Part 11

7K 552 14
                                    

***
Kalvyn's POV.

Ini hari terakhir camping, aku pun memilih untuk menikmati pemandangan di hutan ini pada saat pagi hari.

Aku mengitari hutan bersama Shakila. Oke, kalian pasti bingung kan kenapa aku bisa berjalan bersama Shakila?

Flashback on.

Aku sedang berjalan di dekat tenda khusus wanita, saat aku melewati tenda milik Shakila, tiba-tiba Shakila keluar dari tendanya.

Dia memakai sweater biru dongker serta celana training. Dia memakai sepatu converse hitam putih.

"Jeremy Sergioza Kalvyn Darke!" Teriaknya lalu menghampiriku, aku memutar bola mata mendengar suara memekikkan telingaku itu.

"Apa?!" Ucapku dengan ketus.

"Lo ngapain ke sini? Lo mau ngajak gue jalan ya? Okey! Gue mau kok!" Seperti biasa, dia selalu saja bertingkah aneh. Memutuskan sesuatu hal dengan sendirinya.

"Geer amat," cibirku.

"Ayo jalan!" Ajak Shakila menarik tanganku.

"Shak, lepasin," ucapku risih melihat sedari tadi Shakila menarik tanganku.

"Yeeee, sorry bro," ucapnya lalu melepaskan tangannya dari tanganku.

Flashback off.

Di sinilah aku sekarang, sedang di tepi danau bersama Shakila. Aku sangat menikmati cuaca di pagi hari ini, di sini sangatlah sejuk.

"Astaga, Vyn! Sejuk banget daerah sini ya!" Ucap Shakila antusias, aku yang awalnya sedang menutup mata menikmati cuaca tiba-tiba menoleh ke arahnya.

"Hmmm..." Gumamku.

"Gue jarang banget pergi ketempat tenang kayak gini."

"Hm...."

"Gue pengen banget suatu hari nanti bisa ngabisin waktu sama orang yang gue sayang dengan mendaki gunung!"

"Lo suka mendaki gunung?"

"Hehe, belum pernah sih. Makanya gue pengen banget! Gue mah bukan anak Pencinta Alam, gue anak Ba ..." Ucapnya lalu menutup mulut, aku menaikkan satu alisku.

"Ma... Ma... Maksud gue basket! Iya gue anak basket!" Ucapnya lalu menyengir, aku masih tidak percaya. Tetapi aku hanya mengedikkan bahu.

"Lo eskul apa, Vyn?"

"Kepo."

"Astaga, Vyn! Semuanya aja dirahasiain sama lo!" Aku hanya menaikkan satu alisku.

"Hm ..."

"Vyn... Lo eskul apaan?"

"Apa aja."

"Kalvyn!"

"Iya iya ah, gue eskul musik." Senyum Shakila sangat lebar.

"Yaudah kalo gitu gue masuk eskul musik aja deh!" Lagi-lagi aku menaikkan satu alisku.

"Lo kan eskul basket?" Ntah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan.

"Errrr... Gue eskul basket pas SMP! Iya pas SMP!" Ucapnya menyengir.

"Kelihatan kalo lo lagi bohong," gumamku pelan.

"Gue ngga bohong, Vyn...."

"Serah," ucapku tak perduli lalu pergi menjauh dari danau.

"Vyn!!" Aku menghiraukan panggilannya.

The coldest boy & the bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang