8. Masa Lalu

3K 244 17
                                    

Saat meminta,

Nando berjalan menuju meja belajarnya. Dia mengeluarkan buku dan sebuah pulpen hitam dari tas sekolahnya.

"PR banyak banget sih," keluh Nando.

Nando mulai mengerjakan PRnya. Awalnya Nando masih lancar mengerjakannya, tapi karena soal yang semakin susah, Nando mulai kebingungan.

Nando terus berusaha mengerjakan. Tapi karena sudah mencoba berbagai cara tetap tidak bisa, akhirnya dia berniat untuk meminta bantuan kepada Deana, kekasihnya.

Deana❤️

Nando
Deana

Deana❤️
Apa

Nando
Ajarin gue dong
Lu kn pinter

Deana❤️
Lu tuh ganggu tau gak

Nando
Yaudah gk jadi

Deana❤️
Yaudah deh
Fotoin soalnya

Nando
Vidcall aja ya
Gue gak ngerti klo gk langsung

Deana❤️
Yaudah

"Hai Ana!" Nando menyapa Deana dengan semangat.

"Iya, hai," jawab Deana dengan senyum tipis.

Tanpa basa-basi Deana langsung bertanya, "PR lu yang mana? Coba liat?"

Nando menunjukkan bukunya ke kamera. "Yang ini."

"Oh, kelas gue udah bahas. Gue fotoin aja ya jawabannya."

"Jangan, gue maunya lu ajarin gue biar gue ngerti. Kalau cuma nyontek gue nggak pinter-pinter," pinta Nando.

"Lu mah banyak mau!" Deana marah.

"Yaudah nggak jadi." Nando membatalkan permintaannya sendiri.

"Yaudah, sini gue ajarin! Nomor berapa aja?!" tanya Deana sambil mengernyitkan alisnya.

"Nomor empat sama lima."

Akhirnya Deana mengajari Nando. Perlahan-lahan diajarkannya dengan detail.

"Udah ngerti?" Tanya Deana.

"Gue belom gitu ngerti sebenernya." Jawab Nando jujur.

Deana menghela napas dan memarahi Nando, "Yaudah lah! Capek gue jadinya cuma buang-buang waktu ngajarin lo! Udah ya, bye!"

"Tunggu dulu! Oy!"

"Kenapa lagi sih?!" tanya Deana dengan nada tinggi.

"Nanti dulu napa, gue kan masih mau ngobrol sama lu," Nando menjelaskan.

Mendengar itu Deana kesal dan bertanya, "Oh jadi lo minta vidcall buat ngajarin PR sebenernya cuma modus?!"

"Nggak. Gue emang beneran minta lu ngajarin gue soalnya gue nggak bisa, tapi kita kan bisa sambil ngobrol juga. Yaudah lu ajarin gue lagi ya!"

"Udah ah! Males gue! Percuma gue ngajarin lo, tetep aja nanti juga nggak bisa! Kalo bego dari dasarnya, ya bego seterusnya!"

Deana langsung mematikan video call antara dia dan Nando.

Mendengar perkataan Deana, Nando sangat sedih. Seorang kekasih yang seharusnya saling mendukung satu sama lain, malah membuat yang lainnya sedih.

Sebenarnya Nando sangat menyayangi Deana, tapi sepertinya Deana tidak. Bagaimana tidak, hubungan mereka sudah berjalan selama 9 bulan, tetapi hanya mesra pada awalnya saja.

Perasaan Nando sekarang kesal sekaligus sedih. "Jadi pinter bukannya ngebantuin orang, malah ngatain orang bego. Tai dasar!" Nando mengomel sendiri.

Tiba-tiba bunyi notification Line berbunyi.

Nando mengambil Iphonenya, ternyata Deana mengirimkan beberapa foto jawaban PR Nando.

"Gue mintanya diajarin bukan minta jawabannya, bego!" Nando mengomel kembali.

Saat pertandingan,

Saat itu kira-kira sekitar 10 bulan berlangsungnya hubungan Nando dengan Deana.

Open House sedang berlangsung, sekolah sangat ramai. Jam 09.30 pagi nanti, akan dimulai pertandingan basket. Nando dan timnya sedang bersiap-siap.

Sementara itu, Deana dan teman-temannya sedang asyik mengobrol di kantin sekolah. Sepertinya Deana lupa kalau Nando sebentar lagi akan bertanding.

30 menit kemudian, pertandingan basket dimulai. Pembukaannya disambut dengan sangat meriah.

"De, lo nggak mau liat anak basket pada tanding? Ada pacar lo lho! Liat yuk," ajak Agnes, sahabat Deana.

"Ayok! Ajak yang lain juga ya," jawab Deana.

Deana dan teman-temannya berdiri di pinggir lapangan. Tuan rumah sedang bertanding sekarang. Semua orang bersemangat, terlebih para perempuan.

"Eh liat deh yang nomor 10! Ganteng banget," kata salah satu perempuan di sebelah Deana.

"Iya anjir! Itu kan si Nando," sahut yang lainnya.

Ya, Nando memang sangat memikat hati.

Deana sepertinya tidak tertarik dengan pertandingannya, Deana berjalan menuju daerah dimana bazar berada.

Ketika sedang mencari-cari makanan, Deana bertemu dengan seorang laki-laki. Mereka berkenalan dan bertukar kontak.

Tiba-tiba Agnes datang dengan bersemangat. "Kenapa lo?" tanya Deana.

"Kayaknya sekolah kita menang deh, Nando jago banget lho, De," Agnes menjelaskan.

"Oh," jawab Deana tanpa ekspresi.

Deana memang tidak mencintai Nando.

-21 Februari 2016

Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang