Tampak dua sejoli tengah duduk berdua di ruang tv ditemani setoples kripik kentang buatan Zeva.
Keduanya tampak menikmati apa yang mereka tonton sambil terus memasukan kripik kedalam mulut mereka berdua. Sampai akhirnya si pria nampak mulai bosan dan membuka suara."Zee...." panggil pria tersebut.
"Hmm.....".dan hanya dijawab sebuah gumaman.
"Zee....".
"Hmm....".
"Zevana putri Harvians.."akhirnya si pria memanggil nama lengkap si wanita dengan menambahkan embel-embel Harvians dibelakangnya dan langsung membuat Zevana menoleh kikuk.
"Ken-..kenapa kau memanggilku dengan menggunakan nama belakangmu...?"tanya siwanita yang ternyata adalah Zevana.
"Karena kau istriku,dan kau sedari tadi tidak memperdulikan panggilanku.."jawabnya.
Zeva tampak menegang ketika Levin mengatakan 'Istriku',ia berulang kali mengerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, ia meyakinkan dirinya bahwa ia tadi hany berhalusinasi, kalaupun tidak pasti Levin hanya sedang dalam mood yang bagus hingga membuatnya bersikap seperti itu.
"Ada apa kau memalnggilku....?"kata itulah yang keluar dari bibir tipis tersebut.
"Apa kau tidak bosan hanya berdiam diri seharian dirumah,Aku sangat bosan.."ungkapya.
"Hanya sedikit, memang kenapa...?"tanya Zeva.
"Kita pergi jalan , ke mall mungkin.."ajak Levin.
"Hmm... baiklah,ayo kita pergi".
Mereka berduapun bangkit dari sofa menuju kamar mereka untuk berganti baju. Levin keluar terlebih dahulu, ia menggunakan tshirt putih dilapisi kemeja baby blue den celana levis sebatas lutut dan juga sepatu snikers berwarna senada.
Tak lama kemudian Zeva keluar ,ia menggunakan tshirt baby blue kebesaran berlengan panjang untuk menutupi perut buncitnya yang sudah berusia lima belas minggu atau hampir empat bulan, ia juga menggunakan celana joger berbahan karet yang lentur agar tidak menekan perutnya serta sebuah sepatu Converse biru dongker."Kamu gendutan ya Zee..?ungkap Levin dan langsung membuat Zeva menegang.
"Eh..he..emm i..ya , soalnya sekarang sering makan malem-malem"ucap Zeva sedikit tergagap.
"Makanan yang Alvian bawakan tiap tengah malam"jawab Levin lirih.
"Eh iya,Alvian selalu bawain setiap makanan yang aku mau dan pesen"jelas Zeva.
"Lain kali , kalo kamu mau makan apa aja tengah malem bangunin aja aku,gak usah nyuruh si Alvian itu"Levin mengatakan hal tersebut sambik menatap tajam Zeva dan hal itu membuat Zeva menelan susah payah ludahnya.
"I...iya,aku tidak akan meminta tolong ke Alvian lagi"ucapan Zeva barusan membuat Levin menyunggingkan senyuman tipis.
"Anak pintar, kalau gitu ayo kita berangkat"ucapnya sambik mengacak-mengacak rambut Zeva.
Merekapun berangkat menuju mal yang dimaksud, sesekali suara Merdu Zeva memecah keheningan yang ada di mobil tersebut. Setelah hampir tiga puluh menit akhirnya mereka sampai di mall yang dimaksud. Mereka mulai berkeliling hingga akhirnya mereka sampai siaebuah toko baju.
"Pilih yang kamu suka..!"perintah Levin.
"Ah, gak usah, lagian aku gak suka belanja, kamu aja.."tolak Zeva.
"Gak ada pen-.."sebuah suara membuat Levin tidak melanjutkan kata-katanya.
"Levinn... kamu disini..? Sam siapa"ucap seorang perempuan yang langsung bergelayut manja dilengan Levin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
RandomZevana putri Apa aku sanggup bertahan jika diawal saja kamu sudah sangat membuatku seperti ini dengan membangun tembok pembatas yang tidak mungkin bisa ku tembus Levinon Harvians Maaf aku tidak bermaksud hanya saja aku tidak tau harus bagaimana mem...