CHAPTER 15

7.4K 491 3
                                    

Setengah dari "strategi seratus hari" telah berjalan. Tapi tampaknya, bukan chanyeol yang jatuh cinta padaku, malah jongin dan kyungsoo yang saling jatuh cinta. Aku mengetahuinya dari jongin, dia menceritakannya padaku hanya sehari setelah mereka berpacaran. Kyungsoo bahkan belum bercerita apapun soal ini. Hmmmm....... mungkin dia terlalu malu.

"Tampaknya aku harus berterima kasih padamu, baekhyun~ah," kata jongin. "Berkat patah hati denganmu, akhirnya aku bisa menyadari perasaan terpendamku pada kyungsoo selama ini. Maksudku,mungkin sebenarnya aku sudah menyukainya sejak pertama kali melihatnya di sebrang rumahku, saat dia sedang mengejar-ngejar adiknya yang menyembunyikam selimut bekas ompol di lemari bajunya, tapi aku terus menyangkal perasaaan dan malah menyukaimu, dan sekarang perasaan itu membuncah. Serius, terima kasih baek."

"Kau tidak usah berterima kasih padaku," tukasku. "Tapi selamat, jongin~ah"

tiba-tiba jong-in menggenggam tanganku "kau memang malaikat Baekhyun ~ya," puji nya "malaikat yang sudah mempertemukanku dengan pujaan hatiku yang sesungguhnya."

aku mengernyit mendengar kata-katanya dan berusaha melepaskan tanganku dari genggamannya tapi dia tidak membiarkanku.

"Kyungsoo pasti tidak akan suka kalau kau menyebut gadis lain Malaikat," kataku Kyungsoo yang seharusnya menjadi malaikat mu."

"Dia juga Mala---"

"Apa-apaan ini?"

Seruan itu membuatku dan jong-in langsung menoleh. ternyata Chanyeol, yang sedang berdiri di depan kami, dengan tatapan tidak suka yang terarah pada tangan jong-in yang menggenggam tanganku. Dia mendekati kami, dan melepaskan genggaman tangan jong-in dari tanganku.

" kalian seharusnya bekerja dan bukannya saling berpegangan tangan di sini" omel Chanyeol.

" mianhae," gumam jong-in dan dia langsung masuk ke dapur.

Chanyeol melirikku dengan judes. " asik asik kan dengan laki-laki lain Baekhyun~ya" sindiran setelah itu dia langsung berjalan menuju ruang kerjanya.

Bukannya merasa tersindir aku justru terkikik. buru-buru Ku Kejar Chanyeol, dan menahan nya sebelum dia sempat masuk ke ruang kerjanya.

"Apa kau cemburu chan?" Godaku.

"Tidak!" Cetus chanyeol cepat

"Ah, kau pasti cemburu," godaku lagi. "Kalau tidak, tidak mungkin kau sampai marah begini. Biasanya kan kau cuek saja kalau aku berbicara pada laki-laki lain."

"Boleh-boleh saja kau berbicara pada laki-laki lain, tapi jangan di cafe ku," kata Chanyeol. "Aku tidak ingin para pelanggan ku berfikir Aku tidak bisa mengatur para karyawan ku."

" tapi para pelangganmu mungkin tidak bisa melihatku dan jongin yang sedang berada di depan pintu dapur."

" intinya baekhyun-ah, aku tidak cemburu jadi lebih baik kau menyingkir dari depanku."

Tentu saja aku tidak menyingkir." tenang saja, Chanyeol ,"kataku. " Aku tidak akan tergoda oleh laki-laki lain, kok. hanya kau yang ada di hatiku."

"Isimu dengan laki-laki lain, aku tidak peduli." kata Chanyeol kesal lalu mendorong ke samping agar dia bisa masuk ke ruang kerjanya.

Sebelum Chanyeol sempat untuk menutup pintunya, aku sudah menyelip dan ikut masuk. Ini pertama kalinya aku masuk ke ruang kerjanya, setelah sebelumnya hanya bisa mengintip-ngintip saja, ruang kerjanya berbentuk persegi, dan segala perabotan di sini Juga berwarna hitam dan putih. di atas meja kerjanya bertumpuk kertas kertas dan brosur-brosur.laci-laci disusun di sisi kanan ruangan ada beberapa laci yang tidak bisa ditutup saking penuhnya.

I'm sorry (Chanbaek ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang