Bel berbunyi kencang, tepat jam 9.45 pagi. Ya, saatnya jam istirahat. Semua murid keluar kelas untuk menyantap makanan mereka, kecuali Anya dan Nando.
Mereka harus mengerjakan tugas Matematika yang berjumlah 5 butir soal yang wajib dikumpul sebelum jam istirahat selesai.
"Anya, lu udah nomor berapa?" tanya Nando dari tempat duduknya.
"Udah nomor 4," jawab Anya sambil terus fokus mengerjakan tugas.
Nando berdiri dari tempat duduknya. Berjalan menghampiri tempat duduk Anya, menarik kursi yang berada di depan tempat duduk Anya kemudian duduk berhadapan dengan Anya. "Kalau ngomong liat orangnya dong," kata Nando sambil menaruh bukunya di meja Anya.
Anya langsung melihat Nando. Mejanya menjadi penuh dengan buku Matematika Nando. "Lo ngapain disini?" tanya Anya bingung.
"Ajarin gue dong?"
"Yaudah, lo nggak bisa nomor berapa?"
"Semuanya," jawab Nando polos.
Mendengar itu Anya tertawa. "Lo ke sekolah ngapain aja dah? Masa nomor satu aja nggak bisa," kata Anya meledek Nando.
"Gue ke sekolah buat ketemu sama lu doang sih sebenernya," jawab Nando sambil tersenyum tipis.
"Apaan sih! Yaudah sini cepetan, gue ajarin," jawab Anya gugup.
Melihat itu, Nando tersenyum manis sambil berpangku tangan.
Anya mulai memberitahu langkah-langkah mengerjakan soal. Anya mengajari Nando dengan serius, sedangkan Nando hanya sekedar memperhatikan tapi tidak menyimak sama sekali.
"Gimana? Udah ngerti?" tanya Anya pada Nando.
"Blom," jawab Nando singkat.
"Yaudah deh kerjain bareng-bareng aja!"
Akhirnya mereka mengerjakan tugas tersebut bersama-sama. Ya sebetulnya hanya Anya saja yang berpikir untuk mencari jawaban sedangkan Nando hanya menyalin pekerjaan Anya.
"Selesai!" teriak Anya senang. Anya melihat Nando yang masih sibuk menyalin jawaban.
"Lo masih lama?" tanya Anya.
"Lumayan."
"Yaudah gua istirahat duluan ya! Lo nanti kumpulin juga punya gue makasih!" Dengan cepat Anya berlari ke luar kelas.
***
"Hoy," teriak Anya sambil menepuk pundak Lauren.
Lauren agak tersedak dan dengan cepat mengambil minumannya. Melihat itu, Anya dan yang lain tertawa.
"Gila kali lo ya," kata Lauren.
Anya hanya bisa tertawa mendengar omelan sahabatnya itu. "Masih waras kok gue."
"Tumben lo lama, dari mana aja sih?" tanya Amanda.
"Tadi gue mesti kerjain tugas mat, udah gitu tadi ngantri lama banget kantinnya," kata Anya.
"Oh tugas mat apaan emang?" tanya Jean penasaran.
"Itu, tadi gue dihukum gara-gara ngobrol sama Rena."
"Mampus lo," ledek Lauren. Semuanya tertawa mendengar perkataan Lauren.
"Kurang ajar lo," balas Anya sambil tertawa.
"Ngomong-ngomong, yang dihukum cuma lo doang, Nya?" Jean penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
Teen FictionSemuanya bermula dari game Truth Or Dare. Wanna play? Anya adalah seorang perempuan yang belum merasakan manis dan pahitnya cinta yang sesungguhnya. Tapi seorang laki-laki bernama Nando datang dan mengacaukan hidup Anya dengan mempermainkan perasaan...