My girl

381 10 0
                                    

Seorang pria tengah bersiap-siap untuk datang menghadiri reuni sekolahnya.
Ia menggunakan kemeja merah dipadu padankan dengan celana bahan berwarna hitam dan juga dasi kecil panjang berwarna hitam juga. setelah merasa puas dengan penampilanya kini ia melangkahkan kakinya ke ruang tengah dimana sang adik berada.

"Rapi banget kak mau kemana...?"tanya Vina .ya pria yang sedari tadi sibuk dengan penampilanya adalah Levinon kakak dari Levina.

"Sekolah kakak ngadain reunian jadinya kakak harus dateng"jawabnya.

"Pulang jam berapa nanti kak..?"tanya Vina lagi.

"Gak tau,mungkin agak malem , kamu jangan bergadang dan jangan kebanyakan nonton tv"ucap Levin dan di jawab dengusan.

"Ia ya bawel,udah sonoh berangkat,jangan lupa beliin pizza ya kakak ku yang gantengnya gak ketulungan"rayu Vina.

"Huh ..dasar punya adek kok baik kalo ada maunya"balas Levin.

"Biarin gini-gini kakak kalo aku sakit juga kalang kabut"pede Vina.

"Ya..ya kamu menang kakak berangkat dulu good night and nice dream"ucap Levin sambil mengecup pucuk kepala Vina.

Ia pun langsung menuju mobil porche hitam miliknya dan langsung berangkat menunu tempat acara teunian tersebut.
Dua puluh menit perjalanan akhirnya ia sampai namun setelah selesai memarkirkan
mobilnya ditempat parkiran ia mendapat telfon dari Riza.

"Hallo Riz ada apa..?"tanya Levin.

"Gue lupa ngasih tau lo kalo yang dateng harus bawa pasangan..!"ucap suara di seberang.

"WHAT ,PASANGAN.
lo gila mana punya gue pasangan kalo lo bilang dari lalu gue bisa nyewa nah kalo udah kaya gini gimana...?"Geram Levin frustasi.

"Sorry brow gue bener-bener lupa,gue baru ingat waktu sandra nelfonvgue acaranya jadi apa enggak"jelas Riza merasa bersalah.

"Yaudah kalo gitu biar gue cari solusinya, bisa di cencengin gue kalo ketahuan belum move on"ucap Levin lalu memutuskan sambungan telfon.

"Mesti cari pasangan dimana gue,mana udah terlanjur sampe sini lagi"gerutu Levin.

Ia mengedarkan pandanganya berharap bertemu orang yang bisa membantunya tapi nihil tidak satupun ia mengenal orang yang berlalu lalang disekitar cafe tersebut.
Hingga akhirnya ia menemukan sosok yang ia kenali baru saja turun dari motor sport .
Zeva ya itu Zeva 'sepertinya tuhan sangat menyayangi hambanya yang tampan ini'batin Levin.
Iapun berjalan menuju arah dimana Zeva berada lalu memqnggilnya.

"Zee...."teriaknya. Dan langsung membuat si empunya mencari asal suara yang memanggilnya.

"Ka..kak Levin"Zeva tidak percaya siapa yang memanggilnya.

"Iya ini aku, bisakah aku meminta bantuan mu sekarang..?"tanya Levin to the point.Dan Zeva pun menganguk.

"Bantuan seperti apa kak..?"tanyanya.

"Jadilah pasanganku di acara reunian ku sekarang"pinta Levin.

"Tapi bagaimana bisa..? Lihat penampilanku,kakak tidak malu berpasangan dengan ku...?"tanyanya tidak yakin.

"Tidak masalah dengan penampilan mu, yang penting kamu mau kan menolong ku"mohon Levin lagi.Zeva pun mengangguk setuju dan pasrah.

Sejujurnya ia sangat tidak pede dengan pakaian ang ia gunakan sekarang.
Ka hanya menggunakan tshirt hitam bertuliskan Nothing imposible dipadukan dengan kemeja merah bercorak kotak-kotak hitam serta jeans robek-robek lalu converse merah serta tak lupa Ransel merah yang berda dipundaknya. Ia baru saja dari toko buku untuk membeli keperluan kuliahnya serta majalah otomotif titipan sanga kakak.

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang