Tepat dua minggu pernikahan Levin dan Zeva akhirnya terlaksana dengan sukses tanpa kendala yang berarti. Pesta digelar sangat mewah disebuah ballroom hotel bintang tujuh mengingat reputasi seorang LEVINON HARVIANS sebagai pemimpin Harvian 's and co dan juga ZEVANA PUTRI adik dari pemimpin Putra's and co RAZEVO PUTRA.
Walau Zeva sempat di cecar denagan berbagai pertanyaan dari Vina tentang bagaimana dia bisa menikah dengan Levin yang notabene adalah kakak kandungnya tapi dia tidak tau sama sekali bahkan ia baru diberitahu empat hari sebelum acara digelar namun setelah diberi pengertian dari Levin sang kakak akhirnya Vina bisa menerima semua alasan yang di lontarkan oleh keduanya walau sempat tidak percaya.Kini tinggalah Levin dan Zevana di sebuah president suit yang berada di hotel tersebut dengan suasana cukup canggung.
"Mandi duluan gih, entar baru aku kalau kamu udah selesai"akhirnya Levin memecah keheningan yang ada.
Zeva tidak mengatakan apapun , ia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badanya yang sudah sangat lengket. Tidak butuh waktu lama untuk seorang Zevana mandi,ia berbeda dengan wanita lain yang akan membersihkan dirinya berjam-jam dikamar mandi, itu sama sekali bukan dirinya.
Ia keluar hanya menggunakan tshirt putih dan hot pants setengah paha berwarna hitam dan dipastikan dia tidak menggunakan bra ,ia sudah terbiasa tidur tanpa menggunakan bra.
Melihat Zeva yang telah selesai mandi kini giliran Levin yang membersihkan diri. Levin merasakan tubuhnya memanas melihat Zeva yang hanya mengunakan tshirt tipis berwarna putih yang memperlihatkan dengan jelas pucuk payudara Zeva yang menyembul dengan jelas. takut larut dalam gairahnya Levin buru-buru masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Zeva yang sedang duduk santai di sofa yang ada di kamar tersebut.
Levin keluar dengan hanya menggunakan handuk yang menggantung dipinggangnya menampilkan perut eightpack miliknya.
Sungguh sosok yang sempurna,tubuh tinggi tegap, dengan lengan kekar, dada yang bidang, wajah yang tampan bahkan lebih tampan dari dewa Yunani.
Alis tebal,hidung mancung dsn runcing yang pas drngan wajahnya, mata almond dengan bola mata hitam legam yang tajam, bibir penuh berwarna merah alami, kulit putih benar-benar sempurna.Tapi Zeva sama sekali tidak peduli bahkan terkesan cuek, tidak tepesona sedikitpun, setidaknya itu yang Levin lihat dari air muka Zeva yang biasa saja tanpa ada tatapan kagum atau sejenisnyalah.
selesai memakai baju Levin langsung membaringkan tubuhnya di ranjang dengqn ukuran king size tersebut.
Zeva yang melihatnya merenggut kesal,bisa-bisanya laki-laki itu menguasai seluruh bagian ranjang dengan berbaring ditengah-tengahnya . Tidakah laki-laki itu tau kalau dia juga sangat lelah setelah berjam-jam menjadi patung dengan senyum lima jarinya, benar-benar laki-laki tidak berperasaan."Kalau kakak tidur disitu aku tidur dimana hah...?"kesal Zeva. Tapi bukanya menjawab Levin malah menepuk tempat disampingnya setelah dia bergeser untuk di tempati Zeva.
"Gak mau, aku gak mau tidur seranjang bareng kakak"ucap Zeva semakin kesal.
"Kalau kamu gak mau ya udah, kamu bisa tidur di sofa aku sih gak masalah"jawab Levin enteng dan hal itu membuat Zeva semakin kesal.
"Aku baru tau , selain kakak NYEBELIN,TUKANG PERINTAH ternyata kakak juga SUAMI KEJAM"Zeva menekan setiap menyebutkan sifat Levin.
"What ever,aku gak peduli, kamu sendirikan yqng menolak tidur seranjang jadi silahkan menikmati tidurmu di sofa"jawab levin enteng.
Ingin rasanya Zeva mencabik-cabik wajah tampan suami menyebalkanya ini, tapi apa daya akhirnya Zeva pasrah dengan tidur disofa sedangkan Levin dengan enaknya tidur di ranjang empuk president suite hotel.
* * *
Genap seminggu pernikahanya dengan Levin kini saatnya Zeva kembali berkuliah dan siap-siap untuk festival nanti malam.
Pagi ini Zeva bangun terlebih dulu seperti biasa untuk membuat sarapan selama semingguan ini. Jangan kalian Fikir Levin dan Zeva sudah tidur seranjang, masih sama seperti dihotel Zeva tidur di Sofa dan Levin diranjang , andaikan saat ini mereka tidak tinggal serumah dengan Vina mungkin Zeva lebih memilih tidur dikamar tamu dari pada haris tidur di sofa dan merasakan tubuhnya remuk setiap paginya.
Pagi ini Zeva memasak Pancake dengan sirup maple dan juga madu."Wuidih..ibu rumah tangga pagi-pagi udah beres aja semuanya.."ucap Vina yang baru saja sampai dimeja makan.
"Iya lah , emang lo anak gadis jam segini baru bangun, mungkin kalau gak ada kuliah pagi juga lo pasti belum bangun"jawab Zeva,Zeva dan Vina masih seperti saat dulu Zeva belum menikah denga Levin,tidak ada yang berubah mereka tetap bersikap seperti biasa .
"Beruntung banget gue dapet kakak ipar kaya lo yang serba bisa, bisa jadi guru private,koki,temen,plus gantinya mama gue"ujar Vina.
"Iya lo harusnya bersyukur gak dapet kakak ipar yang nyebelin,lo dapet kakak ipar paket lengkap kaya gue,tapi gue yang sial dapet adik ipar kurang ajar kaya lo"canda Zeva.
"Aish.. lo kok gitu sih Vava sayang.."Vina pura -pura kesal, Zeva langsung menghampiri Vina dan merekapun berpelukan, tanpa mereka sadari sedari tadi Levin memperhatikan tingkah keduanya. Levin bersyukur Vina bisa mendapatkan sahabat sekaligus saudara perempuan seperti Zeva, tapi sayang Levin tidak bisa menerima sepenuhnya kehadiran Zeva dihidupnya walaupun dia sendiri yang memaksa gadis itu untuk masuk kedalam kehidupanya.
Jangan tanya bagaimana sikap Levin terhadap Zeva,dia tetal dingin dan hanya akan nerbicara seperlunya, ia tidak mau mencoba untuk memberi Zeva celah untuk masuk kedalam hidupnya dalam artian hidul yang sebenarnya seperti pasangan normal lainya. Ia seperti menjaga jarak dengan Zeva , sedangakan Zeva mencoba menjadi istri yang baik sekaligus kakak yang baik juga untuk Vina walau usia Vina lebih tua darinya.
Zeva adalah sosok dewasa dan pengertian , walau usianya baru delapan belas tahun ia mampu mengimbangi sifat Levin yang jauh lebih dewasa darinya, ia tidak pernah marah dengan sikap dingin Levin maupun sifat cueknya lagi seperti saat pertama bertemu dan juga hati pertama mereka menikah."Eh kak Levin udah siap aja"ucap Vina begitu Levin sampai dimeja makan,dan hanya dijawab senyuman sekilas dari Levin.
"Mau pake sirup maple atau madu..?"tanya Zeva meletakan dua lembar Pancake dipiring Levin.
"Maple"jawab Levin singkat dan diangguki oleh Zeva.
"Gitu banget sih kak jawabnya,panjang dikit kek,apa kek, datar banget gak kaya pasangan yang menikah karena Cinta tapi terpaksa" tegur Vina kepada Levin. Sedangkan Zeva tersenyum kecut mendengar ucapan Vina tentang 'Terpaksa'.
"Kamu kan tau kakak seperti apa, kakak bukan tipe romantis yang suka menebar bualan-bualan manis"kilah Levin sedangakan Zeva diam sambil menikmati pancake buatanya.
"Oh ya kak,nanti malam aku sama Zeva izin bakal pulang telat"Vina meminta izin kepada Levin.
"Untuk apa kalian pulang telat..? Mau kemana ..?"tanya Levin menatap Zeva
"Aku dan Vina ikut Festival seni dan nanti malam acaranya"ungkap Zeva.
"Iya kalian boleh pergi,tapi ingat jangan melakukanbhal yang aneh-aneh"ucap Levin.
Setelah selesai melakukan sarapan pagi Levin dan Zeva pun berangkat bersama sedangkan Vina menggunakan mobil yang berbeda.
Levin mengantar Zeva ke kampus terlebih dahulu setelah itu barulah ia pergi kekantornya."Fentival itu di adakan dalam rangka apa...?"akhirnya Levin memecah keheningan diantara keduanya.
"Ehm.. itu dalam rangka penggalangan dana untuk korban perang Israel dan Palestina"jawab Zeva.
"Oh.. jadi andaikan orang luar yang tidak ikut dalam Festiva itu kalau mau menyumbang bagaimana caranya...?"tanya Levin.
"Bisa datang langsung keacara tersebut lalu menyerahkan sumbanganya langsung ke panitia atau pengurus acaranya. Memangnya kakak mau ikut menyumbang..?"tanya Zeva penasaran.
"Iya...oh ya.. bisa tidak kamu memanggilku jangan mengunakan sebutan kakak. Panggil aja Levin langsung , kalau kamu paggil aku pake kakak akan terasa kamu adikku bukan istriku,Bagaimana kamu maukan...?"tanya Levin balik.
"Oh itu tentu,aku akan memanggil mu dengan nama langsung".
Keheninganpun kembali menyelimuti suasana Mobil tersebut. Hanya terdengar lagu Sugar by Maroon5 dari Mp3 milik Levin yang ada di mobil tersebut.
Levin fokus menyetir sedangkan Zeva asik dengan ipond ditangannya dan sesekali ia menggoyangkan badanya seirama dengan musik yang terdengat yang membuat Levin tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Zeva pastinya.Part enam selesai
By
Nunung nurzanah
❤☺❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
RandomZevana putri Apa aku sanggup bertahan jika diawal saja kamu sudah sangat membuatku seperti ini dengan membangun tembok pembatas yang tidak mungkin bisa ku tembus Levinon Harvians Maaf aku tidak bermaksud hanya saja aku tidak tau harus bagaimana mem...