Author's POV.
***
Setelah kejadian malam itu, Kalvyn benar-benar merasa sangat canggung untuk bertatap muka langsung dengan Shakila. Ia merasa sangat malu dengan tingkah serta ucapannya malam itu.Tapi takdir berkata lain, ia terus-terusan harus bertemu dengan Shakila. Tapi lain halnya dengan Kalvyn, Shakila malah terlihat biasa saja saat bertemu dengannya.
"KALVYN!" Panggil Shakila saat ia melihat Kalvyn di kantin. Kalvyn mencari asal suara yang memanggilnya, di sudut kanan kantin terlihat Shakila yang memberi isyarat agar Kalvyn datang ke tempatnya.
Dengan berat hati, Kalvyn pun mengajak Dante untuk menghampiri Shakila. "Dan, ke sana bentar ya?" Ajak Kalvyn kepada Dante.
"W.O.W, WOW! Seorang Jeremy Sergioza Kalvyn Darke demi apapun mau nyamperin seorang cewek? INI SUATU KEAJAIBAN! AKHIRNYA!!" Teriak Dante antusias. Kalvyn mengusap-usap telinganya.
"Berisik," ucapnya kesal.
"Bodo amat, soalnya ini berita hot minggu ini, Vyn! Gue mesti sebarin berita ini!" Ucap Dante lalu mencoba melangkah meninggalkan Kalvyn, tapi Kalvyn menjewer telinganya.
"Lo sebar, habis lo," ucapnya sambil menjewer Dante.
"AW SAKIT GILA!" Omel Dante, Kalvyn menghiraukan omelan Dante, ia tetap menjewer Dante sampai tiba di tempat Shakila.
"Gils, gue manggil lo daritadi, dan lo baru dateng sekarang?" Tanya Shakila dengan nada kesal.
"Bacot." Shakila memutar bola matanya mendengar jawaban Kalvyn.
"ULALA! Shakila, lo itu harus berbangga, lo cewek pertama yang berhasil bikin Kalvyn patuh! Selain keluarganya," ucap Dante tersenyum lebar.
Shakila menatap Dante dan Kalvyn secara bergantian karena bingung dengan ucapan Dante. "Maksudnya?" Tanyanya bingung.
"Maksudnya lo itu spe ..." "AWW!" Teriak Dante kesakitan. "KALVYN BEGO! KAKI GUE SAKIT BEGO!" Omelnya dengan kesal.
"Bodo," jawab Kalvyn enteng.
"Egila Kalvyn, cidera nih gue. Gak bisa jalan nih gue, waduh waduh." Dante pun duduk di kursi depan Shakila sambil memegang kakinya.
"Gak perduli," jawab Kalvyn cuek.
"Eh, Dante. Sakit banget ya?" Tanya Shakila dengan tampang cemas.
"Kaki gue mati rasa ini, Shak." Dante memasang wajah yang sangat menyedihkan saat itu. Hati Kalvyn pun tersentuh melihat temannya kesakitan.
Kalvyn pun berjongkok di depan Dante. "Eh seriusan, Dan? Sakit beneran?" Tanyanya sambil memegang kaki Dante.
Dante tersenyum devil, lalu mengambil dompet milik Shakila, dan memukul kepala Kalvyn menggunakan itu. "IYA VYN SAKIT BENERAN VYN SAKITNYA TUH DI SINI!" Ucapnya sambil memukul Kalvyn.
"Aw! Gila lu ya?!" Omel Kalvyn tidak terima. Shakila pun tertawa melihat tingkah mereka berdua yang seperti anak kecil.
"Makanya kalo apa-apa itu jangan main pijak aja!" Omel Dante. Kalvyn mengusap-usap kepalanya bekas pukulan Dante.
"Sarap lo," ucap Kalvyn dengan kesal. Dante tersenyum penuh kemenangan melihat Kalvyn yang kesal karenanya.
Shakila ikutan tersenyum melihat mereka berdua. "Lo pada kayak anak sd aja," celetuknya. Kalvyn dan Dante pun sama-sama menatap Shakila dengan heran.
"Dia yang kayak anak SD," ucap mereka berdua berbarengan sambil saling menunjuk satu sama lain
Shakila tertawa lagi melihat tingkah mereka. "Dan selalu pake ilmu telepati," ucapnya tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The coldest boy & the bad girl
Teen Fiction"Hidupku berubah ketika harus menjadi guru privatenya. Bagaimana aku bisa tahan dengan seorang wanita agresif dan sangat berisik? Tetapi ternyata dia juga sangat misterius. Ah, aku jadi penasaran tentang dia yang sebenarnya." - Jeremy Sergioza Kalvy...