"Lepaskan tanganku. Kau mengundang perhatian orang banyak." Mayu menggeram pelan. Masih berusaha membebaskan jemarinya dari genggaman Qianxi. Sementara pria itu hanya tertawa kecil dan semakin mengeratkan genggamannya.
"Temanmu itu bodoh sekali. Dia percaya saja dengan apa yang kukatakan. Berapa tahun kalian berteman? Bagaimana mungkin dia lebih percaya aku daripada kau." Qianxi membuka pintu mobilnya dan mendorong Mayu masuk. "Diam ditempatmu." Dia memberikan ultimatum kemudian masuk ke bagian pengemudi.
Mayu bergerak gelisah. Qianxi sudah mengunci pintunya dan menyalakan mesin. "Kemana kau akan membawaku?" Ia menjaga suaranya tetap pada volume normal, menutupi ketakutannya. Seorang artis besar tidak akan melakukan tindakan bodoh dengan menculik lalu membuang seseorang, kan?
"Betapa lucunya. Terakhir kali kau begitu sopan dengan menggunakan saya-anda. Sekarang dengan mudahnya kau melotot padaku." Qianxi tersenyum mengejek.
"Aku tidak melotot." Mayu melirik Qianxi tajam.
"Tapi tatapanmu itu bisa membelah apel." Qianxi terus mengemudi dengan santai."Katakan kemana kau akan membawaku?
Qianxi tak menjawab. Mayu melipat kedua tangannya dengan kesal. "Aku akan telepon polisi." Katanya.
Tawa Qianxi pecah. Dia bahkan berpura-pura terkejut sebelum berkata, "Telepon saja. Aku akan berkata pak polisi, wanita ini calon istriku. Aku hanya mengajaknya jalan-jalan karena dia sedang merajuk padaku. Aku tidak tahu kenapa dia marah sejauh ini hingga menelepon kantor polisi. Tolonglah... aku seorang bintang. Aku tidak mungkin melakukan tindakan bodoh dengan menculik perempuan cantik. Dan mereka akan percaya begitu saja padaku, seperti temanmu tadi." Qianxi terbahak.
Sinting. Mayu menatap lurus ke depan. Dia baru ingat kalau dia sedang duduk disamping seorang aktor terkenal. Aktor. Mayu menggaris-bawahi kata itu. Aktor yang sangat lihai bersandiwara
"Baik. Kau benar. Tapi tidak bisakah kau katakan kemana kita akan pergi? Aku harus mengabari bibi Zhang." Mayu masih berusaha.
"Kau akan segera tahu." Qianxi berbalik di u-turn tidak jauh dari gedung TF Entertainment.
Mayu menyipitkan mata. Pantulan cahaya matahari yang jatuh menerpa bangunan didepannya cukup menyilaukan mata. Apa.....? Mayu berbalik menatap Qianxi yang masih fokus menyetir. Mobil sudah berbelok memasuki area parkir. Mayu merasa ada yang salah. Dia semakin curiga. Terlebih lagi saat ia kembali menatap ke luar, kerumunan orang-orang dengan kamera foto dan video berebut mendekati mobil yang sudah terparkir sempurna.
Qianxi melepaskan seatbeltnya. "Ayo turun."
"Ada apa ini? Kenapa ada banyak sekali....." Mayu akhirnya tersadar. "Astaga!! Wartawan????" Dia berseru histeris.
Qianxi membantu Mayu melepaskan seatbeltnya dengan tenang. "Ya. Mereka wartawan."
"Kau gila?" Nada marah terdengar dalam suara Mayu. "Apa maksudmu? Kau sengaja melakukan ini?"
"Ya." Qianxi tersenyum menang. Dia keluar lebih dulu. Memutari bagian depan mobil ditengah desakan pemburu berita yang berebut merekam gambar dan meneriakkan namanya. Qianxi membuka pintu disisi Mayu dan menarik gadis itu keluar. Suara kamera yang memotret momen itu pun semakin bersahut-sahutan.
"Qianxi, apakah gadis ini calon istrimu seperti yang diberitakan?"
Fengkuang de nanhai. Mayu menggertakkan giginya sembari berusaha tetap tenang dan tersenyum. Qianxi secara sengaja mendorongnya pada situasi ini, membuat dia tidak memiliki pilihan. Pria licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. INCOGNITO [JACKSON YI]
RomanceSebuah fanfiction. TFBOYS emang grup remaja. Tapi dalam cerita ini, aku bikin mereka sekian tahun lebih dewasa. Masa setelah 10 Years Promise. Waktu mereka semua udah memulai solo activity dan nyelesein study masing-masing. Karry sama Roy bahkan cer...