Chapter 10 (100 days)

7.4K 515 5
                                    

Meski tujuan kami sama, tapi chanyeol melarangku untuk ikut naik mobil dengannya ke kafenya. Dia bilang, dia tidak ingin para pegawai kafenya jadi menggosipkan kami yang bukan-bukan, dan masih sehubungan dengan itu, dia juga melarangku untuk memberi tahu pegawai lainnya kalau kami tinggal serumah.

Untuk yang terakhir itu, aku tidak akan benar-benar menurutinya,karena tidak mungkin aku tidak memberi tahu kyungsoo,bukan?

Tapi ketika aku memberi tahu kyungsoo, ternyata ada satu orang yang ikut mencuri dengar---- jongin. Aku memang kurang berhati-hati, tidak mengecek keadaan di sekeliling kami terlebih dahulu, padahal aku tahu jongin sedang terserang euforia berlebih karena aku juga akan mulai bekerja di black&white cafe, dan menempelku kemana-mana. Selain memelukku dan membawa ku beputar-putar dapur , bahkan dia sempat masuk ke ruang ganti ketika aku sedang memakai seragam kafe ini-- kemeja putih dilapisi rompi hitam, dan rok hitam. Untung saja aku sudah mengancing kemejaku, dan tinggal memakai rompinya. Bisa gawat kalau dia melihatku hanya memakai pakaian dalam saja. Aku harus ingat untuk mengunci pintu ruang ganti lain kai

"Kenapa kau tidak bilang pada ku, kalau kau membutuhkan tempat tinggal sementara?." Tuntut jongin. Dia memang juga mendengar tentangku dan appa yang di usir dari rumah sewa. "Kau kan bisa tinggal di rumah ku."

"Kau masih tinggal bersama ibumu," aku mengingatkannya.

"Memang," kata jongin "tapi tidak masalah. Kau kan bisa tidur sekamar dengan ibuku."

"Tawaran mu terdengar menggoda, jongin~ah, tapi aku terpaksa harus menolaknya," kataku. "Lagi pula, aku kan sudah tinggal dengan chanyeol sekarang."

"Membayangkan Gadis pujaan ku tinggal bersama dengan laki-laki lain benar-benar membunuhku," keluh jongin. "Setidaknya, tinggal lah bersama Kyungsoo."

"Rumah kyungsoo kan sudah penuh dengan adik-adiknya," kata ku , kyongsoo memang memiliki 3 adik laki-laki dan 2 adik perempuan.

Perlu waktu cukup lama untuk menenangkan jongin, serta untuk meyakinkannya agar tidak menceritakan hal itu pada siapa-siapa. Aku tidak ingin mengember ke mana-mana dan malah menimbulkan gosip yang ingin di hindari chanyeol.

" kasihan jongin," komentar kyungsoo, setelah jongin akhirnya kembali ke dapur, meninggalkan aku dan kyungsoo di depan meja kasir. Saat itu chanyeol sedang berada di ruang kerjanya. "Dia tampak benar-benar syok. Tapi siapa yang tidak tahu kau akan bekerja di sini sudah cukup menghebohkan, baekhyun~ya, dan tahu kau tinggal dengan chanyeol, itu super menghebohkan. Dengan mengabaikan kenyataan bahwa sebelumnya kau baru saja kehilangan tempat tinggalmu bagaimana kau bisa seberuntung itu?"

"Aku juga menanyakan hal yang sama," kataku. "Semoga keberuntunganku bisa terus berlanjut, dan membuatku bisa berpacaran dengan chanyeol."

"Aku akan ikut menantikannya," kata kyungsoo.

Pelanggan mulai berdatangan, aku dan kyungsoo berhenti mengobrol. Tidak sulit untuk beradaptasi dengan pekerjaanku sekarang. Karena toh masih sama dengan pekerjaanku, aku terus melirik-lirik chanyeol, yang selain bekerja di balik meja kasir, sesekali juga ikut melayani pelanggan.

Satu kali, aku melihat seorang pelanggan wanita menghampiri meja kasir. Ku pikir dia mau membayar, tapi ternyata dia juga sekalian mau mengobrol dengan chanyeol. Yang menyebalkannya, chanyeol menanggapinya dengan sangat baik. Coba aku yang mengajaknya mengobrol begitu, pasti mukutku sudah di sumpal dengan bon.

"Kau mungkin belum pernah melihatnya ketika sedang melakukan proses pengamatanmu yang biasa, tapi chanyeol memang sering di goda oleh para pelanggan wanita," kata kyungsoo, ketika aku mencuri-curi untuk melaporkan hal itu padanya,di tenga-tengah pekerjaan kami. "Mungkin chanyeol terpaksa menanggapi mereka, karena meski bagaimanapun mereka kan pelanggan."

I'm sorry (Chanbaek ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang