chapter 2

14.9K 1K 57
                                    

aku sangat iri melihat kyungsoo bisa bekerja di kafe ini.

bukan berarti aku tidak pernah mecoba melamar kerja di kafe ini. pernah,tapi chanyeol menolak ku. aku tidak tau alasan di balik penolakaannya-dia tidak ingin aku berkerja di kafenya, karena itu akan meningkatkan intensitas pertemuan kami,yang berarti aku akan semakin gencar mendekatinya.

kafe yg menerimaku justru catt kafe, yang berada di hongdae. karena saat itu aku sedang butuh uang,jadi mau tidak mau aku bekerja di sana, padahal aku agak-agak takut dengan kucing. ya di cafe itu para pelanggang boleh membawa kucing peliharaanya. jadi bukan setiap hari aku bersama chanyeol,melainkan dengan berbagai macam-macam kucing.

setiap satu minggu sekali,atau paling banyak seminggu dua kali,aku izin pada pemilik kafe untuk pulng kerja lebih awal. alasan yg kuutarakan padanya sih karena aku masih mempunyai pekerjaan yang lain, padahal sebenarnya aku ingin ke sini.

aku meneguk tetes akhir americano-ku, dan kang jongin-asisten koki di sini, yang kebetulan baru keluar dari dapur dengan mata awasnya melihat gelas americano-ku yang sudah kosong - yang sudah kosong dan menghampiriku.aku sudah mengenalnya sejak sebelum ia bekerja di sini, karena dia adalah tetangga kyungsooo , dan dia juga-ehem-menyukaiku. aku tau itu karena dia selalu terang-terangan menunjukan ketertarikanya pada kuu, dia juga pernah menyatakan peraaanya kepada ku, tapi aku menolaknya. rasanya aku tidak perlu memberitau alasannya kan ?

" byun baekhyun~ya " panggil kyungsoo " apa kau mau memesan americano lagi ? atau mau memesan yang lain ? apapun yang kau pesan, aku akan membuatkannya seenak mungkin untukmu"

" tidak perlu " tolak ku " aku sudah ingin pulang kok."

aku mau pulang bukan karena tadi di usir kungsoo, tapi karena memang sudah saatnya saja. ini sudah cukup malam,dan aku tidak mau membuat ayahku khawatir.

"sayang aku tidak bisa mengantarkan mu pulang " sesal jongin

" tidak apa," kataku "aku juga tidak mau merepotkanmu."

" baekhyun-ah,kebulan pun aku akan mengantarkanmu," kata jongin berlebihan ." jadi jangan bilang kalau kau merepotkan ku, karena itu tidak benar."

aku memutar bola mataku "aku sedang tidak niat untuk pergi kebulan ,jadi kau pergi kedapur sekarang," usirku "sana sebelum chanyeol memecatmu."

" dia tidak akan memecat ku," kata jongin " aku kan salah satu pegawainya yg paling rajin."

"kau berkeliaran di disini dan bukanya bekerja di dapur itukah yang kau maksudmu rajin?" cemoohku.

" habiskan kau ada di sini." kata jongin. " aku jadi merasa berkewajiban menemanimu.tapi untuk membutikan bahwa aku rajin,baiklah aku akan kembali ke dapur sekarang."

dan dia benar-benar kembali ke dapur. dia hanya sempat berhenti sejenak di ambang pintu dapur untuk melambaikan tangannya padaku,sebelum akhirnya meneruskan langkahnya.

aku sendiri juga meninggalkan mejaku dan berjalan menuju meja kasir. bukan untuk membayar americaano yang tadi ku minum-atau memang tidak pernah membayar setiap kali makan atau minum di kafe ini, karena orang tua chanyeol sealalu melarangku membayar, dan kebiasaan itu masih berlangsung hingga sekarang, meski aku tidak tau apa chanyeol menyetujinya atau tidak-melaikan untuk berpamitan pada chanyeol

" oppa," panggilku

chanyeol mendesah kesal, pada saat itu dia bahkan belum mengangkat wajahnya, tapi dia jelas sudah tau siapa yang memanggilnya.

" bisa tidak memanggilku dengan nada seperti itu?"

" nada seperti apa maksudmu?" tanyaku pura-pura bodoh

"nada sok imut yang membuat telinga ku sakit," sahut chanyeol ketus

" kalu begitu,kau pilih saja ingin nada seperti apa yang ingin di panggil," kataku,dan aku mengulang memanggilnya tiga kali dengan nada yang berbeda-beda, mulai dari berbisik,datar hingga nyaris teriak.

" astaga, byun baekhyun!" seru chanyeol kesal. dia bahkan sampai berdiri seraya tangannya menggebrak meja kasir." kau ini berisik sekali! untuk apa kau memanggilku?"

" aku ingin pamit pulang."

" ya sudah, pulang sana. tidak ada yang menahanmu."

"apa kau tidak mengantarkan ku pulang ?"

" tidak."

" nah, kalau begitu kau sudah tau jawabannya."

aku cemberut."setidaknya, berbasa-basilah sedikit," sunggutu. " tawari aku untuk mengantarkanku pulang, kan masih ada kemungkinan kalau aku menolak."

" kau tidak akan menolak," tukas chanyeol

memang sih aku tidak akan menolak.

" apa kau tidak merasa bersalah seandainya di tengah jalan aku di culik?" pancingku

" selama ini kau selalu pulang sendiri, dan kau masih baik-baik saja sampai saat ini, masih berisik dan selalu menggangguku," kata chanyeol "aku malah kasian pada orang yang menculikmu,karena kau sangat merepotkan. lagi pula, kau punya senjata andalan-tinggal teriak, dan satu seoul akan terbangun karena teriakanmu,"

"teriakanku tidak sekeras itu," protesku."mulutku kan bukan terompet."

" tapi mendekati," imbuh chanyeol. " intinya, baekhyun-ya , kau bisa pulang sekarang, tanpa perlu takut di culik."

jadinya akhirnya aku pun pulang, masih sambil cemberut . dasar chanyeol. kenapa sih, aku bisa mencintai laki-laki menyebalkan seperti dia?

saat awal bulan september, memasuki musim gugur, dan udara pada malam hari mulai terasa dingin. bukan hanya malam hari saja, melaikan juga pada pagi hari. sedangkan pada siang hari,udaranya masih terasa sangat panas, mungkin karena musim panas belum lama berakhir.

meski sudah malam, tapi myeongdong masih sangat ramai. orang-orang menyemut di sepanjang jalan, di mana di sebelah kiri dan kanan berjajar macam-macam toko- sebagian besar kafe dan toko baju. aku pulang ke hongdae dengan naik bus, dan mungkin karena aku begitu kelelahan, aku sempat tertidur beberapa menit. bangun-bangun, bus sudah berhenti di halte tempatku akan turun.panik karena halte itu nyaris terlewat, aku turus dengan terburu-buru dan akibatnya aku nyaris terjungkal.

butuh tujuh menit berjalan kaki dari halte menuju rumah sewa yang ku tinggalin bersama ayahku. aku berjalan sambil bersenandung. kekesalan ku pada chanyeol sudah menghilang di gantikan oleh kerinduan. ah astaga. belum satu jam berpisah, aku sudah rindu lagi padanya.

tapi chanyeol segera menghilang dari pikiranku, ketika aku sampai di depan mulut gang tempat rumah sewaku berada, dan dari sana aku melihat barang-barang milliku dan apa di lempar-lempar keluar dari dalam

Gimana ?? ^^
Capther ke 2 Ini lohh...
Mian Kalo ada typo :)
#Gomawo

I'm sorry (Chanbaek ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang