di utara dan aku mendengar bahwa sang pemimpinpun ada di tempat tersebut . Aku berlari sangat cepat dengan wujud Ben , setibanya aku disana aku langsung menyerang rouge yang menghalangi jalanku . Dan ketika itu pula aku melihat seseorang yang ku yakini adalah pemimpinnya dengan mahkota di kepalanya . "Macellino" gumamku . "Wahahaha lihat siapa yang datang . Hallo sepupuku tersayang sudah lama tidak bertemu" ucapnya dengan seringaiannya . "Mau apa kau? Apa maksudmu menyerang packku?" Tanyaku dengan emosi . "Maksudku? Kau tanya apa maksudku? Sudah jelaskan? Ingin menghancurkanmu dan matemu" jawabnya dengan angkuh . "Sialan kau , kenapa kau dendam terhadapku? Sudah ku bilang semua kejadian itu bukan aku yang membuatnya" kataku membela diri sambil menggeram . "Kau pikir semudah itu aku percaya?" . Tanpa ada perkataan lagi  kami langsung saling menyerang menggigit antar satu dan lain menyerang sampai salah satu dari kami mati .
"Dengarkan dulu penjelasanku Marcellino" kataku di selasela pertarungan kami . "Apa lagi yang harus ku dengarkan? Kau membunuh adikku dan mateku bocah tengik !" katanya denga nada yang sangat emosional . "Aku tidak pernah melakukan hal itu kau salah paham" kataku membela diri. "Sudah cukup kau harus menemui ajalmu" ucapnya dengan geraman yang ia keluarkan .

Argghh sial kenapa ini , kenapa lenganku terasa perih seperti ini lenganku tidak terluka berarti ini berasal dari Eints! Astaga apa yang terjadi dengannya moongodnes tolong lindungi dia untukku .
Peperangan ini terus berlanjut sampai tibatiba Marcellino melolong dan mengkode kepada pasukkannya untuk mundur dari arena peperangan , aku tidak tau apa sebabnya mengapa ia langsung memberhentikan pertarungan secara sepihak .
"SAVIOR MATEMU TERLUKA!" teriak Renzzy yang sukses membuatku menggeram marah .
"APA?! SIALAN SIAPA YANG BERANI MENYAKITI MATEKU . bereskan semua ini renzzy! " kataku dengan alpha toneku dan di jawab anggukkan oleh renzzy .
Aku berlari sekuat tenaga menuju istanaku dan langsung menuju ke lantai atas tempat mateku berada .

Eints POV

PRAANG!!

"Arrrggghhhh" seseorang melemparkan panah ke kamar ini dan menusuk tepat di lengan tanganku . Aku benarbenar meringis kesakitan bahkan menangis dan tidak bisa berbuat apaapa .
.
.
.
.

BRAAAKK!

Aku mendengar suara pintu terbuka dengan kasar dan menampilkan Savior di baliknya . Dia langsung menghampiriku dengan tatapan marah yang kurasa ben telah mengambil alih tubuhnya . "Sayaang tahan ya ini akan sedikit sakit" katanya dan mencoba menenangkanku dan seketika panah yang menancap di lenganku ditarik , dengan reflek aku berteriak sekencangkencangnya dan menangis karena rasa sakit yang ku rasakan . Savior langsung menggendongku menuju rumah sakit di packnya . "RENZZY! CEPAT!" Aku mendengar Savior berteriak dan saat itu lah penglihatanku menghitam dan akhirnya mulai benarbenar menggelap .

Haihaihaihaihaaai gaeeessss baru sempet updt baru dapet inspirasi lagi nih maap ya lama pisss wkwkwk jangan lupa vote+commentnya

-plusee

The Posesive Alpha And The Little Luna [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang