Haiiiii :*
Lagi-lagi makasih buat yang udah bersedia vote dan komen aaaaa cinta deh hihihihiBukan Qianxi namanya jika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Pria itu berhasil menyeret Mayu ke salah satu toko perhiasan terbesar di Beijing. Mayu sudah berusaha melepaskan diri dari dekapan Qianxi yang dianggapnya terlalu berlebihan. Tapi semakin ia berusaha, tangan kekar Qianxi semakin keras memeluk pinggangnya.
"Diam atau kucium?" Bisik Qianxi mengancam.
Mayu membeku seketika. Ingatan tentang ciuman pria itu dibibirnya beberapa minggu lalu sudah cukup membuat Mayu merinding. Bagaimana dia bisa lupa? Itu ciuman pertamanya dibibir. Iya. Pertama. That was hot. Mayu nyaris memukul kepalanya sendiri karena berpikir begitu.
Sudah belasan cincin yang mereka coba. Mayu sebenarnya tidak peduli cincin yang mana, semahal apa, apakah penuh berlian atau tidak, apakah itu dibuat limited atau tidak. Dia hanya ingin cepat pergi dari sini. Banyak orang memandang mereka dari balik kaca dan itu membuat bulu kuduk Mayu meremang.
"Calon istriku...." Bisikan itu menyadarkan Mayu pada realita. Disebelahnya ini tengah berdiri setan dalam wujud lelaki tampan. Mayu berusaha terlihat sangat galak dengan melotot selebar-lebarnya tapi respon yang ia dapatkan hanyalah tiupan kecil ditelinga. "Kau terlihat seksi."
Sekuat tenaga Mayu menghentakkan stiletto yang dikenakannya, bermaksud mengincar kaki Qianxi tetapi lelaki itu seperti dapat membaca pikirannya dan menghindar. Pria itu tersenyum puas karena menggagalkan rencana Mayu. "Jadi kau suka cincin yang mana?"
Mayu menarik napas. "Qianxi...." Dia berbisik agar pegawai toko tidak mendengarnya. "Apa kita harus melakukan ini? Aku tahu kau tidak ingin menikah. Jadi, kita sudahi saja. Aku mengaku salah telah menamparmu. Maafkan aku. Hentikan kekonyolan ini, orangtuamu-"
Satu kecupan ringan mendarat dibibirnya. Wajah Mayu merah padam. Qianxi menyeringai. Seringaian jahat yang biasa Mayu lihat di film-film horror. "Kau!" Telunjuknya teracung ke wajah Qianxi dan lagi-lagi satu kecupan ringan mendarat mulus dibibirnya tanpa bisa ia cegah. Ini memalukan. Qianxi menciumnya dihadapan pegawai toko perhiasan. Dua kali. DUA KALI!
Mayu mendorong kasar tubuh Qianxi. Sialan kau! Makinya tanpa suara. Qianxi meraih tangannya. "Kau kenapa, sayangku?" Dia melebih-lebihkan nada pada kata sayangku hingga Mayu rasa ia siap muntah sekarang juga. "Kau tidak suka? Apa ini kurang memuaskanmu hm? Ini hanya cincin pertunangan. Aku akan memberikanmu cincin keluarga untuk pernikahan kita. Ayolah.... Jangan marah begini."
Mayu memutar bolamatanya dengan putus asa. Genggaman Qianxi pada jemarinya tidak juga terlepas dan pegawai toko perhiasan ini sejak tadi memandangi mereka dengan tatapan penuh rasa ingin tahu serta senyum tertahan. "SESUKAMU LAH!" Dia menghempaskan tangan Qianxi dan ajaibnya genggaman itu terlepas.
Mayu setengah berlari meninggalkan Qianxi, menerobos kerumunan orang yang berdiri penuh rasa penasaran diluar toko. Fans Qianxi mungkin. Setelah beberapa langkah lebar, Mayu menyadari jika tas tangannya tertinggal diatas etalase tempat cincin-cincin indah tadi dipajang. Dia menoleh ke belakang. Kerumunan orang semakin ramai. Banyak dari mereka memotret bahkan merekam video dengan handphone. Ada beberapa lagi membawa kamera profesional.
Mayu berbalik ragu. Masuk kembali ke dalam toko melewati kerumunan itu tentu tidak semudah saat ia keluar tadi. Tapi tasnya ada disana. Handphone, dompet, semuanya ada didalam tas itu. Mayu membulatkan tekadnya. Dia mendekati kerumunan itu dan berusaha menerobos mereka.
"Permisi.... Permisi, biarkan aku lewat. Ada barangku yang tertinggal didalam. Permisi!" Mayu akhirnya berteriak karena tidak ada yang berniat memberikan dia jalan. Beberapa orang dari kerumunan itu memandanginya.
"Siapa dia?"
"Eh bukankah dia calon istri Qianxi?"
Mereka mulai heboh merekam dan memotret Mayu.
"Oh jadi ini orangnya." Mayu berusaha menghindari beberapa tangan yang menarik coat dan rambutnya.
"Aw lepaskan! Biarkan aku lewat!" Jerit Mayu. Tapi kerumunan itu malah semakin mendesaknya, membuat dia terjebak ditengah-tengah.
"Beri jalan!" Suara itu begitu maskulin. Sangat berwibawa. Dan seiring detik berlalu, kerumunan itu tidak lagi mendesaknya. Mayu merasakan dekapan hangat seseorang ditubuhnya. Oh siapakah ini? Aku ingin berbalik dan memeluknya. Dekapan ini nyaman sekali. Mayu memejamkan mata.
"Kenapa kalian tidak memberikannya jalan? Bersikaplah baik pada calon istriku, hao ma?"
Mayu tersentak kaget. Ia mendongak. Demi Dewa. Mayu menyesal sudah menikmati dekapan yang ternyata milik si setan tampan Yi YangQianXi.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. INCOGNITO [JACKSON YI]
רומנטיקהSebuah fanfiction. TFBOYS emang grup remaja. Tapi dalam cerita ini, aku bikin mereka sekian tahun lebih dewasa. Masa setelah 10 Years Promise. Waktu mereka semua udah memulai solo activity dan nyelesein study masing-masing. Karry sama Roy bahkan cer...