Chapter 12 : CONFUSED FEEL

40.6K 1.6K 11
                                    

NAY p.o.v

02.00 am

Aku kini terbangun lagi ditengah malam menjelang pagi ini. Padahal aku sudah mencoba untuk menutup mata lagi dan kembali tidur, nampaknya aku tidak bisa.

Kulirik Arka yang tidur disampingku sembari memelukku, tiba – tiba saja aku meninginkan untuk berjalan – jalan dipantai, namun saat aku melihat Arka, aku sama sekali tidak tega membangungkannya. Hari ini aku benar – benar sudah membuat Arka dan aku kelelahan karena saling bertengkar dan berteriak satu sama lain.

'Gimana kalo hari ini jalan – jalannya sama mama aja yah? Papa kamu kayanya cape banget' ucapku dalam hati sembari mengelus perutku

Perlahan – lahan akupun bangkit dari tempat tidurku dan melepas pelukan Arka pelan supaya Arka tidak terbangun. Lalu aku berjalan kearah meja rias dan mengambil jaketku tadi dan berjalan keluar pelan – pelan.

Aku berjalan keluar resort yang nampak sudah sangat sepi. Pantai yang bila pagi, siang dan sore Nampak indah, sangat berbeda dengan malam hari yang terlihat lebih menyeramkan. Kulangkahkan kakiku kearah taman yang jaraknya memang lumayan jauh dari kamarku.

Kini aku telah tiba di taman dekat resort. Kududukan diriku di sebuah ayunan gantung disana. Alas kakiku pun sengaja kulepas karena kakiku ingin sekali menyentuh pasir putih yang dingin ini dan aku hanya duduk ditemani dengan cahaya bulan disini sembari mendengar suara ombak.

" Ayyy " panggil seseorang dan sontak membuatku kaget

" Arka, ngapain kamu disini? " tanyaku sembari menatapnya

" Idih!! Itu yang mau aku tanyain malahan. Bangun bangun yang aku liat kasur kamu udah kosong " jawabnya cemberut " Ngapain sih sepagi ini disini? "

Akupun menunjuk kearah perutku " Baby girl or baby boy ini sangat ingin jalan – jalan. Yah sudah aku sempetin aja jalan – jalan "

Tukkk

Arka malah menjitak kepalaku " Kamu tahu gak sih, bahaya perempuan keluar malem – malem sendirian. Bangunin kek "

" Maap yah, aku kira kamu kecapean. Tapi next time kalo ada apa – apa, aku bangunin kamu deh " jawabku sembari tersenyum

Obrolan kita kembali keobrolan biasa, tanpa harus saling berteriak – teriak seperti beberapa jam yang lalu. Yah walaupun aku masih sedikit kesal sih pada Arka. Tapi aku bersyukur karena dia tidak mengharapkan ka Arian untuk kembali padanya dari kata – katanya 'Gak ada yang harus pergi dan gak ada yang harus datang'

" Uhhh dingin " ucap Arka sembari mengapit kedua tangannya dipahanya

Tentu saja Arka merasa kedinginan, soalnya kini dia masih menggunakan celana tidurnya dan baju putih polos dan juga sendal resort. Tanpa menggunakan jaket.

Akupun mengambil tangan Arka " Ihh tangannya dingin banget sih " ucapku

" Udah masuk yuk, dingi.. "

" Aku masih mau disini " ucapku memotong ucapanya

Arkapun melebarkan kedua tangannya "Peluk dong, biar aku gak kedinginan. Jadi aku bisa temenin kamu disini"

Dan tanpa harus disuruh 2 kalipun, akupun segera masuk kedalam pelukan Arka, bahkan aku juga ikut memeluknya. Aku mencoba tersenyum, tapi entah kenapa kilasan wajah Arka dengan ka Arian seperti adegan dalam sebuah film terus berputar dikepalaku. Dan segera kubenamkan wajahku kedalam pelukan Arka.

ARKA p.o.v

Kini Nay sudah ada dalam pelukanku, bajuku terasa basah, pundak Nay juga bergetar. Sepertinya Nay kembali menangis dalam dadaku.

My Playboy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang