"Woi," teriak Amanda dengan nada gembira.
Anya langsung melihat ke arah datangnya suara tersebut. "Amanda!" Anya tersenyum dan melambaikan tangannya.
Anya dan Nando berjalan menuju tempat dimana Amanda dan Dion berdiri.
"Kalian udah lama?" tanya Anya.
"Belom kok. Gue aja baru ketemu dia disini," jawab Amanda.
"Yaudah kita jalan dulu aja, keliling atau kemana gitu," ajak Dion.
Mereka berempat berjalan santai mengelilingi lantai empat mall tersebut.
Banyak toko-toko dengan brand ternama yang mereka lewati mulai dari pakaian, kosmetik, dan lain-lain.
"Kalian kok bisa bareng tadi? Ketemu dimana?" tanya Amanda.
"Atau barengan jangan-jangan," tambah Dion.
Anya tertawa pelan sambil menyikut Amanda. Ia melihat ke arah Dion dan Amanda. "Kita ba..."
"Iya, kita jalannya bareng," kata Nando memotong perkataan Anya. Ya, Nando tetap mempertahankan gaya coolnya.
Amanda dan Dion saling melihat satu sama lain lalu tertawa.
"Mulai start duluan nih ya," ledek Amanda.
Anya hanya bisa tertawa malu sambil menatap Amanda dengan tatapan "diem nggak" dan menyikut Amanda lagi.
"Gimana kalau kita pisah aja? Gue sama Anya, lo berdua," kata Amanda.
Tampak Dion yang sedang berpikir dengan matanya yang melirik ke atas serta tangan yang dilipat.
Nando dan Dion saling melihat satu sama lain. Mereka mengangguk. "Oke, nanti kira-kira satu jem lah ya, baru kita ketemuan di bioskop," kata Nando.
Mereka pun mulai berpencar. Tidak perlu waktu lama, Anya dan Amanda sudah menemukan tempat yang mereka tuju. Ya, toko pakaian.
Anya dan Amanda melihat-lihat pakaian di salah satu toko ternama itu. Banyak sekali baju yang dijual di toko itu. Tidak hanya baju, toko itu juga menjual berbagai macam aksesoris wanita, sepatu, kacamata, dompet, dan lain-lain.
"Anya, bagus nggak?" tanya Amanda sambil memegang sebuah baju atasan berwarna putih dengan tulisan "best best friend."
Anya langsung tersenyum dan mengangguk. "Boleh tuh."
"Ya kan, buat kita berlima. Kan kita jadi keren gitu!"
"Ya iyalah masa lo beli buat samaan sama Dion, kan nggak mungkin," sahut Anya.
"Friend zone dong gue," kata Amanda sambil tertawa.
Setelah berkeliling beberapa saat di toko tersebut, akhirnya mereka keluar tanpa membeli apapun. Ya namanya juga perempuan.
Mereka berdua berkeliling lagi sambil melihat toko-toko yang mereka lewati. Akhirnya mereka masuk kedalam toko aksesoris. Toko itu bagaikan surganya perempuan. Mulai dari ikat rambut, jepit rambut, bando, kutek, anting, kalung, semuanya ada disana dan tertata rapi.
Anya melihat ke bagian cat kuku atau kutek. Semua warna tersedia disana. Ia memperhatikan semua warna dengan seksama. Yang item bagus nih, batin Anya sambil mengambil kutek tersebut.
Kemudian Anya berjalan pelan mengelilingi toko tersebut. Ia melihat banyak sekali barang yang unik dan menarik.
Anya berhenti di bagian kalung. Ia memperhatikan satu-satu kalung yang tergantung dari atas sampai bawah. Anya tertarik dengan sebuah kalung berwarna silver yang bertulisan Stay dengan hiasan sebuah bunga kecil di ujung hurufnya. Ia memegang kalung tersebut dengan tangannya yang mungil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
Teen FictionSemuanya bermula dari game Truth Or Dare. Wanna play? Anya adalah seorang perempuan yang belum merasakan manis dan pahitnya cinta yang sesungguhnya. Tapi seorang laki-laki bernama Nando datang dan mengacaukan hidup Anya dengan mempermainkan perasaan...