INCOGNITO PART 10 [LOVE]

641 61 1
                                    

Sebenarnya aku bingung mau ngejudulin apa part 10 ini. Hahahahaaaaaa..... Tapi yaudahlah ya.... Yang penting pake judul -_- :'v
Aku akan sangat menghargai jika komen kalian lebih dari sekedar next atau lanjut. Because you know, writing a story isn't as simple and easy as that. Hohohoho.... But I love you all. Terima kasih sudah membaca dan vote. *peluk cium dari mami Anci dan anaknya yang tampan :v

"Apakah aku harus sekarat dulu baru kau mau memaafkan aku dan memperlakukanku selayaknya karena aku adalah satu-satunya saudaramu?" Yuhang bicara terus terang sembari cemberut pada Mayu yang sedari tadi sibuk menyuapi Qianxi. Qianxi hanya menahan tawa melihat dua kakak-beradik itu. Mereka tengah menghadapi meja makan yang penuh dengan masakan ujicoba Mayu. Qianxi datang kemari hari ini khusus mencoba masakan calon istrinya dihari libur.

"Aku mau bicara padamu juga sudah syukur, Huang Yuhang. Jangan meminta lebih." Mayu menyodorkan gelas minum pada Qianxi.

"Itu juga kan karena aku selalu bicara tentang ciuman hot kalian di kamar rumah sakit."

Qianxi tersedak. Mayu mendelik pada Yuhang. Kakaknya itu hanya mengacungkan dua jari padanya. "Aku serius, itu hot." Qianxi melemparkan potongan apel ke arah Yuhang yang segera ditangkapnya dengan lihai. "Sebagai kakak, aku merasa kalah. Apa aku harus segera mencari pasangan?"

Mayu menatap Qianxi dengan wajah cemberut. Ini semua gara-gara kau. Tunangannya itu hanya tertawa tanpa suara.

Mayu sudah memaafkan Yuhang. Hanya saja sulit baginya untuk tidak bersikap canggung. Ia butuh waktu agar mereka bisa kembali akrab seperti sebelumnya. Suasana itu semakin canggung karena Yuhang suka sekali mengungkit tentang ciuman Mayu dan Qianxi malam itu sebelum Qianxi keluar dari rumah sakit.

Qianxi dengan caranya sendiri membuat dua saudara ini berbaikan. Karena ia untuk sementara kembali tinggal dirumah ibunya, ia selalu meminta Yuhang mengantar dan menjemput Mayu selama masa perawatan rumah dengan alasan rumah ibunya cukup jauh dari rumah bibi Zhang. Ia khawatir Mayu kelelahan. Dan hanya Yuhang yang boleh mengantar-jemput Mayu.

"Qianxi.... Carikan aku pasangan." Yuhang mengunyah potongan apel tadi. "Ini karenamu juga. Selama beberapa bulan aku selalu pergi dengan Mayu. Aku tidak punya waktu kencan."

Qianxi tersenyum menanggapi curahan hati Yuhang yang ia tahu hanya dimaksudkan untuk menggoda Mayu.

"Aku juga mau punya gadis yang bisa kucium dengan begitu hotnya."

Nah kan. Sebutir anggur tepat mengenai kening Yuhang. Qianxi tertawa ditahan. Mayu melempar tepat pada sasaran.

"Pergi sana kau!" Mayu kesal.

"Agar kau bisa berciuman dengan Qianxi, begitu? Jangan harap." Yuhang mencibir.

Bel pintu berbunyi. Yuhang berdiri. "Biar aku saja. Tapi awas, jangan berciuman selagi aku tidak ada."

"Huang Yuhaaaanggg...." Mayu menunduk dimeja makan. Qianxi menertawakan sikapnya itu. "Diam! Ini semua karena kemesumanmu itu!" Bentak Mayu. Hal itu semakin membuat Qianxi terbahak.

"Aku bukan mesum, sayang. Itu artinya aku lelaki normal."

Mayu menutup wajahnya. Kenapa harus Qianxi laki-laki yang dia cintai? "Aarrgh.... Cepat habiskan makananmu lalu pulang."

"Kau mengusirku?" Qianxi memasang tampang sedih. "Aku kan belum lama disini...."

"Semakin lama kau disini aku akan semakin jadi bulan-bulanan Yuhang." Mayu menenggak jus jeruknya. "Kenapa dia masih ingat saja sih?" Protesnya. Qianxi hanya tertawa kecil.

"Bahagia sekali pasangan ini...."

"Aaaaa Meili...." Mayu menghambur ke pelukan sahabatnya itu.

Meili menepuk-nepuk punggung Mayu. "Sudah... sudah... Tidak perlu berlebihan. Qianxi ge, maaf tidak bisa menjengukmu. Saat itu aku sedang di Taiwan. Saat aku kembali, aku masih dihadapkan pada beberapa urusan." Meili melepaskan pelukan Mayu dan duduk di salah satu kursi.

1. INCOGNITO [JACKSON YI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang