INCOGNITO Part 4 [Family Meeting]

748 76 18
                                    

Maaf kalau ada typo bertebaran. Dan karena cerita ini diketik melalui handphone, harap maklum jika sangat berantakan. Terima kasih sudah mau vote dan komen. Wo ai nimen....
                                 ~~~~

      Sudah seminggu berlalu sejak hari dimana Qianxi membawa Mayu ke rumah orangtuanya. Koran, majalah, bahkan televisi tak pernah berhenti menayangkan berita tentang rencana pernikahan putra pertama Presdir Heinan Group dan putri bungsu pendiri Sanwu Group. Seakan-akan kisah Qianxi dan Mayu ini memiliki segmen khusus disetiap pemberitaan mereka.
      Mayu mendesah kesal. Kapan media berhenti memberitakannya dan hei bisakah mereka tidak memajang foto Mayu? Mayu tidak bisa diam dirumah terus. Tapi dia terlalu takut untuk keluar. Wartawan memang tidak mengejarnya hingga ke rumah bibi Zhang. Mereka tidak tahu, belum tahu. Tapi jika ia sendiri yang keluar, dia pasti tidak akan tahu bagaimana caranya lari. Mayu masih ingat betapa buasnya para wartawan saat ia diculik Qianxi ke TF BUILDING hari itu.
      Handphone Mayu berbunyi. Dia segera mengangkatnya begitu melihat nama Meili sebagai caller IDnya. "Wei...."
      "Kau serius mengundurkan diri?" Tanpa basa-basi Meili mengajukan pertanyaan itu.
      "Hah? Apa?"
      "Surat pengunduran dirimu diterima kepala sekolah pagi ini." Meili memelankan suaranya di seberang telepon.
      "Aku tidak...." Mayu masih bingung.
      "Aku tahu kau akan menikah dengan superstar sekaligus calon CEO kaya raya tapi apa harus mengundurkan diri? Kau tega meninggalkanku?"
      "Wait.... Wait...." Mayu menarik napas. "Apa tadi kau bilang? Aku? Mengundurkan diri dari sekolah? Aku tidak mungkin melakukannya......"
      "Tapi kau melakukannya. Surat itu sudah sampai disini."
      "Aku tidak pernah membuat surat pengunduran diri, Meili!"
      "Lalu siapa? Arwah nenekmu?"
      "Meiliiiii.... aku tidak bercanda." Mayu mengeraskan suaranya.
      "Aku juga tidak bercanda. Surat itu sudah sampai disini lengkap dengan cap jarimu!"
      "Apa??"

                            *****

       Mayu sudah berada di apartemen Qianxi. Menekan-nekan bel dengan kemarahan sudah mencapai ubun-ubun. "YI YANGQIANXI!! BUKA PINTUNYA! AKU TAHU KAU DIDALAM!" Teriaknya di interkom.
       Sekali lagi ia menekan-nekan bel apartemen dengan tak sabar. Andai bel tersebut bisa menangis, airmatanya pasti sudah membanjiri lorong. "JACKSON YI!! HEI SUPERSTAR! BUKA PINTUNYA! JANGAN BERPURA-PURA! AKU TAHU KAU HARI INI BEBAS JADWAL! BUKAAAAA!!!"
       Tangan Mayu sudah terangkat untuk kembali menekan bel ketika akhirnya pintu apartemen Qianxi terbuka. Wajah tampan rupawan pria itu menyambutnya dengan tatapan geli dan sebaris senyum khas. Mayu mengerjap beberapa saat. Jangan terpesona, Huang Mayu.
      "Ada apa, calon istriku? Sepagi ini sudah tidak sabaran ingin bertemu. Kau rindu rupanya."
        Mayu melemparkan sebuah amplop kepada Qianxi. "Jelaskan!"
       Qianxi tersenyum samar. Ia tahu apa isi amplop tersebut, surat pengunduran diri Mayu yang dibuat oleh orang suruhannya.
      "Kenapa? Kenapa kau harus melakukan ini padaku?" Mayu kembali berteriak. "Kau pikir ini menyenangkan? Kau pikir kau bisa seenaknya saja mempermainkan hidupku? Apa maumu sebenarnya?"
      "Sayangku...." Qianxi meraih tangan Mayu yang dengan segera ditepis oleh gadis itu. "Hei.... Dengarkan aku. Kita sebentar lagi akan menikah, aku tidak yakin sekian diantara fansku yang berjuta-juta itu tidak ada yang berniat membuntutimu ke sekolah tempatmu mengajar. Jadi aku, Yi YangQianXi, Jackson Yi, calon suamimu, membuat sebuah keputusan bijaksana demi menyelamatkan hidupmu." Qianxi menyelesaikan kalimatnya dengan santai dan terlihat serius meski hatinya tertawa hingga ia nyaris tak dapat menahan diri dari keinginannya berguling-guling dilantai melihat wajah Mayu yang seakan rohnya terbang melayang entah kemana.
       Mayu yang mengalami disorientasi sesaat berusaha untuk tidak mengumpat dan mencaci-maki pria muda setengah gila didepannya ini. "KAUUUUUU!!!!!" Mayu menjambak rambut Qianxi tanpa mau mendengarkan teriakan kesakitan Qianxi. "KUBUNUH KAU, YI YANG QIAN XI! AKU TIDAK PEDULI JIKA HARUS MASUK PENJARA KARENAMU!!"

1. INCOGNITO [JACKSON YI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang