"Gue mau nanya, lu..." Belum selesai bicara, Pak Markus masuk ke dalam kelas dan berkata, "Semuanya duduk!"
Semua murid bergegas duduk di tempat mereka masing-masing. "Kenapa?" tanya Anya dengan cepat.
"Nanti aja," jawab Nando singkat.
Pelajaran fisika dimulai seperti biasa. Kali ini Pak Markus sedang menjelaskan materi baru. "Oke, sekarang kerjakan latihan soal yang nanti akan bapak bagikan, diambil nilai, boleh diskusi."
"Anya, bareng ya," ajak Nando. Anya menengok ke belakang, menatap Nando, dan berkata, "Oke!"
Anya duduk tepat di depan Nando, mereka menggunakan satu meja yang sama. "Penuh banget meja lo," kata Anya meledek Nando. "Susah ya kalau semeja sama orang ribet kayak lo," Nando membalas ledekan Anya.
Soal demi soal dikerjakan bersama. Sesekali Anya juga mengajari Nando jika ada soal yang tidak Nando mengerti.
Nando sangat senang memiliki teman seperti Anya, baik kepada semua orang.
"Oh iya, lu tadi mau nanya apa?" kata Anya tiba-tiba.
"Lu temenan sama Amanda kan?" tanya Nando dengan suara yang pelan.
Anya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Dion kan mau ngajak Amanda jalan, kalo si Amanda nolak, lu bujuk dia ya biar dia mau. Jaga-jaga aja siapa tau dia nolak, tapi gue yakin dia mau."
Anya langsung terkejut dan tertawa. "Oke," katanya sambil mengangkat ibu jarinya dan tersenyum lebar.
"Tapi, gimana caranya ya? Amanda orangnya kalo nggak, ya nggak," kata Anya sambil berpangku tangan.
Anya dan Nando berpikir bagaimana caranya. "Gini aja," Nando mengecilkan suaranya.
"Gua sama lu ikut juga."
Jantungnya langsung berdegup kencang dan tubuhnya terasa hangat. "Maksudnya, double date?" tanya Anya polos.
Nando langsung salah tingkah dan wajahnya memerah. "Bukan gitu maksudnya, maksud gua tuh..."
"Iya, iya, gue cuma bercanda," kata Anya sambil tertawa palsu.
Huft, keadaan menjadi sangat canggung. Mereka menjadi sok sibuk sendiri, padahal soal latihan tadi sudah selesai dikerjakan. "Tapi kalau double date juga nggak apa-apa," kata Nando sambil melirik Anya.
Anya hanya tertawa kecil. Dia tidak berani menatap wajah apalagi mata Nando. "Rasanya rambut kayak mau copot," kata Anya dalam hati.
***
Anya duduk di samping Amanda. Ya, ia berniat untuk bertanya tentang ajakan Dion. Anya dan teman-temannya sedang menikmati jam istirahat mereka.
"Anya, gue seneng banget," kata Amanda berbisik. Tampak di wajahnya, ia sedang bahagia sekali.
"Biar gue tebak, Dion kan?" tanya Anya sambil tersenyum.
Amanda terkejut mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu. "Lo... lo tau dari mana?"
"Gue mau ikut boleh? Sama Nando," kata Anya mengecilkan suaranya.
Amanda menganga tak percaya. "OMG," teriak Amanda membuat dia menjadi pusat perhatian.
Anya segera menutup mulut Amanda dengan tangannya. "Jangan teriak! Jalannya tanggal berapa?" tanya Anya sambil berbisik.
"Tanggal dua dua," jawab Amanda.
"Oke berarti 3 hari lagi," katanya dalam hati.
Anya mengangkat ibu jarinya sambil tersenyum senang seperti mentari bersinar. Mereka berdua sangat senang.
"Kenapa lo berdua?" tanya Jean melihat mereka satu persatu.
"Kita bakal double date," jawab Amanda sambil tersenyum sangat lebar.
Semua sahabatnya itu langsung bertanya kepada mereka berdua apa yang sebenarnya terjadi. Tanggal berapa, jam berapa, dengan siapa, dan dimana.
Mereka berdua dengan serunya bercerita tentang masalah tersebut. Ami dan Jean dengan senang dan bersemangat memperhatikan penjelasan kedua sahabatnya yang sedang berbunga-bunga itu.
Lauren hanya bisa melihat keempat sahabatnya itu dengan mood yang berantakan. "Anya udah sedeket itu ya," katanya dalam hati. Perasaan kesal dan sedih menjadi satu, hal ini dapat menimbulkan dendam.
"Aduh, ternyata Anya udah jatuh cinta ya," kata Jean sambil tertawa senang.
Jean melihat wajah Lauren, sebenarnya dia merasa kasihan melihat sahabatnya tak bisa mengeluarkan isi hatinya yang sesungguhnya. Tapi sebenarnya Jean berperan sebagai penengah diantara mereka.
Nando dan Dion memperhatikan Anya dan Amanda dari tempat mereka. Dion melirik Nando dan berkata, "Mantap!"
-18 Maret 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare
Teen FictionSemuanya bermula dari game Truth Or Dare. Wanna play? Anya adalah seorang perempuan yang belum merasakan manis dan pahitnya cinta yang sesungguhnya. Tapi seorang laki-laki bernama Nando datang dan mengacaukan hidup Anya dengan mempermainkan perasaan...