5 tahun kemudian

774 40 4
                                    

"Papa, meli mau itu" rengek seorang anak kecil berusia 3 tahun yang sedang menarik-narik papa nya.

"Mau yang mana sayang? Kamu mau yang ini?" Tanya papanya menunjuk sebuah boneka barbie.

"Iya, iya aku mau itu papa"

Papa nya pun segera mengambil boneka tersebut dan memberikan boneka tersebut kepada anak nya.

"Ayo sekarang kita ke kasir nya sekalian ketemu mama"

"Meli nggak mau!! Meli masih mau main" rengek anak kecil itu lagi, membuat papanya naik darah.

"CAMELIA TRACIS ORLANDIO" ucap papanya, ya betul papanya adalah arsenio orlandio.

"Hiks papa jahat, meli mau bilangin mama kalo papa jahat" meli segera berlari sambil menenteng boneka barbie nya dan arsen hanya bisa mengejar anaknya, dan dia tersenyum ketika anak nya sedang menangis di dalam pelukan istrinya.

"Mama papa jahat, meli nggak suka sama papa" adu meli ketika sudah berada di pangkuan mama nya.

"Apa yang kamu lakuin sih kak, kenapa meli nangis lagi?" Ucap wanita cantik yang sekarang sudah memiliki suami dan anak.

"Maafin kakak ngel, meli nya aja yang tidak mau berhenti bermain" ya benar, istrinya arsen adalah angel bukan raine.

"Seharusnya nggak usah di bentak kak, dia kan nasih kecil belum mengerti apa-apa" ucap perempuan yang pernah menjadi mantan pacar arsen.

"Yaudah, princess papa yang cantik maafin papa ya, papa janji papa nggak akan ngebentak kamu lagi"

"Meli nggak mau maafin"

"Meli maafin papanya dong nak, kamu nggak boleh gitu"

"Tapi tadi papa jahat mah sama meli" anak kecil itu memanyunkan bibirnya membuat kedua orang tua nya tertawa melihat tingkah laku anak nya yang sangat menggemaskan kalau sedang merajuk.

"Yakin nih kamu nggak mau maafin papa? Nanti papa nggak beliin boneka nya dan juga kamu papa nggak ajak ke rumah opa dan oma" arsen tersenyum senang melihat anak nya yang sedang berfikir.

"Iya meli mau maafin papa" arsen tersenyum melihat puteri nya menyerah.

*

"Nenek, meli datang" teriak meli dari lantai bawah.

Dan nenek nya pun turun dari lantai dua menghampiri cucu kesayangannya.

"Selamat datang princes" ucap siska tersenyum lebar.

"Nenek, katanya hari ini kita mau ke makam aunty raine" rengek meli menggelayuti lengan neneknya.

"Iya, ini kan hari ulang tahun kamu yang ke lima, dan nenek sudah janji sama kamu untuk,mengajak kamu ke makam aunty raine" siska hanya bisa menjawab seadanya.

"Sekarang kamu ganti baju ya, pakai baju yang rapi, pakai kerudung, sebentar lagi kita akan berangkat" ucap siska, meli pun menuriti apa yang di perintahkan oleh neneknya.

"Mah, memangnya betul mama mau ngajak meli ke makam kak raine?" Tanya angel ragu-ragu.

"Iya, mama tidak akan ingkar janji ngel"

"Yasudah kalau memang itu mau mama, angel akan tetap setuju, lagipula sudah lama juga angel tidak ke makam kak raine"

*

"Nek, ini apa namanya?" Tanya meli yang bingung karena melihat ke sekelilingnya hanya ada rerumputan hijau, dan beberapa makam terjejer rapi.

"Ini tempat per-istirahatan terakhir kita, namanya makam" arsen menjawab pertanyaan meli.

"Di mana makam aunty raine, meli mau lihat" arsen menggendong meli sampai di depan makam raine.

Meli turun dari gendongan arsen dan langsung terduduk di samping makan raine sambil menggenggam se-buket bunga mawar berwarna putih.

"Assalamu'alaikum aunty, meli ada di sini, di samping aunty dan meli bawa bunga buat aunty" ucap meli lalu meletakkan bunga nya di atas makam raine.

"Aunty pasti cantik seperti mama meli" ucap meli lagi, membuat siska menangis di pundak dika, dan juga angel yang menangis di samping arsen. Melihat betapa pintarnya anaknya, pasti itu karena gen yang ada di tubuh arsen, sedangkan kebaikannya sama seperti raine. Meskipun mama nya adalah angel.

*

cewek anehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang