Apa yang menarik dengan penampilan fisikku. Meski aku melihat di cermin bagaimana penampilanku. Aku pasti akan menjawab dengan mudah 'tak ada yang spesial'. Ayah dan Bunda memang asli pribumi, itulah yang membuatku memiliki penampilan asli pribumi. Namun aku ingin mengucapkan terima kasih karena meski Bunda asli pribumi namun kulitnya putih seperti khas orang chinese. Dan warna kulit itulah yang kumiliki sekarang, meski tidak terlalu putih namun dapat aku katakan bahwa kulitku terlihat bersih.
'Aku akan memulai perkenalan ku....'
Namaku Iraji Wibawa Herman, aku memiliki seorang kakak laki-laki bernama Ikaru Wibawa Herman. Kalian pasti penasaran mengapa nama depan ku dan kakakku terdengar seperti nama orang Jepang. Memang benar kami lahir di Jepang, namun kami bukan keturunan Jepang melainkan numpang lahiran di Jepang.
Aku selalu tertawa jika Ayah berkata bahwa kami berdua hanya menumpang lahiran di Jepang saja. Karena itu Ayah dan Bunda memberi nama kami seperti itu. Mereka berdua memang terobsesi dengan negara yang dijuluki matahari terbit. Dan itulah yang membuat Ayah dan Bunda selalu mencintai negara Jepang, meski tak pernah tinggal menetap disana.
Aku sekarang baru saja menginjak umur 16 tahun, dan aku juga baru masuk SMA. Dan yang lebih menyenangkan aku masuk salah satu SMA Negeri terfavorit di kota tempat ku tinggal. Aku juga bertemu dengan teman-teman yang gila menurutku. Bagaimana tidak gila.., aku berteman dengan 4 sosok yang menurutku saling memiliki kemiripan.
Dimulai dari Fadi sosok dia bisa dikatakan sempurna, ganteng, playboy, ada darah bulenya dikit dan juga anggota di klub basket. Lalu Lucy, dia ini tipikal idaman para cowok Indonesia, cantik, putih, chinese, namun agak sombong tapi tidak denganku dan juga anggota di klub Cheerleaders-nya.
'Bukankah mereka mirip?'
Benar sekali mereka sangat mirip, bukan wajahnya tapi sifat dan prilaku mereka. jika Fadi versi cowok maka Lucy adalah versi ceweknya. Dan yang harus kalian tau mereka adalah salah satu dari beberapa orang yang paling populer di sekolah.
NEXT...
Ada Didi dan Rara, mendengar namanya saja mirip kan. Didi pintar dalam hal akademik begitupun dengan Rara. Mereka berdua selalu berada di peringkat pertama dan kedua di sekolah, aku tau karena mereka berada di SMP yang sama dengan ku. Dan lagi-lagi di awal semeter ganjil tahun pertama di SMA, mereka meraih tempat pertama dan kedua sebagai juara umum. Mereka juga termasuk salah satu orang populer karena kecerdasannya.
'Lalu bagaimana dengan aku?'
Pertanyaan yang menyedihkan. Aku tak punya hal apapun yang spesial dalam diri ku. Wajah biasa saja. Kecerdasan juga biasa aja (karena aku berada di sekolah favorit yang pasti semua muridnya berprestasi secara akademik maupun non-akademik). Aku cukup beruntung masuk kesini.
----------***---------
Hari ini tepat hari ke-274 aku berada disekolah ini, tepatnya semester 2 di ajaran tahun pertama. Di semester ini semua orang sibuk, sibuk baca, ngapalin, bimbel sana sini. Pokoknya heboh deh, dan hanya ada satu jawaban untuk kehebohan ini. Yaitu sekitar dua bulan kedepan akan ada test yang amat sangat penting bagi penghuni baru di sekolah ini.
'FAMEUX ACADEMIC TEST'
Itu adalah tes masuk untuk terbaik disekolah ini, pasti kalian bertanya kenapa kelas itu istimewa. Dikelas itu hanya akan dipilih 25 murid terbaik setiap angkatannya, berdasarkan test akademik dan juga kemampuan non-akademik. Intinya adalah kelas itu hanya dihuni oleh murid-murid paling berprestasi dan sangat populer disekolah ini.
Setiap anak yang masuk ke kelas itu diberikan hak istimewa. Seperti seragam khusus, waktu istirahat yang lebih pajang dan jam pelajar yang berbeda dari kelas lain. Bukan hanya itu, tapi juga berbagai hal istimewa lainnya, termasuk mewakili sekolah jika ada kompetisi nasional maupun internasional. Sekolah ini sama dengan sekolah negeri pada umumnya. Ada kelas Ipa, ips dan bahasa hanya saja beberapa sistem dirubah dan diperbaiki sehingga memiliki kualitas layaknya sekolah Internasional. Termasuk kelas yang paling istimewa yaitu FAMEUX class, yang dalam bahasa perancis fameux berarti termashur.
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Days To Be Perfect
General FictionOrang bilang harus selalu ada yang ditonjolkan apakah itu kepintaran atau ketampanan. Tapi sulit rasanya untukku, orang bilang aku tidak tampan tidak juga pintar tapi 'standar'. Oleh karena itu aku masih sendiri sekarang tanpa seorang spesial yang m...