CHAPTER 12

6.7K 475 6
                                    

Malam sebelum chuseok, aku sibuk membuat songpyeon . Aku memasukkan bebagai isi ---- ada yang kacang merah,kenari dan madu ---- ke dalam kue beras sambil membuat harapan, dan berhati-hati agar isinya tidak tumpah keluar, supaya harapanku pun bisa jadi kenyataan. Setelah isinya sudah ku masukkan, aku membentuk kue beras itu menjadi bulan sabit dengan secantik mungkin.konon, semakin cantik bentuk songpyeon semakin cantik juga anak perempuan yang nanti akan kita miliki. Tentunya aku ingin setengah lusin anak perempuanku bersama chanyeol nanti, tentu saja memiliki wajah yang cantik. Walaupun kalau memiliki ayah seperti chanyeol, selusin anak-anakku pasti akan menuruni wajah rupawan miliknya.
Karena begadang membuat songpyeon, aku jadi bangun kesiangan.itu juga aku bangun karena appaku datang. Sejak tinggal terpisah dari appa, aku jarang sekali mendengar kabar darinya. Aku kadang-kadang suka meneleponnya, tapi ponselnya sering tidak aktif. Dia beralasan itu karena sibuk bekerja,dan aku percaya-percaya saja, meskipun sampai sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan tetap, dan masih bekerja serabutan.
Setelah mengobrol dengan chanyeol sebentar, kebanyakan chanyeol menanyai appa mengenai pekerjaannya,mungkin karena dia ingin tau apa uang appa sudah terkumpul cukup banyak untuk menyewa rumah sewa baru, sehingga dia bisa menyingkirkan aku dari sini----appa mengajakku ke Makam eomma. Kami naik bus ke sana, dan sepanjang perjalanan,aku menceritakan pada appa mengenai kehidupanku selama ini ----- terutama kalau aku sudah berpacaran dengan chanyeol.tentu saja, 'STRATEGI 100 HARI' tidak aku ceritakan padanya.

"Kau serius baek?" Tanya appa tidak percaya. "Chanyeol mau berpacaran denganmu? Apa kau mengancamnya atau bagaimana?"

"Appa!" Protesku. "Bagaimana bisa kau menyangka aku mengancamnya?"

"Karena chanyeol kan---"
"---- tidak menyukaiku?"
"---- alergi padamu."

"Appa!" Protesku lagi. "Pilihan katamu sungguh salah. Chanyeol mungkin tidak menyukaiku, tapi dia jelas tidak alergi padaku. Maksudku, badannya tidak menjadi gatal-gatal setiap berada di sampingku."

"Nah... nah, itu kau bilang sendiri kalau dia tidak menyukaimu," kata appa. "Jadi kenapa dia mau berpacaran denganmu?"

"Dia hanya ingin memberiku kesempatan." Aku tidak sepenuhnya berbohong, karena dengan menerima penawaranku, itu berarti chanyeol memang ingin memberiku kesempatan.

"Entahlah baek," kata appa. "Aku hanya tidak ingin kau terluka nantinya."
"Terima kasih karena kau telah menghawatirkanku, appa tapi aku akan baik-baik saja," kataku.

~ Semoga ~

Makam eomma ada di atas bukit, jadi setelah turun dari bus, aku dan appa masih harus berjalan cukup jauh. Kami melakukan bulcho ----- menyingkirkan rerumputan liar yang tumpuh di sekitar makan eomma. Lalu setelah itu, kami melakukan sungmyo ----- bersujud di depam makam, dan menawarkan buah-buahan, daging, akohol, dan shikhye yang memang sudah kami bawa.
Kami menunggu sampai kembali ke rumah chanyeol untuk melakukan charye ---meletakan berbagai hidangan di atas meja kecil, untuk di tawarkan kepada leluhur. Selain hidangan harus di letakan di area-area khusus, ada beberpa langkah yang juga harus sebelumnya ---- termasuk menyalahkan lilin sebelum akohol di tuangkan ke dalam tiga cangkir yang berbeda, dan bersujud dua kali setelahnya. Seharusnya kami melakukan ini di rumah kami sendiri, tapi yah.... kami tidak memiliki rumah. (Authornya gak tau nih, ini kyaknya tradisi di korea selatan kalau di antara keluarganya yang meninggal.... authornya baca di buku ada tradisi kayak gitu .jadi well kalo..... nyangkut dengan masalah agama, authornya minta maaf sebesar-besarnya ya )

Selesai dengan charye, kami pun mulai makan songpyeon buatanku. Kali ini, mungkin karena ada appa, chanyeol jadi tidak mengkritik songpyeon itu ---- tidak seperti dia mengkritik gimbap buatanku.

Appa pulang tidak lama kemudian, karena ternyata, meskipun sedang libur chuseok selama tiga hari ini, ada pekerjaan yang masih harus di kerjakannya. Aku melepasnya di depan rumah dengan berat, karena merasa kebersamaan kami hanya berlangsung singkat.

I'm sorry (Chanbaek ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang