Chapter 16 : HOLD OUT

33.5K 1.5K 8
                                    

ARKA p.o.v

30 menit sudah Nay ada didalam ruangan ICU Rumah Sakit milik keluarga Dilan. Sedari tadi ka Zee terus saja keluar masuk ruangan dengan raut wajah yang sangat gelisah. Dan aku, Xello, Ando, Dilan, Allen bahkan Arian pun hanya bisa menunggu diluar.

Brakkkk

Karena kesal, akupun segera menendang sebuah tong sampah yang berada didekat ku. Dan dengan cepat akupun segera menarik tangan Arian supaya dia berdiri.

" Awww " rintih Arian saat tangannya aku pegang dengan kuat dan kasar

" Denger Arian. Kalo sampe Nay sama bayi aku kenapa – napa ini semua salah kamu!! " ucapku dengan penuh tekanan

" Demi Tuhan Ka. Gue gak ada hubungannya sama masalah ini. Kenapa sih loe masih nyalahin gue " isak Arian yang sedari tadi menangis

" Alah.. lo bohong!! Lo tuh cewek uler. Lo bakal ngelakuin apa aja asal gue balik sama lo.. "

PLAKKK

" GUE GAK SEJAHAT ITU KA. GUE GAK PERNAH MAIN – MAIN SAMA URUSAN NYAWA " teriak Arian setelah tangan kanannya sukses menampar pipiku ini

Ando pun kini memegang bahuku " Ka, gak mungkin Arian juga terlibat dalam masalah ini. Untuk apa juga dia buat diri dia celaka kalo cumaan mau nyelakain Nay " jelas Ando

" Ini semua musibah Ka. Gak ada yang salah. Bahkan Arian. Arian tuh cumaan korban juga. Yang loe liat sebagai tersangka. Padahal dia cumaan ada ditempat diwaktu kejadian itu ada. Tapi bukan berarti dia sengaja " kini Xello mulai berbicara

" Gue kenal Arian dari kecil, dia bukan cewek yang kaya begitu " sambung Dilan

" Gue setuju sama mereka. Percuma kalo lo marah gak jelas kaya gini, yang ada lo itu harus berdo'a semoga Nay sama anak lo gak apa – apa " sambung Allen yang terdengar sangat bijak

Akupun menghela napas panjang " Maap Arin. Gue..gue cumaan benar benar khawatir sama Nay dan anak gue " ucapku sembari melepaskan tanganku dari tangan Arian

Tak lama ka Zee pun keluar dari dalam kamar rawat Nay

" Ka Zee. Gimana keadaan Nay? " tanyaku tepat saat ka Zee keluar

" Sorry ka, kita gagal nyelamatin satu dari mereka. Ternyata lo... "

Belum selesai ka Zee menyelesaikan ucapanya, tiba – tiba saja tubuhku terasa lemas. Kakiku terasa tidak kuat hanya untuk menopang tubuhku, sehingga hampir membuatku hampir terjatuh bila saja Ando tidak menahan tubuhku. Aku pun menangis langsung, air mataku terus menerus mengalir, bahkan terasa membuatku sulit bernapas

" Ka " panggil Allen padaku

" Arka, denger gue. Loe masih punya Nay dan loe masih punya bayi " ucap ka Zee yang sukses membuatku membulatkan mataku dan juga mata para sahabat - sahabatku

" Ternyata kamu punya anak kembar Ka. Tapi salah satu dari mereka enggak selamat. Dan gue mau minta ijin untuk ngelakuin operasi untuk angkat janin Nay yang udah meninggal " ucap ka Zee panjang lebar

Dengan helaan napas panjang, akupun akhirnya mengangguk dan tak lama ka Zee pun segera masuk kembali kedalam ruangan Nay.

NAY p.o.v

" Aahhhh " erangku sembari membuka mataku perlahan

Mataku kini mulai terbuka. Akupun mengedarkan penglihatankku kearah penjuru ruangan yang nampak asing bagiku. Ruangan ini serba putih dengan baunya seperti bau obat obatan.

" Nay, kamu udah sadar? "

" Sa..sadar? A.a..aku kenapa ka? " ucapku pelan namun kurasa ka Zee bisa mendengarku

My Playboy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang