#17

161 29 3
                                    

Kkrriinngg

Bel pertanda pelajaran dimulaipun berbunyi semua murid yg ada di kelas 2-B langsung duduk dibangkunya masing-masing tak lama Do Seonsaengnim masuk ke kelas dan semua murid memberi salam.

Do Saem:"selamat pagi anak-anak,apakah kalian sudah menyelesaikan tugas kalian?"

Murid:"nde"

Setengah jam Yonghwa menyimak pelajaran ia merasa ingin ke toilet,setelah ia mendapat ijin untuk pergi ke toilet Yonghwa langsung melesat ke toilet.

Setelah selesai dengan urusan toilet Yonghwa berjalan menuju kelas tetapi ia merasa ada seseorang yg mengikutinya sesekali ia melihat kebelakang tapi tidak ada satu orangpun disana,iapun kembali melanjutkan perjalanannya dan menuruni tangga.

Baru saja beberapa langkah Yonghwa menuruni tangga ia merasa tubuhnya didorong oleh seseorang dan iapun terjatuh dari tangga yg cukup tinggi yg bisa ia lakukan sekarang hanyalah memejamkan matanya dan merasakan badannya sakit karena terbentur anak tangga kemudian ia merasa dirinya terkapar dilantai ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia merasa badannya sangat lemas,darah mulai mengalir dari kepala Yonghwa,ia hanya bisa menahan rasa sakit yg luar biasa di sekujur tubuhnya ia berharap ada seseorang yg menolongnya,tiba-tiba ia mendengar ada seseorang yg memanggil namanya.

…:"YONGHWA!"

Yonghwa:"J-jisoo…"

Jisoo:"apa yg terjadi kenapa kau bisa seperti ini?!"

Yonghwa:"J-jisoo…"

Jisoo:"bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit"

#Hospital

--- Jisoo Pov ---

Tuhan tolong selamatkanlah Yonghwa aku mohon *batin Jisoo*

Sebenarnya apa yg terjadi padanya?kenapa ia bisa terjatuh dari tangga,aku sungguh tidak bisa menjernihkan fikiranku kepalaku dipenuhi oleh pertanyaan yg cukup membuat kepalaku pening.

Seungcheol:"Jisoo bagaimana keadaan Yonghwa?apa yg sebenarnya terjadi?!"

Jisoo:"a-aku tidak tahu yg jelas sekarang dokter sedang menanganinya…kau tenang saja Yonghwa pasti baik-baik saja"

Seungcheol:"sebenarnya apa yg terjadi,kenapa ia bisa terjatuh dari tangga"

--- Author Pov ---

Hampir dua jam mereka menunggu di depan ruang UGD dan sekarang kedua orang tua Yonghwa sudah bergabung dengan Jisoo dan Seungcheol,ibu Yonghwa tidak henti-hentinya menangis sedangkan ayah Yonghwa hanya bisa menenangkan istrinya,tak lama dokterpun keluar dari ruang UGD.

Appa:"dok bagaimana keadaan anak saya?apa dia baik-baik saja?"

Dokter:"Yonghwa sudah bisa dijenguk tapi keadaanya belum stabil sekarang ia masih menjalani masa kritisnya,apakah anda ayah dari Yonghwa?"

Appa:"nde saya Appanya"

Dokter:"kalau begitu bisakah anda ikut keruangan saya?"

Skip…

Dua hari berlalu tapi Yonghwa belum juga terbangun dari masa kritisnya,ia masih terbaring di rumah sakit dengan luka yg berada di seluruh tubuhnya tangan kanan dan kaki kirinya harus mengunakan gips karena terkilir akibat kejadian itu dan juga kepalanya menggunakan perban karena ia mendapat 8 jahitan di kepalanya tapi ia beruntung karena ia tidak sampai mengalami geger otak.

Ternyata ada seseorang yg sedang menjaga Yonghwa wajahnya terlihat sangat kacau kantung matanya membesar karena ia tidak bisa tidur dengan nyenyak,ia terus memegang tangan Yonghwa.

Seungcheol:"Hwangie apa kau tidak lelah terus tertidur?cepatlah bangun kalau kau bangun aku akan membelikan ice cream kesukaanmu sebanyak yg kau mau,jadi kumohon bangunlah"

Seungcheol terus menggenggam tangan Yonghwa,kedua orang tua Yonghwa harus pergi bekerja tetapi setiap sebelum berangkat bekerja kedua orang tua Yonghwa selalu melihat keadaan anak semata wayangnya tersebut.

Cukup lama Seungcheol terdiam tapi ia merasakan ada pergerakan dari tangan Yonghwa dan perlahan Yonghwa mulai membuka matanya.

Seungcheol:"Hwangie gwenchana?"

Yonghwa:"C-cheol-ah…"

Seungcheol:"chankkaman aku akan memanggil dokter"

Disisi lain Jisoo sedang berjalan dikolidor sekolah yg membawanya ke perpustakaan tapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar seseorang yg tengah bebicara,karena merasa penasaran Jisoo menghampiri asal suara tersebut ternyata orang tersebut adalah Lee Shi Jin ia seperti sedang berbicara dengan seseorang lewat ponselnya.

Awalnya Jisoo ingin melanjutkan perjalanannya tapi indra pendengarannya mendengar nama Yonghwa disebut oleh Shijin,Jisoo mulai menajamkan indra pendengarannya.

Matanya terbelalak ketika Shijin bilang bahwa ialah yg mendorong Yonghwa dari tangga,tanpa sadar Jisoo mengepalkan tangannya karena menahan emosi yg sudah memuncak.Iapun berdiri di belakang Shijin dengan tatapan yg sangat dingin.

Shijin:"hahaha nde anyeong…" *membalikan badan* "omo!J-jisoo se-sejak kapan kau disitu?"

Tanpa basa-basi Jisoo langsung menarik tangan Shijin dan membawanya ke taman belakang sekolah,sesampainya disana Jisoo langsung menghempaskan tangan Shijin kasar,Shijin hanya meringis kesakitan karena cengkraman Jisoo yg sangat kuat.

Shijin:"neo michyeosseo?,kenapa kau jadi sangat kasar?"

Jisoo:"ck,seharusnya aku yg bilang begitu?neo michyeosseo?kenapa kau tega melakukannya?"

Shijin:"Kau ini bicara apasih?a-aku tidak mengerti"

Jisoo:"kau kan yg sudah mendorong Yonghwa dan membuat ia terluka sangat parah!dan karena ulahmu Yonghwa belum sadar dari komanya apa kau tau itu hah?!"

Shijin:"yak!aku melakukannya karena aku tidak ingin kau direbut olehnya aku sangat mencintaimu aku tidak rela kalau sampai ada yeoja lain yg merebutmu dariku"

Jisoo:"mwo?!aku kira kau adalah yeoja yg baik…tapi ternyata aku salah kau dan asalkan kau tau aku tidak dan tidak akan pernah mencintai yeoja sepertimu!" *membalikan badan*

Shijin:*memeluk Jisoo dari belakang* "jangan pergi Jisoo-ya jebal aku benar-benar mencintaimu"

Jisoo:*melepaskan pelukan*

Shijin:"kalau kau pergi aku…aku akan bunuh diri!"

Jisoo:"lakukanlah apa yg ingin kau lakukan,aku tidak akan pernah mempedulikan yeoja sepertimu"

Jisoo langsung menuju rumah sakit menggunakan mobil sportnya,sesampainya dirumah sakit ia langsung menuju ke ruangan Yonghwa.

Yonghwa sedang asik membaca novel kesukaannya ia sedang sendiri di ruangannya karena Seungcheol sedang membeli makanan di kantin rumah sakit,tapi ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yg belakangan ini menjauhinya.

Yonghwa:"J-jisoo?"

Grep!

Jisoo:*memeluk Yonghwa*

Voment juseyo…

GomawoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang