sedih

744 54 1
                                    

Rain berdiri di depan pintu ruang UGD, menatap nanar ke dalam ruangan tersebut, menunggu adiknya yang koma karena kecelakaan.

"Ya tuhan semoga saja angel baik-baik saja" doa rain di dalam hatinya.

"Rain, yang sabar ya... ini kesalahan gue rain, lo nggak perlu merasa bersalah" arsen merangkul rain dan membawa rain ke dalam dekapannya, menenangkan rain adalah tujuan utamanya saat ini.

"Nggak sen, ini semua salah gue! Karena gue angel kecelakaan, ini salah gue sen..." rain menangis tersedu-sedu membuat baju olahraga arsen sedikit basah.

"Ssttt, lo nggak boleh gitu! Mending sekarang gue telfon orang tua lo, ngasih tau kalau angel kecelakaan" rain melepaskan pelukannya dari tubuh arsen, memberi kesempatan untuk arsen menelfon keluarga mereka, memberitahu bahwa hal buruk baru saja terjadi.

Arsen yakin sekali pasti tante raysa akan syok bila tau bahwa anak ke dua nya sedang berada di ruang ugd, namun mau bagaimana lagi arsen harus tetap menelfon tante raysa.

"Assalamu'alaikum tante"

"......."

"Gini tante, saya sedang ada si rumah sakit, saya mau memberitahu tante bahwa angel masuk UGD"

"......."

"Baik tante saya tunggu di rumah sakit, di sini saya bersama dengan rain" rasanya sangat lega telah memberitahu tante raysa.

Rain terus saja mundar-mandir di depan pintu UGD, menunggu kepastian apakah angel baik-baik saja atau semakin parah.

Dan itu membuat arsen semakin bingung dengan tingkah l ku rain, tidak bisa Kah rain tenang sebentar saja?

Karena merasa bingung akhirnya arsen menelfon kedua sahabat nya yaitu fauzan dan dani.

Tidak lama fauzan dan dani datang ke rumah sakit, dan mereka berdua sangat kaget, ada apa dengan sahabatnya? karena di rumah sakit arsen dan rain masih memakai baju sehabis tunangan, dan itu membuat fauzan dan dani mulai curiga dengan hubungan mereka berdua.

"Sen, kenapa lo pake jas? Emangnya lo abis ngapain?" Tanya dani si cowok kepo.

"Eh, gue abis ada acara di puncak" arsen mengelak, agar dani dan fauzan tidak tau bahwa arsen dan rain telah bertunangan.

"Masa sih? Acara apa? Kenapa baju lo sama kebaya rain sama warnanya? Kayaknya tuh baju emang sepasang" ucap fauzan sambil meneliti baju yangbdi pake arsen dan rain.

"Apaan sih lo zan, itu hanya kebetulan"

"Sen, kita si suruh ke sini, mau ngapain sih?" Tanya dani.

"Elo gue suruh ke sini itu Karena angel masuk rumah sakit dia kecelakaan" ucap arsen tenang, sedangkan raine sudah pergi menjauh dari mereka bertiga.

Raine hanya tidak percaya saja, bahwa memang betul pertunangan ini harus di batalkan karena arsen dan rain tidak saling mencintai, meskipun raine tau bahwa hatinya sudah mulai mencintai arsen.

"Eh cewek aneh ngapain lo nangis?" Tanya dani.

Rain menghapus air mata nya dan dia hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Eh dan, jangan sekali-kali lo manggil dia dengan sebutan cewek aneh" ucap arsen yang sudah berada di samping dani dan di ikuti oleh fauzan.

"Kenapa? Emang benerkan dia cewek aneh, elo sendiri yang bilang waktu itu kalau dia cewek aneh"

"Sekali lagi lo ngomong gue tonjok muka mulus lo dani" ancam arsen lalu arsen pergi begitu saja meninggalkan rain, dani, dan fauzan.

"Ini semua gara-gara lo cewek aneh, semenjak lo hadir di kehidupan kita bertiga lo pembuat masalah"

"Bugh" sebuah tonjokan mengenai pipi dani dan itu membuat fauzan dan rain kaget.

Arsen telah menonjok pipi dani dan dani hanya menggeram marah lalu keluar dari rumah sakit sambil terus berteriak mengatai arsen dan rain.

Dan arsen pastikan ketika besok mereka masuk sekolah, dani sudah tidak ada di sekolah tersebut.

"Arsen apa yang lo lakuin?" Tanya rain.

"Lo tuh emang cewek aneh, kenapa dulu lo berani ngelawan gue, sedangkan pas tadi lo hanya diam aja di katain sama dani, mana rain yang dulu gue kenal" arsen memarahi rain dengan nada tinggi. Dan itu membuat nyali rain menjadi ciut.

"Sen sabar, oh ya sen gue pulang dulu ya, karena gue nggak ingin ikut campur urusan lo berdua" fauzan mulai mengeluarkan suara.

"Yaudah hati-hati di jalan bro"

Fauzan pun keluar dari rumah sakit tersebut.

"Dan maaf atas ucapan gue uang tadi, gue kebawa emosi, gue benar-benar minta maaf rain" ucap arsrn menyesal, lalu arsen duduk di samping rain sambil menggenggam tangan rain. Agar gadis itu tenang dan berhenti menangis.

15 menit kemudian arsen sudah tidak mendengar suara isakan lagi, dan ketika dia menoleh ternyata rain sudah tidur sambil menyender di bahu arsen, dan arsen tersenyum melihat wajah tenang rain yang sedang tertidur dengan sangat nyenyak.

*

Aku lanjut lagi, aku sangat butuh vote dan komennya

Nur azizah

cewek anehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang